BESTPROFIT FUTURES - Costumer Relationship Management.Martin et al (2005, p.194) menambahkan “A CRM system attempts to
provide an integrated approach to all aspects of interaction a company
has with its customers, including marketing, sales and support. The goal
of a CRM system is to use technology to forge a strong relationship
between a business and its customers. To look at CRM in another way, the
business is seeking to better manage its own enterprise around customer
behaviors”. Kutipan ini menyatakan bahwa sistem CRM berusaha
menyediakan sebuah pendekatan terintegrasi terhadap semua aspek dalam
perusahaan dalam kaitannya dengan pelanggannya, yang meliputi marketing,
sales and support. Tujuan dari sistem ini adalah dengan penggunaan
teknologi diharapkan terjadi jalinan hubungan yang kuat antara
perusahaan dengan pelanggannya. Dengan kata lain, perusahaan berusaha
mengelola kinerja perusahaannya dengan lebih baik.
Menurut O’Brien (2002, p.130), “CRM
uses information technology to create a cross-functional enterprise
system that integrates and automates many of the customer serving
processes in sales, marketing, and product services that interact with a
company’s customers. CRM systems also create an IT framework that
integrates all of these processes with the rest of a company’s business
operations. CRM systems consist of a family of software modules that
perform the business activities involved in such front office processes.
CRM software provides the tools that enable a business and its
employees to provide fast, convenient, dependable, and consistent
service to its customers.” Kutipan ini berarti bahwa CRM menggunakan
teknologi informasi untuk menciptakan cross-functional enterprise system
yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses layanan pelanggan
dalam bidang penjualan, pemasaran, dan layanan produk/ jasa berkaitan
dengan perusahaan. Sistem CRM juga menciptakan IT framework yang
menghubungkan semua proses dengan bisnis operasional perusahaan. Selain
itu sistem CRM juga meliputi sekumpulan modul software yang membantu
aktivitas bisnis perusahaan, seperti proses kantor depan. Software CRM
adalah sebuah alat yang memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan
yang cepat, prima serta konsisten pada pelanggannya dan dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar Sistem CRM dalam Proses Bisnis
Banyak paket software diciptakan untuk
memudahkan customer relationship, tetapi kebanyakan tergantung dari
perolehan, updating dan utilisasi profil individu pelanggan.
Profil-profil pelanggan ini biasanya disimpan dalam data warehouse, dan
data mining digunakan untuk mengekstrasi informasi yang berhubungan
dengan perusahaan dari pelanggan yang bersangkutan. Selanjutnya profil
pelanggan ini terhubung secara on line sehingga mereka yang bekerja
dalam perusahaan itu dapat menghubungi pelanggan yang bersangkutan.
Selain itu Web-based front-ends telah diciptakan sehingga pelanggan
dapat menghubungi perusahaan secara online untuk memperoleh informasi
mengenai produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan itu, memesan
order, mengecek status order yang ada, memperoleh jawaban atas
pertanyaan yang diajukan atau untuk memperoleh layanan. Paket software
CRM membantu perusahaan untuk memasarkan, menjual, dan melayani
pelanggan melalui multi media, termasuk Web, call centers, field
representatives, business partners, retail and dealer networks.
Program CRM dalam penerapannya dapat dilihat seperti gambar berikut ini:
Gambar Sistem Berbasis IT
Kebutuhan CRM
O’Brien (2002, pp.130-1) menegaskan
bahwa CRM memungkinkan perusahaan mengidentifikasi dan membidik
pelanggan terbaiknya, yaitu mereka yang menguntungkan perusahaan,
sehingga mereka dapat dipertahankan menjadi pelanggan yang setia untuk
jangka panjang. Mereka diharapkan akan memberikan keuntungan yang lebih
besar bagi perusahaan. Selain itu, CRM memungkinkan realtime
customization and personalization atas produk dan jasa berdasarkan
keinginan, kebutuhan, kebiasaan pembelian dan siklus kehidupan
pelanggannya. CRM juga memantau data pelanggannya setiap kali dia
melakukan kontak dengan perusahaan. CRM memungkinkan perusahaan untuk
menyediakan layanan dan dukungan yang konsisten dan prima terhadap semua
kontak yang diinginkan pelanggannya sehingga pelanggan memperoleh
pengalaman yang menyenangkan. Semua keuntungan ini memberikan nilai
bisnis yang strategis bagi perusahaan sekaligus perceived value bagi
pelanggannya.
CRM meliputi sentralisasi semua data
pelanggan perusahaan dan otomatisasi kegiatan mengelola sales,
marketing, dan customer service yang membosankan sehingga para
profesional dapat menggunakan waktunya untuk melayani pelanggannya
secara lebih efektif dan efisien terutama dalam melakukan kegiatan
administrasinya. Sejak ditemukannya 12 tahun lalu, CRM terbukti telah
membantu perusahaan untuk melakukan transaksi lebih cepat, membantu
dalam menentukan segmentasi dan mencapai target pelanggannya lebih baik,
serta meningkatkan customer satisfaction and loyalty secara dramatis
dengan memberikan layanan yang prima.
Keuntungan CRM sudah jelas yaitu dapat
mempercepat proses dan memberikan kemudahan bagian sales, marketing dan
service personnel dengan informasi pelanggan yang lebih baik dan
lengkap. CRM memberi kemudahan pada perusahaan untuk membangun customer
relationship dan mengurangi biaya operasional. Di bagian sales,
otomatisasi proses penjualan dapat menjadi sangat sederhana. CRM
membantu mengurangi siklus penjualan dengan adanya informasi pelanggan
yang relevan dan tersedia setiap saat sehingga memungkinkan pekerjaan
menjadi lebih efisien. Proses otomatisasi ini juga memungkinkan pihak
manajemen untuk mengecek kinerja timnya secara real time dan mengetahui
siapa yang benar-benar sedang bekerja dan siapa yang tidak bekerja.
Dengan informasi ini, pihak manajemen dapat menyesuaikan alir proses
penjualan ke dalam sistem untuk mengurangi bottleneck sehingga diperoleh
perkiraan pendapatan dan siklus penjualan yang lebih tepat.
Dengan adanya otomatisasi
fungsi-fungsi marketing seperti campaign design and management, email
marketing, lead assignment and management, perusahaan dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas bagian marketing. Otomatisasi ini dapat
membidik pelanggan potensial, sumber daya utama dan informasi geografis
yang membantu siklus penjualan. Pihak manajemen dapat memahami
program-program yang diciptakan untuk meningkatkan pendapatan secara
maksimal. Dengan demikian, manajemen dapat mengetahui program marketing
mana yang paling efektif dan mana yang perlu ditingkatkan untuk membidik
investasi marketing secara lebih sukses dengan cara mengidentifikasikan
new markets dan opportunities, menyederhanakan proses marketing,
mengkuantifikasi ROI biaya marketing, dan meningkatkan produktifitas
marketing dengan mengurangi acquisition costs.
Customer service dan call center
operations dapat menggunakan CRM untuk membantu para staff dengan
informasi yang terbaru dan up-to-date dari semua transaksi yang terjadi
di bagian ini. Dengan otomatisasi service request management, knowledge
bases dan call routing, para staff dapat menjadi lebih produktif dengan
memastikan bahwa semua permintaan layanan pelanggan dapat dijawab dan
setiap masalah pelanggan dapat diselesaikan dengan baik secara lebih
cepat. Karena para staff memperoleh akses langsung atas customer
records, maka mereka dapat mengantisipasi setiap peluang/ masalah yang
ada untuk memperoleh solusi layanan. Sebagai imbalannya, pelanggan akan
memperoleh layanan yang prima sehingga meningkatkan customer retention
and loyalty.
CRM dapat dijelaskan melalui gambar berikut ini:
Gambar Alur Aktivitas Bisnis dengan Database CRM
Tyler (2005,p.50) juga menegaskan hal
yang sama bahwa dengan menggunakan database CRM dalam bisnis akan
pembantu perusahaan untuk mengetahui alir seluruh aktivitas mulai
panggilan telpon untuk order penjualan hingga permintaan layanan. Dengan
adanya sentralisasi semua komunikasi yang terjadi dengan pelanggan pada
suatu tempat akan meningkatkan efisiensi. Ketika ada konsistensi maka
akan terbentuk kemampuan untuk mengukur dan mengelola sumber daya
manusia dan semua proses yang terjadi.
Dalam risetnya, Freeman & Seddon
menyatakan ada keuntungan yang didapat perusahaan dengan penerapan CRM
ini. Pertama, perusahaan dapat meningkatkan proses komunikasi dua arah
dengan pelanggan sehingga proses transaksi menjadi lebih cepat dan
akurat, pengurangan cycle time, dan headcount reduction. Kedua,
perusahaan dapat meningkatkan management decisions dan profit. Ketiga,
customer service dapat ditingkatkan layanannya. Yang terakhir,
perusahaan dapat meningkatkan business growth and support
Jenis jenis CRM
CRM yang terdiri dari ketiga konponen
di atas memiliki tujuan secara umum yaitu untuk memaksimumkan keuntungan
perusahaan sejalan dengan meningkatkan dan memelihara kepuasan
pelanggan.
Secara garis besar, CRM dapat diklasifikasikan dalam jenis, yaitu :
1. Operational CRM
Mencakup otomatisasi yang terintegrasi
dari keseluruhan proses bisnis, termasuk di dalamnya customer
touch-points dan customer channels dan integrasi front office-back
office.
Operational CRM mengoptimasi proses
bisnis yang berinteraksi secara langsung dengan pelanggannya. CRM
memiliki berbagai macam aplikasi yang diterapkan dalam pemasaran,
penjualan dan pelayanan yang mendukung proses bisnis. Aplikasi proses
bisnis yang menerapkan hal diatas tergolong dalam aplikasi operasional.
Aplikasi operational CRM dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Customer-Facing Application
Faktor utama dari aplikasi CRM
Customer-Facing adalah contact center, Sales Force Automation, dan field
service. Disebut Customer-Facing karena pada kenyataanya, pihak
perusahaan ini langsun berhubungan dengan pelanggannya.
b. Customer-Touching Applications
Faktor utama dari aplikasi CRM
Customer-Touching application adalah Campaign management, e-commerce,
dan Self-Service Customer Support. Disebut Customer-Touching karena
pelanggan berhubungan langsung dengan aplikasi system daripada
berhubungan dengan perwakilan perusahaan.
Strategi operational CRM ini
memfasilitasi traditional CRM, yang berfokuskan bagaimana membuat
pelayanan, penjualan dan atau departemen pemasaran lebih efisien dan
meningkatkan profitabilitas perusahaan dan pelanggan. Sedangkan
infrastruktur dan servis dari collaborative CRM mmbuat perusahaan dapat
berinteraksi dengan channelnya, yakni semua pihak yang memungkinkan
berhubungan dengan perusahaan.
2. Analytical CRM
Merupakan proses analisis dari data-data yang dihasilkan pada Operational CRM.Tantangan bagi perusahaan sekarang ini
adalah untuk mengerti apa yang menjadi permintaan pelanggan dan
memberikan respon, secara lebih baik, mengantisipasi kebutuhan mereka.
Namun, banyak perusahaan hanya berfokus untuk mengimplementasikan
penggunaan CRM hanya sebatas untuk ‘mendengar’ kebutuhan dan keluhan
dari pelanggan, yang pada praktisnya hanya berkonsentrasi pada komponen
operational dan collaborative CRM, sehingga analisis akan pemahaman dan
pengenalan terhadap pelanggan yang sebenarnya belum terjadi. Diperlukan
komponen Analytical CRM untuk mengoptimalkan hubungan perusahaan dengan
pelanggannya.
Analytical CRM memungkinkan perusahaan
untuk mendapatkan suatu pengetahuan akan pelanggan dan melakukan
penaksiran atau estimasi terhadap pelanggan berdasarkan data-data
analisis yang dipakai. Pengetahuan yang didapat perusahaan adalah
tentang nilai pelanggan, yang dapat mendukung chanel pelayanan interaksi
dengan lebih baik dan mendukung berbagai keputusan dalam mensinergi
penerapan operational dan atau collaborative CRM dalam proses penjualan
dan pemasaran produk, sehingga keudukannya menjadi sangat esensial bagi
component CRM lainnya.
Analytical CRM merupakan feedback loop
antara interaksi pelanggan yang realtime yang terjadi pada front-end
atau back-end Scorecard untuk menganalisa apa yang telah terjadi dan
bagaimana meningkatkan cara perusahaan berinteraksi dikemudian hari.
Mengatakan bahwa analytical CRM adalah penggunaan data pelanggan untuk
menganalisis, pemodelan dan evaluasi yang ditujukan untuk mendukung
perusahaan untuk membentuk suatu hubungan yang profitable antara
perusahaan dan pelanggannya.
Analytical CRM terdiri dari semua
programming yang menganalisis data tentang pelanggan perusahaan,
sehingga keputusan yang lebih cepat dan lebih baik dapat dihasilkan.
Berdasarkan sebuah arkitel dalam Info World Analytical CRM dapat menyediakan hal-hal sebagai berikut :
1. kelompok segmentasi pelanggan
2. Analisa profitabilitas, mengetahui pelanggan mana yang profitable selama kurun waktu tertentu
3. personalisasi, kemampuan untuk
memasarkan kepada pelanggan secara personal berdasarkan data-data yang
ada tentang pelanggan itu.
4. event monitoring, yaitu segala
aktivitas yang dilakukan pelanggan yang berkaitan dengan perusahaan dan
begitu pula sebaliknya tindakan perusahaan terhadap segala yang
berhubungan dengan pelanggannya, seperti promosi, transaksi, dan
sebagainya.
Analytical CRM mampu melakukan
segmentasi pelanggan, membedakan pelanggan yang memiliki profitabilitas
tinggi dengan tingkat akurasi yang lebih matang, maka return on
investement (ROI) akan suatu pelanggan dapa dipredeksi dengan baik.
Dengan pengetahuan tersebut maka penawaran yang tepat, harga yang tepat
dapat ditawarkan pada saat yang tepat, kepada pelanggan yang memang
berpotensi untuk membelinya, hal ini akan mengoptimasi pelanggan dan
perusahaan. Dengan kombinasi informasi tentang pelanggan dari semua
sumber dan sarana informasi vital lainnya yang berinteraksi dengan
pelanggan, maka perusahaan dapat memperoleh gambaran yang pasti tentang
pelanggan dan perilakunya. Dengan demikian mendukung perusahaan dalam
melakukan personalisai terhadap pelanggan dan menyesuaikan diri seiring
dengan kemungkinan perubahan-perubahan yang terjadi dari permintaan
pelanggan.
Analytical CRM digunakan juga sebagai
alat untuk mengevaluasi profitabilitas pelanggan, berdasarkan segmentasi
dari hasil analisa yang kuat, dan meningkatkan ROI dari pelanggan
perusahaan. Dengan menganalisa profitabilitas pelanggan, perusahaan
dapat melakukan segmentasi pelanggannya berdasarkan tingkat
profitabilitasnya sehingga dapat menetapkkan target tingkat penjualannya
terhadap masing-masing pelanggan. Langkah selanjutnya adalah
menindaklanjuti feedback loop dari hasil analisa yang telah dilakukan
untuk menentukan interaksi selanjutnya yang akan dibangun dengan
pelanggan.
3. Collborative CRM
Aplikasi pelayanan yang terkolaborasi,
seperti e-mail, personalized publishing, e-communities, forum diskusi,
dan sarana lainnya yang dirancang untuk memfasilitasi interaksi antara
pelanggan dan pihak perusahaan.
Perbedaan operational CRM dan Analytical CRM
Operational CRM
1. dibuat untuk menyediakan respon yang cepat kepada banyak user
2. user mengakses dan mengupdate data
3. user melakukan proses transaksi dalam waktu yang singkat
Analytical CRM
1. didesain untuk melakukan proses
yang kompleks dan memerlukan waktu proses yang lama dan hanya digunakan
untuk beberapa user saja
2. selama pemrosesan, jumlah data yang
diproses banyak dan biasanya hanya dapat diretrive (read-only), dengan
menggunakan query yang kompleks
Konsep Desain CRM
Beberapa konsep desain dari system CRM adalah sebagai berikut:
1. Data Collection
Issue yang penting dari CRM adalah bagaimana mengekspresikan perilaku pelanggan yang online ke dalam data.
2. Data preprocessing
Data preprocessing meliputi semua aksi yang diambil sebelum proses analisis data actual dimulai.
3. Data Mining
Tujuan dari data mining / analisis
dalam CRM adalah untuk mengekstrak informasi yang perlu di dalam
menyediakan layanan kepada pelanggan secara efisien.
4. User Interface dan Customizing
Desain dari user interface merupakan factor penting dari kemajuan system CRM.
5. Knowledge Base
Perhatian utama dari system CRM adalah untuk mengerti dan membuat latihan yang berguna dari informasi pelanggan.
6. Personalized Service
Sekarang ini, lingkungan bisnis yang
kompetitif, yang menyediakan nilai bagi pelanggan merupakan hal yang
penting untuk bisnis agar dapat bertahan. Cara menyediakan nilai bagi
pelanggan adalah dengan mengenal pelanggan dan melayani secara indvidu.
7. ASP (Application Service Provider)
ASP memandu dan mengatur aplikasi software kemudian mengirimkannya ke pelanggan melalui internet.
8. Privacy Issue
Privacy issues merupakan bentuk lanjut
dimana web lebih mudah untuk data baru yang secara otomatis dikumpul
dan dijumlahkan ke dalam database.
Strategi CRM dipandang sebagai
bagaimana melakukan transisi dari organisasi berorientasi produk menjadi
organisasi berorientasi pelanggan. Ada beberapa langkah yang harus
diperhatikan dalam strategi CRM, yaitu:
1. Membentuk suatu tim.
Tim ini dianjurkan tidak lebih dari 10
orang dengan mempertimbangkan semua divisi perusahaan. Agar tim ini
bisa bekerja sama dengan baik dan kompak maka tidak ada senioritas di
dalamnya dan perusahaan juga harus menganggarkan dana untuk tim ini.
2. Daftar minimal tiga tujuan yang hendak dicapai. Tujuan ini bersifat jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
3. Segmentasikan pelanggan perusahaan
sedetil mungkin berdasarkan informasi yang diperoleh tentang mereka,
misalnya ketidaksukaan mereka terhadap perusahaan, produk atau jasa yang
mereka beli dari perusahaan, apa yang mereka suka dari para pesaing
perusahaan, dan apa yang mereka harapkan untuk masa yang akan datang.
4. Identifikasi rintangan atau
hambatan yang mungkin, misalnya masalah keuangan dan suasana yang tidak
mendukung dari dalam organisasi.
5. Formulasikan hasil kajian dari
langkah 2, 3, dan 4, yaitu dengan membuat daftar prioritas utama dari
tiga tujuan pada langkah 2, kelompokan mereka ke dalam tujuan strategis
dan operasional sedetil mungkin, fokus pada perubahan organisasional
yang mungkin, dan siapkan pengukuran.
6. Komunikasikan tujuan hasil analisis langkah 5 diatas ke seluruh perusahaan.
7. Bila perlu lakukan pelatihan ke
seluruh jajaran organisasi agar semua komponen organisasi memahami
tujuan dan proses yang akan diterapkan.
8. Rancang media untuk berinteraksi dengan pelanggan dalam segala situasi.
9. Bila ada tawaran dari vendor tentang solusi CRM yang ditawarkan maka pertimbangkan tawaran itu dengan baik.
10. Implementasikan suatu bentuk solusi CRM yang berguna sebagai fasilitator hubungan dengan pelanggan,
11. Lakukan evaluasi dan kembali ke langkah 1.
Aplikasi CRM dalam Industri Manufaktur dan Jasa
Banyak perusahaan di dunia yang
menerapkan CRM sejak pertama kali ditemukan. Salah satunya adalah Eli
Lilly & Company, sebuah perusahaan farmasi yang mengimplementasikan
penggunaan sales-force automation, call center dan beberapa aplikasi
software dari Siebel untuk mendukung usahanya dalam rangka
memperkenalkan merek produk obat yang dipasarkan. Menurut Roy Dunbar,
Chief Information Officer perusahaan Eli Lilly & Company, pasien
yang pernah menggunakan mereknya dulu terbiasa menghubungi dokter
pribadinya. Tetapi sekarang ia dapat menghubungi perusahaan melalui
telpon untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai produk dan merek
produknya. Dengan adanya sistem CRM, Lilly memanfaatkan layanan call
center untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan pelanggannya.
Penerapan CRM dalam perusahaan farmasi
juga mampu mendongkrak penjualan dan meningkatkan hubungan dengan
relasi yang paling dasar. Dengan CRM, perusahaan obat-obatan akan mampu
mengidentifikasi dokter mana yang proaktif dengan tenaga pemasarnya,
mengkalkulasi pendapatan potensial yang diperoleh dari hubungannya
dengan para dokter tersebut, menjalin hubungan yang lebih erat dengan
para dokter yang merekomendasikan obatnya kepada pasien. Kos
Pharmaceutical Inc., sebuah perusahaan farmasi yang memproduksi obat
untuk penyakit jantung koroner dan paru-paru, telah mengimplementasikan
CRM pada 2003 dengan 500 tenaga pemasarannya. Staff pemasarannya
bertumbuh dan mempunyai komunikasi yang lebih baik antara mereka,
khususnya ketika mereka mengunjungi dokter yang sama. Para dokter merasa
nyaman karena ternyata tenaga pemasaran yang berbeda ini mampu
memberikan informasi yang berkesinambungan.
Lebih lanjut, perusahaan computer
Hewlett-Packard (HP) menerapkan bermacammacam software CRM secara
besar-besaran pada semua saluran distribusi perusahaannya dengan
menggunakan eBusiness Applications package dari Siebel Systems, Inc.
Sistem ini mampu mengkonsolidasikan saluran distribusi penjualannya
secara langsung maupun tak langsung, termasuk ribuan direct-sales
representatives, marketing professionals, contact-center
representatives, partner resellers. Proyek ini mampu mengintegrasikan
50.000 pengguna sistem. Hewlett-Packard berharap mampu memperoleh
keuntungan yang berlipat ganda dari berbagai saluran distribusinya
dengan adanya system ini sehingga mampu meningkatkan efisiensi
operasionalnya, menghemat puluhan juta dolar. HP juga memanfaatkan CRM
database dengan mengirimkan customized e-newsletter kepada para
pelanggannya untuk menginformasikan produkproduk terbarunya dan
memberikan solusi atas pertanyaan-pertanyaan mengenai layanan yang
sering diajukan oleh pelanggannya. Newsletter ini ternyata mampu
meningkatkan penjualan produk baru HP serta mengurangi panggilan telpon
ke service center. Program email yang efektif mampu memberikan informasi
yang berguna dan diperlukan dengan tepat waktu.
Database CRM juga berguna bagi
pelanggan perusahaan. Sebagai contoh, Forrester Reasearch melakukan
riset pasar terhadap bermacammacam industry dan kemudian menjual hasil
riset pasarnya kepada publik. Pelanggan yang mengakses website Forrester
dan menginginkan industri dan topik yang dipilih dapat mendaftar.
Selanjutnya Forrester akan mengirimkan email secara regular dengan data
yang diperbarui seperti yang pelanggan inginkan. Perusahaan-perusahaan
lain di dunia yang menerapkan CRM antara lain Audi AG, sebuah perusahaan
otomotif di Jerman. Selain itu ada Brother International, sebuah
perusahaan elektronik milik Jepang, yang berbasis di Amerika dengan
1.200 karyawan dan memperoleh pendapatan lebih dari US$ 1 milyar.
Berikutnya adalah Adidas Salomon AG yang merupakan perusahaan yang
memproduksi peralatan dan perlengkapan olah raga dengan 14.700 karyawan
dan pendapatan sekitar 6,5 milyar Euro
Dengan CRM, perusahaan mampu
meningkatkan usaha pemasaran dengan memanfaatkan database yang ada,
termasuk produk atau jasa yang pernah dibeli oleh pelanggan sebelumnya
dan informasi mengenai segmentasi pasar lainnya. Sebuah perusahaan jasa
reparasi mobil, misalnya, akan menyimpan database mengenai penggantian
oli pelanggannya. Berdasarkan data ini, perusahaan dapat mengirimkan
postcard untuk mengingatkan kapan waktunya pelanggan melakukan
pergantian oli kendaraan berikutnya. Demikian juga seorang penjual bunga
dapat menggunakan database pelanggannya untuk menelpon dan memberikan
tawaran khusus (special offer) atas produknya untuk Mother’s Day atau
Valentine’s Day. Perusahaan yang memanfaatkan
internet untuk kegiatan operasionalnya
memperoleh keuntungan tersendiri dengan pendekatan database ini. Mereka
mampu berkomunikasi dengan pelanggannya melalui website atau email; dan
ini berarti bahwa keseluruhan usaha yang dilakukan bukan hanya untuk
membidik target tertentu tetapi juga karena beayanya sangat murah.
Selain itu, pelanggan juga mudah menjawab dan merespon dengan mudah dan
cepat. Amazon.com juga memanfaatkan CRM. Ketika seorang pelanggan hendak
memesan buku, sistem CRM Amazon.com pada website-nya merekomendasikan
buku-buku terkait yang pernah dibeli oleh pelanggan-pelanggan lainnya.
Hong Kong’s Mevas Bank, sebuah
perusahaan perbankan di Hong Kong juga menerapkan CRM. Ketika pertama
kali menerapkan CRM, Bank ini tidak mempunyai sebuah cabangpun.
Pelanggan hanya dapat melakukan transaksi secara on line melalui
website. Staff Bank berada di tempat untuk menjawab pertanyaan melalui
website dan melayani permintaan investasi secara on line. Web sebagai
media bagi nasabah untuk melakukan berbagai transaksi (personal banking
tools), sedangkan Mevas Bank hanyalah sebagai tempat bertatap muka.
CRM sangat cocok untuk perusahaan
asuransi dimana perusahaan dapat memberikan layanan yang sifatnya
personal kepada pelanggannya dengan memberikan kesempatan pada
agen-agennya untuk memberikan nilai layanan yang sesuai dengan kebutuhan
masingmasing pelanggannya. Di sisi lain pelanggan juga mempunyai banyak
pilihan untuk berinteraksi dengan perusahaan asuransi baik para agen,
secara on line (melalui website) atau langsung datang pada perusahaan.
ING Group NV di Amerika juga
menggunakan CRM dengan meningkatkan pelatihan dan motivasi pada
karyawannya. Menurut Dave Lewis, Kepala Bagian Marketing and Technology,
seringkali orang menciptakan teknologi canggih tetapi mereka melupakan
orang-orang yang membuat teknologi itu menjadi berbeda. Teknologi yang
canggih tidak akan mempunyai arti jika orangorang yang mengoperasikan
teknologi itu tidak dapat memberikan layanan yang berbeda karena dengan
perbedaan inilah yang menjadi keunggulan bersaing sebuah perusahaan.
Di Indonesia sendiri sudah banyak
perusahaan yang menerapkan CRM mulai dari industri perbankan seperti BCA
(www.klickbca.com), operator selular XL (www.xl.co.id), industri
makanan dan minuman Nestle (www.id.nestle.com). Melalui website BCA ini,
pelanggan dapat mengakses data yang diperlukan, misalnya produk
perbankan, transaksi nilai jual beli valuta asing, dll. Sedangkan di
website XL, pelanggan dapat mengakses produk dan layanan celular mobile
telephone. Yang terakhir melalui website Nestle, pelanggan dapat
memperoleh informasi produk terbaru Nestle dan bergabung dalam kolom
’Sahabat Nestle’ sebagai sarana untuk menjalin hubungan antara
perusahaan dengan pelanggan.
Contoh lainnya adalah penerapan CRM di
dunia pendidikan yaitu Universitas Kristen Petra, Surabaya. Melalui
website Universitas Kristen Petra/UKP (www.petra.ac.id), pelanggan dapat
mengakses berbagai informasi secara on line. Untuk kalangan eksternal,
calon mahasiswa dapat memperoleh informasi mengenai fakultas dan jurusan
yang ada di UKP serta status akreditasinya, agenda universitas seperti
penerimaan mahasiswa baru, kegiatan intern dan ekstern universitas.
Selain itu mereka juga dapat mengakses pengumuman penerimaan mahasiswa
baru secara on line ataupun melalui telpon serta tak perlu datang
berduyun-duyun ke UKP dan membuat kepadatan di Jl. Siwalankerto. Data
perpustakaan seperti buku-buku koleksi dan tandon, jurnal, tugas akhir
juga ada di website ini. Mahasiswa juga dapat melakukan perwalian dan
melihat data Kartu Rencana Studi/ KRS, Kartu Hasil Studi/ KHS, kredit
point melalui internet. Sedangkan untuk kalangan internal, pejabat,
dosen dan karyawan mempunyai wadah untuk berkomunikasi melalui email
groups (petrastaff). Di sini mereka bisa melakukan komunikasi internal
dua arah antar staf pengajar maupun pendukung dan pejabat yang
bersangkutan secara on line. Dosen wali juga dapat mengakses portfolio
mahasiswa dan berkomunikasi melalui web ini.
IMPLEMENTASI CRM
Untuk mengimplementasikan sebuah
strategi CRM, diperlukan paling tidak 3 (tiga) faktor kunci yaitu (1)
orang-orang yang profesional (kualifikasi memadai), (2) proses yang
didesain dengan baik dan (3) teknologi yang memadai (leading-edge
technology).
Tenaga yang profesional tidak saja
mengerti bagaimana menghadapi pelanggan tetapi juga mengerti cara
menggunakan teknologi (untuk CRM).
Apapun tanpa desain yang baik akan
gagal, begitu juga CRM. Perusahaan pengguna CRM harus sudah mengetahui
tujuan (business objectives) dan tuntutan bisnis (business requirements)
yang diinginkan dari implementasi CRM ini. Teknologi CRM paling tidak
harus memiliki elemen-elemen berikut:
- Aturan-aturan Bisnis:
Tergantung dari kompleksitas
transaksi, aturan-aturan bisnis harus dibuat untuk memastikan bahwa
transaksi dengan pelanggan dilakukan dengan efisien. Misalnya pelanggan
dengan pembelian besar yang mendatangkan keuntungan besar harus dilayani
oleh staf penjualan senior dan berpengalaman, dst.
- Penggudangan Data (data warehousing):
Konsolidasi dari informasi tentang
pelanggan harus dilakukan dalam satu sistem terpadu. Hasil analisa harus
mampu menampilkan petunjuk-petunjuk tertentu tentang pelanggan sehingga
staf penjualan dan marketing mampu melakukan kampanye terfokus terhadap
grup pelanggan tertentu. Nantinya gudang data ini juga harus mampu
menaikkan volume penjualan dengan cross-selling atau up-selling.
- Situs (web):
Jelas CRM harus memiliki kemampuan
swalayan. Hanya aplikasi berbasis situs (web based) yang bisa mendukung
ini. Pelanggan bisa melakukan transaksi sendiri, tahu berapa yang harus
dibayar, dsb.
- Pelaporan (reporting):
Teknologi CRM harus mampu menghasilkan
laporan yang akurat dan komprehen, nantinya berguna untuk menganalisa
kelakuan pelanggan, dll.
- Meja Bantu (helpdesk):
Teknologi yang mampu mengintegrasikan
informasi pelanggan ke aplikasi meja bantu akan menunjukkan ke pelanggan
seberapa serius sebuah enterprise menangani pelanggannya.
Banyak perusahaan menawarkan
solusi-solusi CRM yang ‘tinggal pakai’ yang memiliki tingkat
fungsionalitas yang beragam. Biasanya produkproduk ini sudah cukup
memadai. Tetapi bukan itu yang membuat sukses implementasi CRM. Bisnis
proses yang terintegrasi dan konsolidasi data yang sudah ada saat
implementasi CRM yang bakal menjamin suksesnya CRM itu sendiri. Karena
dengan tren bisnis yang ada, tujuan utama sekarang adalah meningkatkan
loyalitas pelanggan ke perusahaan kita. Dengan loyalitas pelanggan yang
meningkat, kelangsungan bisnis masa depan bisa berlanjut.
Perusahaan-perusahaan yang menerapkan CRM mendapatkan pengertian yang
lebih baik tentang pelanggan mereka dan kebutuhan mereka. Dikombinasikan
dengan penggudangan data, bank data dan meja bantu atau pusat panggilan
(call center), CRM membantu perusahaan untuk mengumpulkan dan
menganalisa informasi tentang sejarah pelanggan, apa-apa yang menjadi
kesenangannya, apa saja keluhannya dan bahkan data lain untuk
mengira-ira apa yang pelanggan akan beli di masa datang.
Para Pemakai CRM
Perusahaan yang cocok diterapkan aplikasi CRM (Customer Relationship Management) adalah :
1. Perusahaan yang pola pembeliannya repetitif seperti konsultan, majalah, mingguan, telekomunikasi
2. untuk mobil dan traktor yang tidak
repetitif . “Namun untuk mobil dan traktor, walaupun pembeliannya jarang
dan mahal, tetap perlu E-CRM. Karena jika penawarannya meleset, maka
perlu lima tahun lagi
3. Customer product. “ Misalnya
Pasarraya yang harus bersaing dengan Sogo dan Metro, maka Abdul Latief
harus tahu siapa orang indonesia yang datang, siapa orang bule yang
datang. Apakah pelanggan puas juka waktu belanja diberi tas kosong untuk
mengambil barang di counter? Mengapa tidak dibawakan saja oleh petugas
dengan cara yang bagus? Ini yang harus diketahui.
4. Perusahaan yang produk dan jasanya customized.
Contohnya kosmetik dan toiletries
untuk kalangan atas yang harganya mahal. Dalam hal ini bukan produk yang
dibeli tetapi treatment individual. Sehingga akan ada profesi misalnya
beauty consultant.
5. Perusahaan yang berorientasi servis
CRM paling cocok dengan perusahaan
yang produk dan jasanya customized “ misalnya kosmetik dan toiletries
untuk kalangan atas yang harganya mahal”, buat mereka bukan produk yang
dibeli tetapi treatment individual. Sehingga ada profesi misalnya beuty
consultant.
Konsumen dan pelanggan masih
diposisikan sebagai raja. Hal ini makin makin terbukti dengan mulai
marak diterapkan Customer Relationship Management (CRM). Dengan
manajemen ini, perusahaan makin menaruh perhatian pada kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
Cara Pemakaian CRM
Elemen-elemen yang biasanya terdapat
pada sebuah solusi CRM yaitu adanya gudang data (dat warehousing)
sehingga seluruh dat berada pada suatu tempat (centralized data),
tersedianya ERP untuk back office, infrastruktur yang terintegrasi dalam
perusahaan, adanya teknologi call center(telepon dab faxsimili),
jarinagn komunikasi untuk interkoneksi customer melalui internet, serta
jika memungkinkan adanya media tradisional untuk tatap muka langsung
antara penjual dan pembeli. Di samping itu, ditambahkan juga jalur
pelayanan untuk pelanggan melakukan komunikasi atau penyampaian keluhan
kepada penjual.
Perusahaan yang menerapkan CRM ini,
disebut sebagai customer driven company (perusahaan 4C). perusahaan ini
memberikan pelayanan khusus secara individual lewat produk yang
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu. Database yang
selalu diperbaharui merupakan alat penting untuk melakukan CRM.
Komunikasi bersifat interaktif dua arah secara terus menerus. Hal ini
dilakukan perusahaaan tersebut ingin sukses dalam situasi persaingan
yang kacau, dimana pesaing sering tidak kelihatan dan perubahan
seringkali mengejutkan.
Suatu proses memfokuskan pada
pandangan jangka panjang, yaitu memberikan perhatian banyak ke lifetime
value pelanggan daripada value transaksi. Secara praktis, ada beberapa
hal yang bisa dilakukan perusahaan jika menerapkan CRM :
1. Melakukan dialog terus menerus
(ongoing) dengan para pelanggannya yaitu dengan mengunakan web untuk
komunikasi secara langsung.
2. Memperluas pengetahuan tentang
kebutuhan pelanggan sehingga perusahaan dapat mengenali kecenderungan
pola preferensi dan pembelian pelanggan yang selanjutnya bisa digunakan
untuk menciptakan individual customer solutions dari beragam business
channel dan divisi, termasuk cross-selling dan up selling.
3. Menghasilkan usaha marketing yang
efesien yaitu menerapkan cara akurat informasi tentang pelanggan yang
selalu tersedia dan dapat diakses untuk mencapai target yang lebih
tepat.
4. Mengantisipasi apa yang diharapakn
pelanggan yaitu mencapai suatu tingkat jasa baru dengan menawarkan
kepada pelanggan informasi dan jasa sesuai dengan yang mereka inginkan.
5. Mengoreksikan beragam departemen
atau divisi secara harmonis dengan memberikan akses data pelanggan
kepada call center, sales force dan departemen lain didalm organisasi.
Data ini harus realtime.
6. Memberikan pesan yang konsisten
kepada pelanggan secara menyeluruh dalam organisasi yaitu memberikan
strategi custemer service yang terkonsolidasi di setiap point of contact
dengan pelanggan sebagai unified entity.
Infrastruktur CRM
Infrastruktur dari CRM adalah Sebagai berikut :
1. Data pelanggan yang terintegrasi
Kemampuan untuk mengakses, mengolah
dan memproses semua yang berhubungan dengan pelanggan adalah salah satu
kunci suksesnya CRM. Tanpa data dan informasi yang jelas tentang
pelanggan maka akan sulit mengetahui keinginan dan kebutuhan pelanggan.
2. Hubungan informasi pelanggan yang terintegrasi
Hubungan yang baik dengan pelanggan
adalah dengan melayani dimanapun mereka, kapanpun juga, dan dengan
sarana apapun. Sebagai contoh Halo BCA yang memberikan pelayan 24 jam.
3. Bisnis proses yang terintegrasi
Lingkungan bisnis harus terintegrasi,
sebagai contoh bila penjualan dan pelayan terpisah. Penjualan selama
siklus penjualan dan pelayanan setelah aktivitas penjualan, naka
pelanggan akan mendapatkan jawaban yang berbeda tergantung dengan siapa
mereka berbicara. Pelanggan memerlukan pelayanan baik pada saat membeli
maupun setelahnya.
4. Extended enterprise yang terintegrasi
Customer care
Untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan
terhadap suatu produk, maka suatu perusahaan harus bekerja sama dengan
mitranya, dengan vendor infrastruktur CRM melalui internet dan intranet.
Dengan infrastruktur ini , maka perusahaan dan partner dapat berbagi
informasi, berkomukasi dan berkolaborasi dengan menggunakan aplikasi web
System terintegrasi
Teknologi yang dapat digunakan antara lain:
a) Legacy System (Sistem Lama)
Banyak organisasi yang masih mempunyai
system lama yang tidak bias dihilangkan dan harus terintegrasi dengan
infrastruktur CRM. Sehingga membutuhkan system yang dapat mengekstrak
data dari system lama ini.
b) Data warehousing
Data warehouse mengektrak data dari system transaksi dan menyatukan informasi sehingga lebih efektif untuk dianalisa.
c) Decision support technology
Memungkinkan pengambilan keputusan berdasarkan data yang berelasi. Juga memungkinkan perusahaan menentukan pelanggan terbaiknya.
d) Computer Telephony Integration (CTI)
Alasan diterapkannya CRM
Senjata atau kunci untuk memenangkan
pundi-pundi sang raja adalah mengerti dan memuaskan keinginannya
masing-masing sambil mengembangkan interaksi dua arah dengan setiap
pembeli yang patut diberi prioritas perusahaan. Inilah yang dikenal
dengan istilah Customer Relationship Management (CRM) dan dalam
perkembangannya menjadi One-to-One Marketing Management. Ada juga yang
menyebutnya mass customization.
Dalam model CRM ini kedua belah pihak,
pembeli, penjual, harus saling membangun rasa percaya satu sama lain
(trust). Saat ini semakin banyak perusahaan besar yang melakukan
investasi di bidang teknologi digital untuk mengerti dan menjamin
kepuasan pelanggannya. Dengan penggunaan teknologi digital inilah
perusahaan dapat meng-customize produknya sesuai dengan keinginan si
pelanggan.
Dengan bantuan teknologi digital,
semakin banyak perusahaan yang menerapkan model CRM ini. Contohnya
perusahaan berskala internasional Levi Strauss yang memulainya sejak
1994 dengan mendesain dan mengukur jeans pesanan setiap pelanggan yang
datang ke outletnya – sehingga di lain kesempatan sang pelanggan tidak
perlu memilih dari ukuran umum, tetapi ukuran yang khusus dibuat untuk
individu tersebut. Perusahaan lain seperti Mattel yang memproduksi
boneka Barbie memulainya sejak 1998, pembeli tinggal membuka wab site
barbie.com dan mendisain sendiri boneka yang diinginkan.
CRM merupakan suatu fokus yang
memfokuskan pada pandangan jangka panjang, yaitu memberi perhatian lebih
banyak ke lifetime value pelanggan daripada value bertransaksi. Secara
praktis, ada beberapa hal yang bisa dilakukan perusahaan jika menerapkan
CRM:
1. Melakukan dialog terus menerus
(ongoing) dengan para pelanggannya, yaitu dengan menggunakan web untuk
berkomunikasi secara langsung.
2. Memperluas pengetahuan tentang
kebutuhan pelanggan sehingga perusahaan dapat mengenali kecenderungan
pola preferensi dan pembelian pelanggan selanjutnya bisa digunakan untuk
menciptakan individual customer solutions dari beragam business channel
dan divisi, termasuk cross-selling dan up-selling.
3. Menghasilkan usaha marketing yang
efisien yaitu menerapkan secara akurat informasi tentang pelanggan yang
selalu tersedia dan dapat diakses untuk mencapai target yang lebih
cepat.
4. Mengantisipasi apa yang diharapkan
para pelanggan yaitu mencapai suatu tingkat jasa baru dengan menawarkan
kepada pelanggan informasi dan jasa sesuai dengan yang mereka inginkan.
5. Mengoneksikan beragam departemen
atau divisi secara harmonis dengan memberikan akses data pelanggan
kepada call center, sales force dan departemen lain di dalam organisasi.
Data ini harus dimutakhirkan secara real time.
6. Memberikan pesan yang konsisten
kepada pelanggan secara menyeluruh dalam organisasi yaitu memberikan
strategi customer service yang terkonsolidasi di setiap point of contact
dengan pelanggan sebagai unified entity.
Pelanggan dan calon pelanggan ingin
berinteraksi berdasarkan syarat-syarat mereka, yang berarti kita perlu
melihat beberapa kriteria pada saat mengevaluasi bagaimana untuk langkah
selanjutnya yaitu :
Penawaran yang tepat.
Mengutamakan penawaran yang terbaik untuk pelanggan dan meminimalkan penawaran yang irelevan.
Kepada pangsa pasar/pelanggan yang tepat
Menawarkan produk pada pangsa pasar yang tepat. Tidak semua pelanggan mempunyai keinginan dan kebutuhan akan produk yang sama.
Penawaran barang pada waktu yang tepat.
Menawarkan barang pada saat yang tepat pada saat pelanggan membutuhkannya.
Melalui saluran yang tepat.
Kita bisa berinteraksi dengan
pelanggan kita berbagai macam cara (direct mail, email, telemarketing,
dan lain-lain). Kita perlu memastikan bahwa kita telah memilih media
yang paling efektif untuk setiap interaksi yang berbeda.
Trend saat ini beralih dari kuantitas
ke kualitas. Model CRM dipercaya mampu mewujudkan hal itu. Untuk tetap
kompetitif, perusahan-perusahaan mengembangkan strategi-strategi untuk
menjadi customer-focused, customer-driven, customer-centric. Semua
istilah ini menjelaskan keinginan perusahaan intuk membangun hubungan
dengan pelanggan yang bertahan lama. CRM dipandang sebagai suatu solusi
yang membuat usaha-usaha ini berharga untuk perusahaan dan juga untuk
pelanggan, jadi pelanggan tidak memandang usaha-usaha sebagai hal yang
sia-sia.
Jika diperhatikan mungkin sudah banyak
perusahaan yang mengumpulkan dan menyimpan data pelanggan, supplier dan
partner bisnis mereka. Tetapi bagaimana pun juga ketidakmampuan untuk
menemukan informasi berharga yang terdapat di dalam data tersebut
menyebabkan perusahaan tersebut mentransformasikan data menjadi
informasi yang berharga. Untuk itu pihak perusahaan harus:
- Mengumpulkan dan menggabungkan data internal dan eksternal untuk dijadikan suatu pandangan yang dapat mengarahkan perusahaan pada tujuannya.
- Gali, cari data yang dibutuhkan untuk dijadikan informasi.
- Mengorganisasikan dan presentasikan informasi dan pengetahuan tersebut.
Posting Komentar