Bestprofit Futures - TV One Sindir PDIP Kumpulan PKI
6 hari menjelang Pilpres semakin
banyak pihak-pihak yang begitu ketakutan menderita kekalahan sehingga
menebarkan fitnah disana-sini.Kalau kemarin Fahri Hamzah menyebut
gagasan Jokowi dan gagasan para santri itu Sinting, sore tadi TV One melalui
nara sumbernya memberitakan bahwa PDIP merupakan kumpulan orang Partai Komunis
Indonesia (PKI) dan kumpulan orang-orang yang tidak disukai TNI.
Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) pada Kamis
(3/7/2014) dini hari bergerak menuju stasiun TV One guna memprotes
pemberitaan yang tidak benar karena telah menyebut Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) menempatkan kader-kader PKI.
"Memprotes pemberitaan tidak benar dari TV One, berkaitan dengan tuduhan terhadap PDIP menempatkan kader PKI,"ujar Ketua Umum Relawan Perjuangan demokrasi (Repdem) Masinton Pasaribu sebelum bergerak ke TV One, Rabu malam.
Kata Masinton, kebebasan pers yang digunakan oleh TV One jangan kebablasan sehingga menyebarluaskan berita tidak benar. Bahkan dirinya menantang TV One untuk menununjukkan bukti di mana kader PKI di PDIP.
"Kebebasan pers jangan digunakan memfitnah dan menyebarluaskan berita tidak benar, PDIP disamakan dengan PKI. Kami minta TV One tunjukkan bukti, di mana kader PKI ada di tubuh PDIP," tambahnya.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengaku kecewa dan sangat keberatan pemberitaan TV One yang telah menuduh partainya tengah mengusung kader komunis. Ia juga tak membantah bahwa dirinya yang menginstruksikan kader PDI Perjuangan untuk mendatangi TV One. Meski begitu, ia memastikan bahwa PDI Perjuangan akan mengikuti prosedur aturan keamanan yang berlaku.
"Kita warning TV One. (Tapi) Kita harus taat aturan perlu izin dan pengawalan Polri kalau turun ke jalan protes ke TV One," kata Tjahjo saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (1/7/2014) malam.
Kendati begitu, Tjahjo menegaskan PDI Perjuangan terlebih dahulu melayangkan surat protes ke TV One. Hal ini dilakukan untuk melindungi niat baik partai dari penyusup pihak ketiga. "Kehormatan dan harga diri partai janganlah dilecehkan oleh siapa pun. Kami tersinggung tapi kami ikuti aturan," tambah Tjahjo.
Selain itu, Tjahjo menilai merasa perlu untuk memberikan pelajaran kepada TV One di mana dalam pemberitaannya telah mengandung unsur adu domba antara PDIP dan TNI AD. Pelajaran itu akan diberikan dengan mengadukannya ke Dewan Pers dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Sementara di lain sisi pemberitaan TV One, menurut Tjahjo, merupakan bentuk penghinaan terhadap martabat partai dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"TV One perlu dikasih pelajaran dengan cara mengadukan footage (cuplikan) resmi ke Dewan Pers dan KPI. Tema (TV One) mengadu domba PDIP dengan TNI AD. Kami jangan difitnah karena harga diri kehormatan partai," terang Tjahjo.
Tjahjo tidak menutup kemungkinan kader PDI Perjuangan akan berunjuk rasa di Kantor TV One, kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Namun dia berharap unjuk rasa ini tidak diartikan sebagai bentuk anti-kritik PDI Perjuangan terhadap kebebasan pers.
"Unjuk aspirasi bisa saja asal jangan sampai dikesankan anti-kritik menabrak kebebasan pers," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Humas Protokoler DPP PDI Perjuangan, Giyanto, telah mengirimkan pesan berantai yang mengatasnamakan Tjahjo Kumolo. Isi pesan itu adalah menyerukan seluruh kader partai berada dalam posisi siaga satu. Seruan Tjahjo dipicu pemberitaan TV One yang memberi kesan PDI Perjuangan mengusung kader Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Sikap saya sebagai sekjen partai anggota kader PDI Perjuangan segera kami siaga satu," kata Tjahjo dalam keterangan pers yang dikirimkan Giyanto.
Tjahjo mengatakan pemberitaan TV One yang menyebut PDIP kawan PKI dan musuh Angkatan Darat merupakan fitnah dalam situasi krisis. Dia mengatakan saat ini PDI Perjuangan sedang menyiapkan surat izin ke Polda Metro Jaya untuk mengepung Studio TV One. "Disiapkan segera mengepung studio TV One -- surat izin ke Polda Metro kami siapkan," ujarnya.
PDI Perjuangan meminta TV One bertanggung jawab atas pemberitaan yang mereka munculkan. TV One harus bisa membuktikan siapa nama anggota PKI yang dimaksud. "Ini menyangkut harga diri kehormatan partai dan Ibu Megawati Soekarnoputri yang dilecehkan oleh berita TV One," kata Tjahjo
"Memprotes pemberitaan tidak benar dari TV One, berkaitan dengan tuduhan terhadap PDIP menempatkan kader PKI,"ujar Ketua Umum Relawan Perjuangan demokrasi (Repdem) Masinton Pasaribu sebelum bergerak ke TV One, Rabu malam.
Kata Masinton, kebebasan pers yang digunakan oleh TV One jangan kebablasan sehingga menyebarluaskan berita tidak benar. Bahkan dirinya menantang TV One untuk menununjukkan bukti di mana kader PKI di PDIP.
"Kebebasan pers jangan digunakan memfitnah dan menyebarluaskan berita tidak benar, PDIP disamakan dengan PKI. Kami minta TV One tunjukkan bukti, di mana kader PKI ada di tubuh PDIP," tambahnya.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengaku kecewa dan sangat keberatan pemberitaan TV One yang telah menuduh partainya tengah mengusung kader komunis. Ia juga tak membantah bahwa dirinya yang menginstruksikan kader PDI Perjuangan untuk mendatangi TV One. Meski begitu, ia memastikan bahwa PDI Perjuangan akan mengikuti prosedur aturan keamanan yang berlaku.
"Kita warning TV One. (Tapi) Kita harus taat aturan perlu izin dan pengawalan Polri kalau turun ke jalan protes ke TV One," kata Tjahjo saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (1/7/2014) malam.
Kendati begitu, Tjahjo menegaskan PDI Perjuangan terlebih dahulu melayangkan surat protes ke TV One. Hal ini dilakukan untuk melindungi niat baik partai dari penyusup pihak ketiga. "Kehormatan dan harga diri partai janganlah dilecehkan oleh siapa pun. Kami tersinggung tapi kami ikuti aturan," tambah Tjahjo.
Selain itu, Tjahjo menilai merasa perlu untuk memberikan pelajaran kepada TV One di mana dalam pemberitaannya telah mengandung unsur adu domba antara PDIP dan TNI AD. Pelajaran itu akan diberikan dengan mengadukannya ke Dewan Pers dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Sementara di lain sisi pemberitaan TV One, menurut Tjahjo, merupakan bentuk penghinaan terhadap martabat partai dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"TV One perlu dikasih pelajaran dengan cara mengadukan footage (cuplikan) resmi ke Dewan Pers dan KPI. Tema (TV One) mengadu domba PDIP dengan TNI AD. Kami jangan difitnah karena harga diri kehormatan partai," terang Tjahjo.
Tjahjo tidak menutup kemungkinan kader PDI Perjuangan akan berunjuk rasa di Kantor TV One, kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Namun dia berharap unjuk rasa ini tidak diartikan sebagai bentuk anti-kritik PDI Perjuangan terhadap kebebasan pers.
"Unjuk aspirasi bisa saja asal jangan sampai dikesankan anti-kritik menabrak kebebasan pers," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Humas Protokoler DPP PDI Perjuangan, Giyanto, telah mengirimkan pesan berantai yang mengatasnamakan Tjahjo Kumolo. Isi pesan itu adalah menyerukan seluruh kader partai berada dalam posisi siaga satu. Seruan Tjahjo dipicu pemberitaan TV One yang memberi kesan PDI Perjuangan mengusung kader Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Sikap saya sebagai sekjen partai anggota kader PDI Perjuangan segera kami siaga satu," kata Tjahjo dalam keterangan pers yang dikirimkan Giyanto.
Tjahjo mengatakan pemberitaan TV One yang menyebut PDIP kawan PKI dan musuh Angkatan Darat merupakan fitnah dalam situasi krisis. Dia mengatakan saat ini PDI Perjuangan sedang menyiapkan surat izin ke Polda Metro Jaya untuk mengepung Studio TV One. "Disiapkan segera mengepung studio TV One -- surat izin ke Polda Metro kami siapkan," ujarnya.
PDI Perjuangan meminta TV One bertanggung jawab atas pemberitaan yang mereka munculkan. TV One harus bisa membuktikan siapa nama anggota PKI yang dimaksud. "Ini menyangkut harga diri kehormatan partai dan Ibu Megawati Soekarnoputri yang dilecehkan oleh berita TV One," kata Tjahjo
Berikut
Video Cuplikan : http://www.youtube.com/watch?v=YqoxF99mvUY
Posting Komentar