Strategy Investasi Emas

Selasa, 03 Juni 20140 komentar

BEST PROFIT FUTURES - Strategy Investasi Emas.Apakah Anda punya investasi emas? Kemungkinan besar ya. Dianggap paling aman, safe-heaven, emas menjadi investasi pilihan.  Harga emas diyakini tidak akan turun. Namun, apakah betul harga emas tidak pernah turun. Data historis menunjukkan fakta bahwa harga emas tidak selalu meningkat.

Menurut survei terbaru majalah Swa edisi Oktober 2013, emas adalah pilihan investasi utama. Sekitar 50% kelas menengah yang di survei  menempatkan investasinya dalam bentuk emas. Jauh meninggalkan instrumen investasi lainnya.

Ketika  ditanya  pertimbangan memilih investasi, kelas menengah yang di survei berpendapat investasi seharusnya dilakukan pada instrumen yang risikonya rendah. Rupanya, emas dipandang memiliki risiko lebih rendah diantara instrumen lainnya, sehingga menjadi pilihan utama.

Ini pandangan yang umum di masyarakat mengenai emas. Kalau membaca berbagai buku soal investasi emas, semuanya pasti merujuk pada sejarah harga emas yang selalu meningkat. Tidak pernah ada yang menjelaskan, atau bahkan menunjukkan, bahwa harga emas pernah turun. Semuanya bullish atau positif mengenai trend harga emas. Simak bagaimana cara melakukan investasi emas di artikel ini.

Untuk bisa akurat sebaiknya melihat perkembangan sejarah harga emas. Bukan hanya melihat beberapa tahun ke belakang, atau bahkan puluhan tahun, namun sejauh mungkin ke belakang selama data tersedia. Untungnya, data harga emas dunia sejak tahun 1800-an sampai sekarang 2013 ada dan bisa diakses.

Perkembangan Harga Emas Dunia
Berdasarkan data dari Kitco, trend harga emas dunia bisa diplot dari tahun 1833 sampai 2013. Harga dalam US$ per Ounce. Sejatinya, harga emas dunia ditentukan setiap akhir hari, yang kemudian di rata – rata untuk mendapatkan harga tahunan.

harga emas
Hasilnya disajikan dalam grafik diatas yang menunjukkan beberapa temuan menarik.
Sebelum 1970, harga emas cenderung stabil, tidak banyak berfluktuasi. Namun, setelah 1970, harga emas berfluktuasi dengan tajam sampai sekarang.

Setelah mencapai puncak di era 1980-an di harga US$600, harga emas merosot sampai posisi terendah di tahun 2000 pada US$271. Setelah itu, harga emas naik terus, tidak terbendung lagi. Puncaknya adalah harga emas tahun 2012 pada tingkat US$1,600-an. Harga sudah naik 700% hanya dalam waktu 12 tahun terakhir.
Yang luar biasa, trend kenaikkan itu tidak pernah berhenti selama periode 12 tahun tersebut. Setiap tahun harganya pasti lebih tinggi dari harga tahun sebelumnya. Itu sebabnya, jika ada yang melihat trend harga emas beberapa tahun ke belakang saja, hasilnya pasti menunjukkan harga yang naik luar biasa.

Namun, harus hati – hati melihat trend ini. Pertama, di tahun 2013 untuk pertama kalinya harga emas turun cukup drastis dimana harga emas bulan Agustus 2013 berada di US$ 1,429. Kedua, periode 1980 sampai 2000 menunjukkan bahwa harga emas dunia bisa merosot. Bukan tidak mungkin harga emas turun, itu kata sejarah.

Selain itu, harga emas dunia dalam grafik ini, yang umumnya menjadi patokan dalam melihat perkembangan harga, punya kelemahan. Harga ini tidak memperhitungan inflasi. Artinya, bisa saja kenaikkan harga emas memang karena inflasi meningkat, bukan karena harga riil emas yang naik. Atau kalau memang naik, kenaikkan seharusnya tidak sebesar itu karena harus diadjust dengan tingkat inflasi.

Harga emas selama 200 tahun yang sudah disesuaikan dengan tingkat inflasi (CPI – Amerika) disajikan dalam grafik dibawah ini. Grafik diambil dari paper berjudul “Golden Dilemma” terbitan Januari 2013 karangan Claude B. Erb dan Campbell R. Harvey, keduanya peneliti NBER USA.

harga emas 
Setelah menggunakan harga emas riil, potretnya berubah. Harga emas yang stabil secara nominal, nyatanya tidak stabil. Dilihat dari nilai riil, harga emas bisa naik dan turun. Fluktuasi terjadi cukup tajam, bahkan dalam beberapa periode harganya merosot cukup jauh. Harga emas memiliki kemungkinan yang sama antara naik dan turun.

Trend harga emas menunjukkan pola ‘mean reversion’. Apa maksudnya? ‘Mean reversion’ adalah istilah statistik yang menyatakan bahwa harga akan cenderung kembali ke tingkat nilai rata – rata. Jadi, kalau harga meningkat atau menurun, yang artinya menjauh dari nilai rata – rata, maka pada saatnya nanti, harga akan berbalik arah, menurun atau meningkat, kembali ke tingkat harga rata – rata.

Berdasarkan grafik ini terlihat bahwa dalam berbagai periode setelah harga emas merosot akan diikuti oleh recovery kembali ke tingkat harga rata – rata. Begitu pula, ketika sudah naik cukup tinggi, harga emas kembali turun menuju ke harga rata – rata.

Saat ini, harga emas mencapai puncaknya di tahun 2012. Memasuki paruh kedua tahun 2013, harga emas mulai menurun. Apakah artinya harga akan terus turun, kembali ke harga rata – rata yang masih cukup dalam penurunannya? Kita tidak tahu pasti karena banyak faktor yang mempengaruhi harga. Tetapi, jika melihat sejarah, kemungkinan tersebut cukup besar.
 
Faktor Nilai Tukar dalam Harga Emas Internasional
Karena harga emas internasional ditentukan dalam US$, maka harga emas lokal dipengaruhi pula oleh nilai tukar rupiah terhadap US$. Dengan asumsi harga tetap, melemahnya nilai tukar rupiah akan membuat harga emas lokal makin tinggi. Begitu pula sebaliknya.

Artinya, prediksi harga emas Indonesia ditentukan oleh dua faktor. Pertama, perkembangan harga emas internasional dan kedua, nilai tukar rupiah terhadap US$. Kedua faktor ini yang saling berkaitan membentuk harga emas nasional.

Kondisi ini makin mempersulit prediksi harga emas esok. Memperkirakan pergerakkan harga emas esok hari saja sudah sulit, masih ditambah mengetahui kemana arah nilai tukar bergerak. Menentukan harga emas naik atau turun hari ini, mustahil dilakukan secara akurat dan konsisten.

Strategi Menghadapi Fluktuasi Harga Emas ?

Meskipun trend harga menurun, emas tetap merupakan instrumen investasi penting. Emas tetap harus ada dalam koleksi aset investasi. Bagaimana menghadapi fluktuasi harga emas?
  • Memastikan Alokasi Portfolio
Don’t put your eggs in one basket”. Prinsip ini berlaku dalam setiap instrumen investasi termasuk emas. Pastikan instrumen yang Anda miliki terdiversifikasi dengan baik. Tidak terkonsentrasi pada satu instrumen. Meskipun diyakini risikonya rendah, jangan menempatkan mayoritas simpanan dalam instrumen emas semata. Walaupun jika merujuk hasil survei perilaku investasi kelas menengah majalah Swa, seperti diungkapkan diatas, mayoritas memiliki simpanan dalam porsi signifikan di emas. Kaji kembali seberapa besar porsi emas dalam simpanan Anda. Pastikan alokasi emas tidak mendominasi portfolio Anda .
  • Melakukan Pembelian Cost Averaging
Memprediksi perkembangan harga emas esok hari (future price) adalah hal yang mustahil. Seperti diungkapkan sebelumnya, banyak faktor yang terlibat, yang saling bermain dan bertalian, sehingga sangat sulit membuat prediksi yang akurat. Oleh karena itu, lebih baik melakukan pembelian secara rutin dalam jumlah tertentu. Ini akan membuat harga emas yang dibeli berada dalam kisaran harga rata – rata. Tujuannya meredam kerugian jika harga emas anjlok. Karena pada saat harga turun, pembelian akan lebih banyak, sementara pada harga naik pembelian akan lebih sedikit. Disaat trend harga berbalik, turun atau naik, jumlah emas yang dimiliki sudah berada dalam posisi yang menguntungkan.
  • Memperhitungan Risiko Kredit Emas
Saat ini pembelian emas dapat dilakukan secara kredit (simak disini penjelasan beli emas dengan kredit). Karena kredit, ada bunga yang harus dibayar. Perlu diperhitungkan secara cermat antara biaya bunga yang harus dibayar dengan kemungkinan naik atau turunya harga emas. Apapun yang terjadi dengan harga emas, bunga kredit harus tetap dibayar. Saran saya, jika memang ingin mengambil kredit emas, perhitungkan semua risikonya dengan seksama dan batasi pembeliannya dalam eksposur yang masih bisa dikelola risikonya. Pengambilan kredit sebaiknya lebih dilakukan untuk investasi masa depan dibandingkan spekulasi ‘menebak’ bahwa harga emas akan meningkat dalam waktu dekat.
  • Hati – Hati Tawaran Investasi Emas Ilegal
Tawaran investasi yang berdiri diatas asumsi harga emas yang selalu meningkat patut dihindari atau dikritisi secara mendalam sebelum ikut serta. Data – data diatas sebelumnya menunjukkan bahwa perkembangan harga emas tidak selalu meningkat, tetapi sangat mungkin juga menurun. Pola harga emas yang ‘mean reversion’ akan membuat harga emas tidak mungkin meningkat terus, tetapi juga tidak mungkin menurun terus, pasti akan ada posisi berbalik arah. Makanya, kalau ada tawaran yang menunjukkan potensi keuntungan dari kenaikkan harga, perlu pula dilakukan perhitungan berapa potensi kerugian kalau harga menurun. Dengan begitu, Anda jadi tahu, tidak hanya berapa potensi keuntungan, tetapi juga potensi kerugian, dari tawaran investasi ini.

Emas selalu menjadi investasi yang menarik perhatian. Risiko emas yang dianggap kecil menjadi daya tarik utama. Apalagi dalam masyarakat yang masih belum akrab dengan investasi di pasar modal, seperti saham dan reksadana, karena dipandang lebih berisiko. Emas jadi pilihan. Namun, pandangan bahwa harga emas selalu meningkat, perlu secara hati – hati dan seksama diperhatikan karena kenyataannya tidak selalu demikian.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PT BESTPROFIT FUTURES PONTIANAK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger