Bestprofit Futures - Menciptakan Brand Menjadi Tren
Bestprofit Futures - Gaya hidup selalu bergerak dan berkembang sesuai dengan apa yang
terjadi pada saat itu. Tren menjadi kata kunci bagi masyarakat untuk
dapat menyesuaikannya.
Bestprofit Futures - Bagi sebuah bisnis, tren menjadi sangat penting karena hal itulah
yang menentukan keputusan pembelian bagi konsumen. Suatu brand bisa
menjadi sangat laris dikarenakan sedang trendi, namun di kala lain bisa
sebaliknya karena telah tertinggal oleh tren. Melihat hal itu, maka
sangat penting bagi sebuah brand untuk dapat memiliki kemampuan dalam
menciptakan tren tersendiri. Kini yang menjadi sebuah pertanyaan besar
adalah: “Bagaimana caranya agar sebuah brand dapat menciptakan tren?”
Salah satunya adalah dengan mengintip masa depan.
Bestprofit Futures - Mengintip masa depan mungkin memang terdengar sebagai suatu hal yang
tak mudah untuk dipahami. Bukan pula berarti brand harus berurusan
dengan dunia klenik untuk menerawang menembus waktu. Yang diperlukan
hanyalah sebuah kejelian untuk melihat pergerakan dari masyarakat. Salah
satu brand yang jeli dalam menciptakan tren untuk masa mendatang dan
menerapkannya ke dalam komunikasi adalah MasterCard. Anda pasti ingat
dengan kampanye komunikasi “priceless” yang mereka gaungkan.
Bestprofit Futures - Dalam komunikasi tersebut, MasterCard menekankan bahwa produk atau
jasa apa pun yang dibeli oleh konsumen (tentunya dengan menggunakan
MasterCard sebagai metode pembayarannya) adalah bukan sekedar barang
dengan label harga tertentu. Namun yang terpenting menurut MasterCard
adalah kisah di balik transaksi atau pengalaman di dalamnya yang tak
ternilai harganya alias priceless.
Bestprofit Futures - Bersiaplah untuk kaget saat mengetahui kampanye komunikasi MasterCard
tersebut dimulai sejak 16 tahun yang lalu. Ya, MasterCard memulainya
sejak tahun 1997. Pada saat itu, konsumen masih belum peduli dengan
nilai-nilai emosional dalam sebuah produk. Mereka masih melihatnya hanya
sebagai barang semata. Namun, MasterCard dengan kemampuan forecasting
yang dimiliki oleh tim pemasarannya memprediksi bahwa ke depannya
masyarakat dunia tidak lagi terjebak pada hal-hal tangible atau bersifat
materiil, akan tetapi lebih kepada hal-hal emosional yang menyentuh
jiwa.
Mereka pun mencoba menciptakan tren melalui kampanye komunikasi
“priceless” tersebut. Terbukti dengan situasi masa kini di mana memang
masyarakat sudah lebih memilih segala sesuatu berdasarkan perasaan,
MasterCard pun pada akhirnya sukses menciptakan tren melalui
identifikasi kebiasaan masyarakat dan menjadikan dirinya sebagai sebuah
brandyang ikonik. Menilik kesuksesan MasterCard tersebut, ada beberapa
hal yang bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran bagi sebuah brand
untuk dapat menciptakan tren.
Yang pertama adalah mengenal siapa konsumen dari brand tersebut.
Untuk dapat memprediksi perubahan pada masyarakat, sebuah brand harus
mengidentifikasi terlebih dahulu mengenai konsumennya. Siapa pun itu,
setiap lapisan masyarakat memiliki kepribadian umumnya masingmasing.
Dengan mengenal baik karakter dari konsumen, sebuah brand dapat mudah
menyesuaikan dirinya dan menjadi semakin dekat dengan mereka.
Kedekatan secara emosional yang terbangun di antara brand dan
konsumen akan memudahkan branduntuk dapat menggerakkan konsumennya
melalui tren apa pun yang diciptakan. Mengapa? Karena telah ada
keterikatan antara branddan konsumen sehingga konsumen percaya dengan
apa pun yang disampaikan oleh brandtersebut. Selain itu, penting juga
bagi sebuah brand untuk mendekatkan diri dengan kehidupan sosial dari
konsumennya.
Berdasarkan sebuah studi yang diterbitkan oleh Crowdtap, 92 persen
dari keputusan pembelian seseorang dipengaruhi oleh lingkungan
sekitarnya. Oleh karenanya, melihat perkembangan lingkungan sosial
konsumen secara makro bisa menjadi salah satu langkah yang cukup efektif
dalam mengantisipasi pergerakan pola konsumsi dari konsumen di masa
mendatang.
*) Disarikan dari artikel Daniel Surya, Chairman & president
South East Asia, DM ID HOLLAND dan Primo Rizky, Senior Brand Consultant,
DM ID HOLLAND di Koran Sindo.
Posting Komentar