PT Bestprofit - Emas Berpotensi Tembus $1920 jika Bunga Fed Negatif, ABN Amro Prediksi Turun $1725 | PT Best Profit Futures Pontianak
Bestprofit (02/06) - Pengambilan posisi emas masih sangat ramai, menurut ABM Amro, itulah sebabnya Bank asal Belanda ini tidak merekomendasikan masuk kembali dengan posisi beli emas untuk saat ini.
"Kami terus berpikir bahwa posisi ini terlalu ramai dan harga terlalu tinggi dengan merekomendasikan masuk kembali posisi beli," tulis analis logam mulia ABN Amro, Georgette Boele dalam laporan pekan lalu sebagaimana dilaporkan Kitco Senin (01/06).
Bank tersebut memproyeksikan penurunan besar harga emas selama tiga bulan ke depan, mengutip gelombang aksi jual di pasar keuangan. ABN Amro memperkirakan emas mengakhiri Q2 di $1.725 per ons.
"Kami juga mengharapkan penurunan harga emas yang cukup besar," kata Boele. “Antara sekarang dan 3 bulan kami memprediksi gelombang aksi jual lain di pasar keuangan. Kami pikir investor akan menutup sebagian dari posisi mereka (ETF dan/atau posisi spekulatif) pada emas, perak dan platinum." lanjutnya.
BACA JUGA :
Sementara itu lanjut laporan, Standard Chartered (SC) melihat jika Federal Reserve dipaksa merangkul suku bunga negatif, harga emas akan bereaksi dengan menembus level tertinggi sepanjang masa sebelumnya di $1.920 per ons.
Ketua Fed Jerome Powell bersikukuh bahwa suku bunga negatif bukan alat yang tepat untuk digunakan di AS.
Dalam komentar terakhirnya Jumat silam, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali pemikirannya tentang suku bunga negatif, dengan menyatakan: "Kami tidak berpikir itu alat yang tepat untuk AS," menambahkan bukti bagaimana suku bunga negatif bekerja hasilnya beragam.
Tetapi pasar tetap tidak yakin bahwa tingkat suku bunga negatif tidak akan digunakan di AS di masa mendatang.
“Pasar melihat dana fed menurun singkat dan sangat rendah (1-2bps) ke wilayah negatif pada pertengahan 2021 sebelum kembali ke wilayah positif (4-7bps) pada pertengahan akhir 2022. Kami melihat pergerakan kecil ini ke tingkat negatif sebagai cerminan keyakinan pasar yang besar bahwa kebijakan Fed akan ditahan untuk waktu yang lama. Jika pasar yakin bahwa tidak ada ruang untuk menaikkan suku bunga, itu kemungkinan akan mempertimbangkan kemungkinan turunnya harga, betapapun kecilnya,” jelas Standard Chartered.
Bank juga menyoroti tidak melihat suku bunga negatif sebagai prospek dasar, tetapi jika The Fed dipaksa untuk berubah negatif, maka ini harusnya jauh ke wilayah negatif untuk memberi dampak.
Efek dari tingkat suku bunga negatif pada emas bisa sangat besar dengan harga berpotensi menembus rekor tertinggi $1.920 per ons, kata analis logam mulia bank itu Suki Cooper.
Mengutip data Investing.com pukul 10.35 WIB, Emas Berjangka naik 0,11% di $1.752,30 per ons dan emas spot XAU/USD naik tipis 0,01% di $1.739,89.
Di tanah air hingga pukul 08.46 WIB Selasa pagi ini, harga emas Antam (JK:ANTM) per gram naik Rp6.000 dari Sabtu lalu menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Sebelumnya, emas Antam mencapai harga Rp914.000 dan harga terakhir kini naik ke Rp920.000.
- PT Bestprofit - Soal Utang Rp4 Triliun, Bos Adhi Karya Bilang Itu Utang... | PT Best Profit Futures Pontianak
- PT Bestprofit - Waspada! Gejala Covid-19 pada Anak Ternyata Bukan Batuk | PT Best Profit Futures Pontianak
- PT Bestprofit - Sekjen MUI Khawatirkan Masjid dengan Jemaah Membeludak di New Normal | PT Best Profit Futures Pontianak
- PT Bestprofit - Ditopang Bisnis Telkomsel dan IndiHome, Telkom Kantongi Laba Rp18,66 Triliun | PT Best Profit Futures Pontianak
Sementara itu lanjut laporan, Standard Chartered (SC) melihat jika Federal Reserve dipaksa merangkul suku bunga negatif, harga emas akan bereaksi dengan menembus level tertinggi sepanjang masa sebelumnya di $1.920 per ons.
Ketua Fed Jerome Powell bersikukuh bahwa suku bunga negatif bukan alat yang tepat untuk digunakan di AS.
Dalam komentar terakhirnya Jumat silam, Ketua Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali pemikirannya tentang suku bunga negatif, dengan menyatakan: "Kami tidak berpikir itu alat yang tepat untuk AS," menambahkan bukti bagaimana suku bunga negatif bekerja hasilnya beragam.
Tetapi pasar tetap tidak yakin bahwa tingkat suku bunga negatif tidak akan digunakan di AS di masa mendatang.
“Pasar melihat dana fed menurun singkat dan sangat rendah (1-2bps) ke wilayah negatif pada pertengahan 2021 sebelum kembali ke wilayah positif (4-7bps) pada pertengahan akhir 2022. Kami melihat pergerakan kecil ini ke tingkat negatif sebagai cerminan keyakinan pasar yang besar bahwa kebijakan Fed akan ditahan untuk waktu yang lama. Jika pasar yakin bahwa tidak ada ruang untuk menaikkan suku bunga, itu kemungkinan akan mempertimbangkan kemungkinan turunnya harga, betapapun kecilnya,” jelas Standard Chartered.
Bank juga menyoroti tidak melihat suku bunga negatif sebagai prospek dasar, tetapi jika The Fed dipaksa untuk berubah negatif, maka ini harusnya jauh ke wilayah negatif untuk memberi dampak.
Efek dari tingkat suku bunga negatif pada emas bisa sangat besar dengan harga berpotensi menembus rekor tertinggi $1.920 per ons, kata analis logam mulia bank itu Suki Cooper.
Mengutip data Investing.com pukul 10.35 WIB, Emas Berjangka naik 0,11% di $1.752,30 per ons dan emas spot XAU/USD naik tipis 0,01% di $1.739,89.
Di tanah air hingga pukul 08.46 WIB Selasa pagi ini, harga emas Antam (JK:ANTM) per gram naik Rp6.000 dari Sabtu lalu menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Sebelumnya, emas Antam mencapai harga Rp914.000 dan harga terakhir kini naik ke Rp920.000.
Dapatkan informasi terbaru di PT Bestprofit Futures
WWW.BEST-PROFITFUTURES.COM
PT BEST PROFIT FUTURES
sumber : Investing
Posting Komentar