BESTPROFIT FUTURES - Investasi Saat Pendapatan Defisit
Dalam kondisi apapun setiap insan manusia diwajibkan untuk melakukan
investasi dengan tujuan agar kita dapat mempertahankan dan bahkan
meningkatkan gaya hidup hari ini serta esok, dan juga agar kita dapat
mencapai tujuan keuangan dimasa mendatang. Dengan kata lain investasi
adalah wajib bagi mereka yang tidak ingin daya beli menjadi berkurang di
kemudian hari.Permasalahannya adalah:
1. Apakah kita memiliki porsi uang yang cukup untuk melakukan investasi?
2. Bagaimana jika dalam kenyataannya kita tidak memiliki porsi invenstasi?,
3. Kita cenderung mengalami defisit (kekurangan) uang?
Untuk masalah yang pertama solusi yang bijak adalah melakukan
efisiensi pengeluaran, lakukanlah dengan target minimal sebesar 10
persen dari pengeluaran. Efisiensi yang dimaksud adalah melakukan
penjadwalan ulang pengeluaran yang bersifat kenyamanan. Efisiensi ini
dilakukan semaksimal mungkin misalkan dari pemakaian mobil setiap hari
dirubah menjadi setiap 2 hari sekali. Perubahan tersebut dialihkan
dengan menggunakan sarana transportasi umum masal atau menggunakan motor
bahkan menggunakan sepeda untuk bekerja misalnya, mengapa tidak?. Ingat
tujuan investasi adalah menunda kenikmatan dan kenyamanan saat ini
(bukan meniadakan) namun mendapatkan hasil yang jauh lebih besar
dikemudian hari.
Untuk masalah yang kedua jawabannya adalah sama dengan masalah yang
pertama namun tentunya masih harus ditambah dengan pengorbanan lebih
untuk memotong besarnya pengeluaran agar dapat terpangkas lebih
signifikan, pelaksanaannya memang harus dilakukan dengan ekstra ketat,
dan tentunya dengan pengorbanan. Misalkan penggunaan mobil ditekan
menjadi hanya digunakan saat akhir pekan, selebihnya menggunakan sarana
transportasi masal. Pemakaian listrik dihemat secara maksimal, AC rumah
(jika ada) hanya digunakan secara terbatas pada jam tertentu, demikian
juga dengan pemakaian pompa air dan lain sebagainya.
Pola pikirpun wajib untuk kita ubah dengan ‘hanya’ menganggap bahwa
pemasukan kita sebesar 90 persen dari total dana yang diterima setiap
bulannya. Target pengeluaran adalah sebesar maksimal 90 persen jadi sisa
10 persen merupakan nilai yang harus kita bayar sebagai apresiasi untuk
kepentingan masa depan diri sendiri maupun keluarga tercinta. Marilah
kita kembali pada filosofi investasi adalah menikmati keinginan yang
maksimal dimasa mendatang.
Permasalahan yang ketiga adalah merupakan yang terberat dari 2 kasus
sebelumnya, jawabannya adalah sama seperti pada kasus yang kedua namun
juga harus ditambah untuk melihat ada tidaknya aset produktif yang dapat
di optimalkan (dilihat dari sisi ekonomis). Dalam hal melihat ada
tidaknya aset yang dapat dioptimal secara finansial maka kita harus
berpikir secara jernih agar tindakan yang diambil sungguh-sungguh dapat
memenuhi kebutuhan kita untuk melakukan investasi. Ingatlah sasaran kita
saat ini adalah melakukan investasi.
Selanjutnya setelah anda melakukan evaluasi dan ternyata masih
memiliki aset yang dapat ‘diberdayakan secara ekonomi’ maka jangan buang
waktu terlalu lama untuk melakukannya, segera bertindak (action).
Misalkan anda memiliki rumah dengan lokasi strategis, dekat dengan
terminal bus, stasiun kereta atau berdekatan dengan pusat bisnis maka
anda dapat melakukan bisnis di sektor riil yakni dengan membuka tempat
kost yang terintegrasi dengan warung penjual kebutuhan sehari-hari
(semacam mini market misalnya). Dalam hal ini anda mulai melakukan
bisnis atau usaha di sektor riil maka kemampuan mengelola atau manajemen
bisnis tersebut menjadi kunci utama.
Namun jika tidak memiliki rumah maka apakah anda harus berdiam?
Jawabannya adalah tidak! Anda mungkin masih memiliki mobil atau motor,
optimalkanlah. Sewakan aset bergerak anda, dapatkan income darinya
hitung biaya perawatan dan segala resikonya secara benar dan akurat.
Intinya adalah anda berusaha untuk tidak menambah defisit tetapi
menguranginya sehingga defisit terkikis hingga habis.
Pertanyaan selanjutnya darimana uang yang saya pakai untuk modal? Lho
kondisi saya defisit, bagaimana mungkin? Ubah pola pikir anda! Anda
tidak sendiri banyak orang yang kondisinya jauh lebih buruk dari anda
namun tetap berhasil. Gunakan sarana pinjaman dari bank, sebagai contoh
jika anda ingin membangun tempat kost dan mini market, jaminkan properti
anda, ambil kredit usaha dengan hitungan bunga maksimal sebesar bunga
KPR. Langkah ini merupakan leverage atau pengungkit pertumbuhan aset
pribadi anda.
Setelah usaha mulai bergulir maka hasil usaha anda gunakan secara
optimal, sekali lagi wajib untuk menggunakan secara optimal dengan cara
membagi sebagian hasil tersebut untuk melakukan usaha di sector
finansial, misalkan anda membeli reksa dana atau mencicil membeli emas.
Sampai titik ini anda sudah mulai membangun ‘portfolio investasi’ yakni
akumulasi dari investasi anda disektor riil dan finansial. Artinya anda
sudah mulai melakukan diversifikasi usaha. Dengan demikian maka faktor
resiko gagal usaha anda pun menjadi berkurang dan ini berarti potensi
penambahan aset Anda pun menjadi bertambah. (as/kompas.com)
Posting Komentar