Bestprofit Futures - Persepi Audit Penyelenggara Quick Count Pilpres 2014
Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi)
mengatakan akan menggelar penyelidikan menyusul perbedaan hasil hitung cepat
atau quick count pemilihan presiden yang dilakukan oleh
anggota-anggota mereka.
Anggota Dewan Etik Persepi, Hamdi Muluk, mengatakan dua anggota Persepi,
yaitu Puskaptis dan Jaringan Suara Indonesia (JSI), menunjukkan hasil berbeda
dengan tujuh anggota Persepi lainnya.Puskaptis dan JSI menyebutkan perolehan suara pasangan Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa mengungguli pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan
selisih 1% sampai 5%.
Dua lembaga survei tersebut bekerja sama dengan stasiun televisi TV One."Kalau kita melihat polarisasinya, TV One itu aneh sendiri memenangkan
Prabowo. Kita bisa lihat yang terafiliasi dengan Prabowo memenangkan Prabowo,
sementara yang memenangkan Jokowi itu independen," kata Hamdi.
Hamdi mengatakan hasil hitung cepat antar lembaga bisa berbeda tetapi dengan
arah yang sama."Hasil hitung cepat yang berbeda masih dalam batas wajar, misalnya
dengan sampling 2.000 TPS dan margin error katakanlah 2,8%.
Kalau perbedaan di rentang itu, kita bisa toleransi tetapi dengan arah yang
sama," jelas Hamdi.Hamdi Muluk mengatakan akan memanggil Puskaptis dan Jaringan Suara Indonesia
setelah sidang dewan etik hari ini.
"Kita hanya bisa memanggil dua lembaga karena itu anggota Persepi. Kami
akan melakukan sidang dewan etik dan setelah itu mamanggil dua lembaga survei
yang merupakan anggota Persepi."Berbeda dengan Puskaptis dan JSI, tujuh anggota Persepi lain menunjukkan
pasangan Joko Widodo–Jusuf Kalla menang dengan selisih 4%-5%.Tujuh lembaga survei tersebut ialah Populi Center, CSIS, Litbang Kompas,
Indikator Politik Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia, Radio Republik
Indonesia, dan Saiful Mujani Research Center.
Perbedaan quick count, menurut
Ketua Pusat Studi Demokrasi Muhammad Asfar, merupakan dasar mengapa kedua
pasangan capres sebaiknya menunggu hasil perhitungan resmi dari Komisi
Pemilihan Umum (KPU) dan tidak cepat-cepat mengklaim kemenangan."Kedua pasangan harus mendinginkan suasana, tak boleh saling klaim.
Jika elit bisa menahan diri untuk tidak melakukan gerakan euforia kemenangan
sampai ke bawah, kekhawatiran di akar rumput tidak akan timbul dan konflik
tidak terpicu," kata Asfar.
KPU akan mulai melakukan penghitungan suara nasional pada 20-22 Juli
mendatang dan mengumumkan pemenang pemilihan presiden pada 22 Juli. Presiden
terpilih akan dilantik pada bulan Oktober.
Berdasarkan data yang dihimpun Liputan6.com,
Rabu (9/7/2014), ada 7 dari 11 lembaga survei yang menyatakan pasangan
capres-cawapres Joko Widodo
(Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) sebagai pemenang Pilpres. Sedangkan 4 lembaga
survei lainnya menyatakan Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa yang unggul.
Berikut rinciannya:
Pertama, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan, dari 98,05% suara yang masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 46,7% dan Jokowi-JK meraih 53,3%.
Kedua, Center for Strategic and International Studies (CSIS)-Cyrus Newtwork menyebutkan, dari 99,90% suara yang masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 48,1% dan Jokowi-JK meraih 51,9%.
Ketiga, Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menyebutkan, dari 99,3% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 47,09% dan Jokowi-JK meraih 52,91%.
Keempat, Survei Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas menyebutkan, dari 100% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 47,66 dan Jokowi-JK meraih 52,34%.
Kelima, Indikator Politik menyebutkan, dari 99,5% masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 47,06% dan Jokowi-JK meraih 52,94%.
Keenam, Survei Radio Republik Indonesia (RRI) menyebutkan, dari 97% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 47,40% dan Jokowi-JK meraih 52,60%.
Ketujuh, Populi Center menyebutkan, dari 98,95% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 49,06% Jokowi-JK meraih 50,94%.
Kedelapan, Jaringan Suara Indonesia (JSI) menyebutkan, dari 91,35% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 50,16% dan Jokowi-JK meraih 49,84%.
Kesembilan, Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menyebutkan, dari 93,41% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 52,05% dan Jokowi-JK meraih 47,95%
Kesepuluh, Lembaga Survei Nasional (LSN) menyebutkan, dari 96,51% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 50,56% dan Jokowi meraih 49,44%
Pertama, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyebutkan, dari 98,05% suara yang masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 46,7% dan Jokowi-JK meraih 53,3%.
Kedua, Center for Strategic and International Studies (CSIS)-Cyrus Newtwork menyebutkan, dari 99,90% suara yang masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 48,1% dan Jokowi-JK meraih 51,9%.
Ketiga, Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menyebutkan, dari 99,3% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 47,09% dan Jokowi-JK meraih 52,91%.
Keempat, Survei Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas menyebutkan, dari 100% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 47,66 dan Jokowi-JK meraih 52,34%.
Kelima, Indikator Politik menyebutkan, dari 99,5% masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 47,06% dan Jokowi-JK meraih 52,94%.
Keenam, Survei Radio Republik Indonesia (RRI) menyebutkan, dari 97% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 47,40% dan Jokowi-JK meraih 52,60%.
Ketujuh, Populi Center menyebutkan, dari 98,95% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 49,06% Jokowi-JK meraih 50,94%.
Kedelapan, Jaringan Suara Indonesia (JSI) menyebutkan, dari 91,35% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 50,16% dan Jokowi-JK meraih 49,84%.
Kesembilan, Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) menyebutkan, dari 93,41% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 52,05% dan Jokowi-JK meraih 47,95%
Kesepuluh, Lembaga Survei Nasional (LSN) menyebutkan, dari 96,51% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 50,56% dan Jokowi meraih 49,44%
Kesebelas, Indonesia Research Centre
(IRC) menyebutkan, dari 100% suara masuk, Prabowo-Hatta memperoleh 51,11% dan
Jokowi meraih 48,89%.
Posting Komentar