Bestprofit - Pelindo IV Obral Stimulus pada Pengguna Jasa | PT Bestprofit Futures Pontianak
Bestprofit (18/01) - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) memberikan stimulus atau relaksasi kepada para pengguna jasa khususnya untuk kegiatan transhipment selama masa pandemi Covid-19.
Direktur Operasi dan Komersial PT Pelindo IV, M. Adji mengatakan, stimulus untuk kegiatan transhipment tersebut sudah diberikan perseroan sejak Mei 2020 lalu.
"Di masa pertama, stimulus diberikan yang tadinya 1–3 hari menjadi 1–5 hari. Kemudian 1–5 hari menjadi 1–7 hari dan masa penumpukan peti kemas transhipment 1–7 hari menjadi 1–14 hari," jelas Adji di Jakarta pada akhir pekan lalu.
Menurut dia, pihaknya tetap melaksanakan kegiatan pelayanan jasa kepelabuhanan meskipun pemerintah melakukan pembatasan kegiatan masyarakat untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. Adapun kegiatan pelayanan jasa kepelabuhan, meliputi pelayanan kapal, bongkar muat barang dan peti kemas serta penumpang di seluruh wilayah kelolaan perseroan, tetap berjalan seperti biasa.
"Khusus untuk pelayanan penumpang tetap mengikuti ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan penyediaan sarana dan fasilitas mengikuti protokol kesehatan (prokes) yang telah ditetapkan. Pengaturan bekerja dari rumah (WFH) juga hanya diterapkan untuk karyawan back office," kata Adji.
Bahkan lanjut dia, kebijakan lockdown di beberapa negara akibat varian baru virus corona juga tidak terlalu berdampak pada sektor kepelabuhanan, di mana kegiatan ekspor dan impor di Pelabuhan Makassar, khusus Terminal Petikemas Makassar (TPM) dan Kaltim Kariangau Terminal (KKT) di Balikpapan serta pelabuhan tujuan masih tetap berjalan normal.
"Kegiatan bongkar muat peti kemas international tetap berjalan normal. Hal ini tergambar dari kegiatan direct call ekspor di wilayah Pelindo IV yang masih tetap berjalan secara normal dan apabila dibandingkan dengan tahun 2019, mengalami peningkatan baik secara call kapal sebesar 173,91%," tuturnya.
Dia menyebutkan, pada 2019 lalu, direct call ekspor Pelindo IV mencapai 46 call kapal. Jumlah itu meningkat menjadi 80 call kapal di 2020.
"Dari sisi throughput peti kemas internasional (TEU’s) juga mengalami peningkatan sebesar 142,23%, yakni dari 21.566 TEU’s di 2019 menjadi 30.674 TEU’s pada 2020 lalu," sebut Adji.
Direktur Operasi dan Komersial menambahkan, peningkatan kegiatan ekspor impor juga disebabkan adanya tambahan Main Line Operator (MLO) baru, yaitu Maersk Line Group di TPM dan KKT, serta Alfa Trans di KKT. Adapun lima komoditas terbesar yang diangkut adalah rumput laut, plywood, kulit mente, biji nikel, dan cengkeh.
Posting Komentar