BESTPROFIT FUTURES - Untung Mana Investasi Emas Atau Properti ?
Emas dan properti selama ini memang jadi tempat investasi favorit di
Indonesia, karena harganya diyakini naik mengikuti inflasi, bahkan bisa lebih
tinggi. Namun untung mana, investasi emas atau properti?
Ketua DPP Real Estate Indonesia (REI) Jakarta Rudy Margono mengatakan,
investasi propertilah yang menguntungkan. Alasannya, harga properti di
Indonesia saat ini paling murah di Asia. Sementara kenaikannya masih akan terus
terjadi.
"Emas itu zaman dulu sebagai alat transaksi dan itu bisa diproduksi
terus, lahan properti itu tidak bisa ditambah. Jadi lebih berharga properti
daripada emas," kata Rudy Margono usai membuka Indonesia Property Expo
2014 di JCC, Senayan, Jakarta (8/2/2014).
Menurut Rudy, harga properti di Indonesia, khususnya kota-kota besar seperti
Jakarta akan terus naik. Karena jumlah lahan makin terbatas, sementara
kebutuhan hunian terus meningkat seiring bertambahnya populasi.
Kalau untuk Jakarta, Rudy memiliki penilaian, investasi properti vertikal
seperti apartemen akan sangat menguntungkan. Kondisi Jakarta yang macet dan
banjir membuat orang mencari tempat tinggal yang lokasinya dekat dengan tempat
beraktivitas atau bekerja. Apartemenlah yang menyediakan kebutuhan ini."Dengan
adanya banjir, macet tentunya akan semakin banyak orang yang mencari hunian
yang deket dengan kantor," imbuh Rudy.
Selama ini banyak yang bertanya :
“Lebih menguntungkan mana sih investasi
emas atau property?”
“Return-nya lebih bagus mana emas
atau property?”
“Pilih mana emas atau property
yah?”
Dan masih banyak lagi kalimat–kalimat pertanyaan lainnya terkait investasi
emas dibandingkan dengan investasi properti.Hari ini saya ingin sedikit sharing ‘seobjektif’ mungkin mengenai keunggulan
dan kelemahan investasi “emas” dibandingkan dengan investasi properti.
Pertama, mari kita coba bahas keunggulan emas dibandingkan dengan properti:
Pertama, mari kita coba bahas keunggulan emas dibandingkan dengan properti:
1. Emas jauh lebih likuid dibandingkan dengan property
Emas, khususnya emas batangan, adalah ‘uang’ yang istimewa. Uang yang selalu
diterima di belahan dunia manapun. Uang yang selalu diterima walau kondisinya
tidak utuh.
Berbeda bila uang rupiah atau dolar yang robek. Uang kertas yang robek dan
hilang sobekan kertasnya min ¼ dari bagian uang maka kita tidak bisa
menggunakannya sebagai alat tukar atau transaksi walaupun uang kertasnya
seratus ribuan.
Apalagi dolar, silakan coba menukar uang dollar yang lecek atau terlipat ke
bank yang terdekat, bisa dipastikan akan ditolak. Kecuali Anda menukar dollar
lecek Anda di daerah Pasar Senen, bisa jadi diterima.
Sedangkan batangan emas yang patah berserakan karena dibanting anak- anak
masih bisa ditukar dengan uang; masih bisa diterima di pusat toko emas di Blok
M atau Cikini.
Kalau jalan-jalan ke luar negeri dan kehabisan uang, emas batangan
(berstandar internasional yaa..) masih bisa diubah menjadi valuta asing.
Artinya, emas hampir selikuid uang yang ada di dompet anda, yang setiap jam
bahkan menit detik bisa berubah.Sebaliknya jika kita ingin menjual properti kita, jarang sekali terjadi saat
itu juga properti kita terjual, sering kali kita harus menunggu beberapa waktu
(bisa berbulan-bulan) sampai terjadi penjualan.Ataupun jika kita membutuhkan dana cepat, namun tidak berniat untuk menjual
emas kita, kita dapat menggadai emas batangan kita di bank syariah ataupun di
Pegadaian; proses cepat, dana dapat segera cair.
Lain hal dengan properti, meskipun dapat dijaminkan untuk memperoleh
pinjaman, dana yang kita peroleh biasanya jauh dibawah nilai aset properti yang
kita miliki, prosesnya juga lebih memakan waktu.
Untuk emas, dana yang kita peroleh sekitar 80 sampai 90 persen nilai emas.
2. Emas tidak terpengaruh oleh kebijaksanaan pemerintah.
Pemerintah tidak dapat mempengaruhi harga emas, karena harga emas ditentukan
oleh pasar. Sedangkan properti sangat bergantung dengan kondisi politik, sosial
dan ekonomi.Kebijakan pemerintah akan tata kota, arus lalu lintas dapat secara drastis
mempengaruhi harga properti.Properti dapat sekejap mata menjadi tidak bernilai jika terjadi risiko
ekstrim, seperti terorisme, perang, dan bencana alam.Sebaliknya emas akan melambung tinggi dalam kondisi ketidakpastian dan
krisis.
3. Sifat emas yang durable, tahan lama, anti karat dan anti susut
logam mulia yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama.
Sedangkan properti dan bangunan diatasnya dapat rusak karena pengaruh usia,
cuaca dan lainnya.
4. Emas relatif mudah untuk disimpan, dibawa, dan dipindahkan untuk
dapat diuangkan sewaktu-waktu dengan mata uang negara bersangkutan.
Properti hanya dapat membawa surat akta tanah yang tidak memiliki nilai
apapun di luar batas wilayah.
Biaya untuk menyimpan emas relatif kecil, untuk menyewa safe deposit box
hanya ratusan ribu per tahunnya. Properti membutuhkan dana untuk mengelola,
mulai dari perpanjangan surat-surat, pajak, dan biaya maintenance, meskipun
properti tersebut tidak sedang kita gunakan atau sewakan.
5. Dengan modal relatif kecil, kita dapat mulai berinvestasi emas,
emas mudah pula untuk dijual sebagian karena sifatnya yang dapat dibagi-bagi.
Berinvestasi di bidang properti membutuhkan dana yang relatif besar,
menjualnya pun tidak dapat sebagian-sebagian. Meskipun dapat dibagi-bagi, namun
prosesnya memerlukan waktu, tenaga dan uang.
Selanjutnya, untuk bahas keunggulan investasi properti, saya tulis di
artikel berikutnya, biar tidak terlalu panjang.
Sekarang kita coba bahas keunggulan
investasi property dibandingkan dengan Emas.
1. Emas tidak bisa berkembang setiap bulan seperti properti lewat
sewa properti.
Yang artinya sulit untuk mempercantik saldo rekening bank anda melalui emas.
Ini yang dinilai kurang ‘greng’ kalau kita memilih emas.
Kecuali anda terbiasa bermain XAU (sektornya emas dan
perak di forex), tapi hati-hati dengan SPEKULASI yang tidak jauh dengan RIBA
(nanti kita kupas tuntas mengenai spekulasi,mengenai riba) dan tidak semua
orang cucok dengan resiko tinggi.
Property memang menyenangkan, terlebih bila lokasi..lokasi..lokasi, dan
lokasinya strategis. Income bisa masuk ke rekening hanya dengan duduk manis
dirumah, bermain sama anak (maklum ibu-ibu semua, termasuk tulisan pasti tidak
jauh dari kata anak), main game (seperti hobby suami kalau lagi liburan di rumah),
sambil ngeteh, ngopy atau aktivitas santai lainnya.
Bila pengelola siap di lokasi dan pembayaran sewa dilakukan via transfer,
rekening terlihat indah setiap bulan. Dan rata-rata tingkat pendapatan dari
sewa properti adalah 5%/tahun.Tingkat pendapatan 5%/tahun ini belum ditambah dengan tingkat kenaikan harga
properti tersebut per tahun, yang tentu saja persentasenya bervariasi.
Tanah yang langka, semakin memicu kenaikan harganya setiap tahun.
Perkembangan rencana kota, pertumbuhan penduduk dan tarif dasar listrik
merupakan beberapa faktor yang juga ikut menyumbang kenaikan harga.Perkembangan infratruktur seperti jalan tol tentu saja mempermudah akses
untuk kenyamanan berkendara menuju lokasi kerja atau lokasi
belanja/hiburan/pusat keramaian kota.
Selain itu, perkembangan penduduk jelas akan memicu kebutuhan tempat hunian
baru yang lebih luas. Bagaimana dengan tarif dasar listrik? Produksi tulangan
baja untuk konstruksi, semen, kayu hasil olahan yang merupakan beberapa
komponen material untuk perumahan akan mengalami kenaikan harga, bahkan paku
sepanjang dua centimeter bisa naik harganya karena naiknya tarif dasar listrik.
2. Mengenai percepatan kenaikan harga, yang sering saya
amati (dan info dari rekan di bidang property) kenaikan harga properti dalam
jangka pendek justru mengalahkan kenaikan harga emas (walaupun hal ini
tergantung beberapa faktor seperti lokasi, jenis properti dan tingkat inflasi).
Tetapi dalam jangka panjang kenaikan emas dapat mengalahkan kenaikan harga
properti. Ini salah satu kelebihan emas (lLoh..kelebihan emas lagi niy),
walaupun sekali lagi tergantung banyak faktor.
Seperti contohnya saat saya ngobrol dengan salah satu nasabah OutletDinar,
saat itu tahun 2006 membeli rumah, harga rumahnya setara dengan nilai 2,1 kg
emas. Dan sekarang, saat nilai rumah yang dibelinya 6 tahun lalu bisa
diperoleh dengan harga setara dengan 1,8 kg emas.Ini sedikit sharing dari saya, keunggulan dan kelemahan dari masing masing
dua pilihan investasi ini.Dari tulisan ini bukan berarti investasi properti lebih jelek dari emas,
hanya kekuatan finansial dan kebutuhan prioritas yang akan menentukan ‘jalan’
mana yang akan kita pilih dan lalui lebih dulu.
Masing-masing (emas dan properti) akan saling mendukung kekuatan finansial.
Seperti banyak perencana keuangan bilang…jangan taruh semua telur di satu
keranjang, dan masukan telur ke dalam keranjang yang betul betul anda kenali.
Posting Komentar