BEST PROFIT FUTURES - Fungsi ekonomi perdangan berjangka komoditi adalah sebagai sarana lindung nilai hedging) serta sarana penciptaan harga (price discovery) serta sebagai rujukan harga (reference of price) yang transparan yang menjadi acuan harga dunia. Dengan perdagangan berjangka para pelakunya dapat mengalihkan risiko kerugian khususnya petani dapat melindungi produksinya dari fluktuasi harga. Namun, perdagangan berjangka selain sebagai alternatif investasi juga bersifat ‘high risk high return.’
Hedging atau lindung nilai di
industri perdagangan berjangka komoditi memiliki pengertian yakni
membeli dan menjual kontrak berjangka untuk menutupi risiko atas
perubahan harga di pasar spot (fisik). Hedging yang dilakukan
dalam perdagangan berjangka merupakan bentuk lain dari kegiatan asuransi
yang diciptakan berdasarkan mekanisme pasar yaitu dengan melalui pasar
turunan atau derivative dari pasar fisiknya.
Dengan melakukan transaksi di dua pasar tersebut (futures dan physic)
secara bersamaan dengan posisi yang berlawanan untuk jumlah dan jenis
komoditi yang sama, maka kedua pasar akan saling menutupi kerugian yang
diderita pada salah satu pasar. Dengan demikian perdagangan berjangka
memberikan manfaat ekonomi berupa pengalihan risiko yang tidak
diinginkan melalui kegiatan hedging dan merupakan sumber referensi harga
yang dapat dipercaya (price discovery).
Dengan kegiatan lindung nilai
menggunakan kontrak berjangka, hedger (dalam hal ini orang yang
memanfaatkan sistem tersebut seperti produsen, petani, dll) dapat
mengurangi sekecil mungkin dampak yang diakibatkan fluktuasi harga dari
suatu komoditi.
Jenis-jenis Hedging
Secara garis besar penjelasan tentang hedging dapat dikelompokan menjadi dua jenis yakni selling hedge dan buying hedge;
Selling hedge; merupakan suatu tindakan mengambil posisi jual (open sell)
di pasar berjangka, untuk melindungi turunnya nilai persediaan bahan
baku atau komoditi yang akan dihasilkan sebagai akibat fluktuasi harga.
Jadi kemungkinan rugi akibat turunnya harga di pasar fisik dapat
dikonpensasi dengan keuntungan yang diperoleh dari pasar berjangka (futures). Posisi yang dilakukan di pasar berjangka adalah menjual (open sell). Selling hedge umumnya dilakukan oleh para petani, produsen atau para pengusaha di bidang perdagangan komoditi.
Buying hedge; merupakan tindakan mengambil posisi beli (open buy)
di pasar berjangka untuk melindungi usaha dari kemungkinan kenaikan
harga komoditi yang harus dibelinya di pasar fisik. Jadi kemungkinan
rugi akibat naiknya harga di pasar fisik dapat diimbangi dengan
keuntungan yang diperoleh pasar berjangka (futures).
Buying hedge umumnya dilakukan oleh para
eksportir dan importer. Pabrikan pengolahan dan pemakai bahan baku
untuk menjaga kontinuitas persediaan. Dengan demikian mereka membutuhkan
bahan baku secara kontinu dan di tingkat harga yang wajar.
Manfaat hedging dalam perdagangan berjangka
Di dalam perdagangan berjangka, baik produsen (petani), maupun konsumen (pabrikan) mendapatkan manfaat dari hedging yang mereka lakukan. Di samping itu ada pihak lain yang mendapatkan manfaat dari transaksi perdagangan berjangka (futures),
mereka disebut sebagai spekulan, karena mereka mendapat keuntungan dari
selisih harga jual dan beli, dari transaksi yang mereka lakukan.
Apabila harga di pasar berjangka cenderung naik, mereka membuka posisi beli (buy),kemudian setelah harga naik ditutup dengan jual (sell),
tetapi apabila harga di pasar berjangka cenderung turun mereka membuka
posisi jual, kemudian setelah harga turun ditutup dengan pembelian. Para
spekulan inilah justru yang meramaikan perdagangan di pasar berjangka.
Mereka tidak memikirkan produk komoditi, tetapi mereka murni ingin
mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan beli, mereka biasa
disebut dengan spekulan
Tinjauan Umum Hedging dalam transaksi SWAP
SWAP adalah transaksi pertukaran dua
valas melalui pembelian tunai engan pembelian tunai dengan penjualan
kembali secara berjangka. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kepastian
kurs (kurs bersifat tetap selam kontrak), sehingga dapat menghindari
kerugian dari selisih kurs mata uang asing.
Instumen hedging sering digunakan dalam transaksi SWAP, transaksi dua valuta melalui pembelian atau penjualan tunai (spot)
dengan penjualan atau pembelian berjangka yang dilakukan secara
berkelanjutan dengan bank yang sama dan pada tingkat premi atau diskon
serta kurs yang dibuat dan disepakati pada tanggal transaksi yang
dilakukan.
Dalam mekanisme swap,terjadi dua
transaksi sekaligus dalam waktu yang bersamaan yaitu menjual dan
membeli. Penggunaan transaksi SWAP sebenarnya dimaksudkan untuk menjaga
kemungkinan timbulnya kerugian yang disebabkan oleh perubahan kurs suatu
mata uang.
Para pihak dalam Hedging
Pada perdagangan berjangka komoditi pelaku hedging ini biasa disebut hedger, yang terdiri atas hedger pembeli (hedge long) dan hedger penjual. Hedger pembeli
umumnya berencana akan membeli komoditas di pasar fisik di masa yang
akan datang. Untuk melindungi transaksinya dari fluktuasi, miasalnya
kenaikan harga di masa mendatang, hedger membeli kontrak berjangka saat ini dengan posisi buy (beli).
Buying hedge pun demikian,
umumnya yang mengambil posisi ini adalah kalangan eksportir, prosesor,
pengguna bahan baku seperti pabrik, dan sebagainya. Fungsinya terutama
menjaga kestabilan harga dan kontinuitas pasokan. Hedger penjual atau hedge short adalah hedger yang akan menjual komoditas tertentu di pasar fisik di masa yang akan datang. Untuk melindungi harga penjualan komoditasnya, hedger akan membuka kontrak berjangka sekarang dengan posisi short (jual).
Selling hadge biasanya
dilakukan oleh para produsen, terutama para petani, dengan tujuan untuk
melindungi dari kemungkinan penurunan harga komoditas pada waktu
misalnya panen.
Perbedaan Spektakuler dan Hadger
Pihak yang berpartisipasi di pasar futures dapat dibedakan menjadi dua, yaitu hedgers dan speculator. Hedgers adalah pihak yang memasuki sebuah kontrak untuk mencari perlindungan dari risiko perubahan harga. Sedangkan speculator, yaitu pihak yang memasuki kontrak dengan harapan bahwa risiko perubahan harga dapat mendatangkan keuntungan baginya.
Seorang hedger meghindari risiko dan
melindungi dirinya dari adanya perubahan harga, sedangkan seorang
speculator bersedia menapung risiko dan berani bertaruh guna mendapatkan
keuntungan yang tinggi. Dengan demikian hedgers memiliki strategi
trading kebalikan dari spekulan. Hedger mencoba untuk
menghilangkan risiko dalam rangka untuk mengunci harga dan menarik
barang yang mereka produksi atau konsumsi. Sedangkan spekulan mengambil
risiko untuk menerima keuntungan yang potensial.
*) Sumber : http://www.bappebti.go.id/id/edu/articles/detail/2987.html
*) Widiastuti, Kabag Pengawasan Keuangan & Audit Biro Perniagaan Bappebti
Posting Komentar