Best Profit - Gedung Perkantoran Jakarta Banyak Kosong, Pertanda Apa?

Jumat, 28 Juli 20170 komentar

Best Profit - Gedung Perkantoran Jakarta Banyak Kosong, Pertanda Apa? | PT Best Profit Futures Pontianak

Best Profit (28/07) - Pemerintah patut khawatir. Riset dari lembaga konsultan properti asal Australia, Savills menunjukkan total pasokan gedung perkantoran di kawasan central business district (CBD) Jakarta pada semester I-201 mencapai 270 ribu m2, sementara penyerapan ruang kantor tidak sampai 63 ribu m2 atau hanya sekitar 1/3.

Akhirnya tingkat kekosongan (vacancy) pasar perkantoran di area CBD, Jakarta mencapai 18,4% atau naik 2,7% dibanding semester sebelumnya. Apa makna di balik hasil riset terbut?

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menilai pelaku sektor properti salah membaca pergerakan ekonomi. Pada 4-5 tahun yang lalu, saat perkantoran dibangun, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangat bagus, yaitu di kisaran 6%.

Tapi di pertengahan jalan ternyata ekonomi Indonesia melambat, tertimpa faktor eksternal. Mulai dari anjloknya harga komoditas, minyak mentah serta perubahan kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS). Beberapa sektor kegiatan usaha bahkan ada yang terhenti sehingga mempengaruhi permintaan akan perkantoran.

"Jadi waktu pembangunan mungkin terbuai dengan ekonomi 2012 dan 2011. Itu ramai membuat perkantoran, tapi sekarang melambat dan itu mempengaruhi demand," ujar Lana, Kamis (27/7/2017).

Faktor lain, kata Lana adalah subtitusi dari pusat kota ke wilayah lain. Banyak ekspatriat lebih memilih menempatkan kantor pusat di lokasi sekitar pabrik, ketimbang Jakarta. Misalnya wilayah, Bekasi, Cikarang, Tangerang hingga Karawang.

Baca Juga : 
PT Bestprofit - Bitcoin dan Ethereum Jatuh Setelah Merosotnya Dolar
Best Profit - Emas Bertahan Meski Dollar Rebound 

Alasannya adalah akses menuju Jakarta yang sudah terlalu padat. "Jadi level manager, yang tadinya di Jakarta, itu lebih baik kantor di sana saja karena macet dan tidak efisien," jelasnya.

Hal ini tergambar dari meningkatnya pembangunan di kawasan tersebut, mulai dari gedung perkantoran, perumahan, apartemen hingga mal. Apartemen mewah di pusat kota sekarang juga sedikit peminat. 

"Jadi demand yang tadinya di pusat kota itu bergeser," tegas Lana.

Dari sisi tarif sewa gedung perkantoran, Lana merasa di Jakarta belum terlalu mahal bila dibandingkan dengan kota besar di negara lain seperti Singapura, Beijing, Tokyo dan lainnya.

"Harga di sini masih belum mahal, meskipun memang sudah beranjak naik," ujarnya.

Pemerintah diharapkan lebih peka akan persoalan yang terjadi sekarang. Menurut Lana, fenomena gedung perkantoran hampir sama dengan yang terjadi pada Pasar Glodok, WTC Mangga Dua dan Roxy Square. "Harus diakui sekarang adalah bagian dari perlambatan," tandasnya.

Dapatkan informasi terbaru di PT Bestprofit Futures


www.best-profitfutures.com


PT Best Profit Futures

sumber detik

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PT BESTPROFIT FUTURES PONTIANAK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger