Bestprofit Futures - Graha Tahfidz Daarul Qur'an di Roket Israel
Graha Tahfidz Daarul Qur'an Gaza, bangunan sumbangan
masyarakat muslim Indonesia yang diperuntukkan bagi anak-anak Gaza, Palestina
untuk menghafal Al-Qur'an, dilaporkan hancur berantakan setelah 12 roket
menghajar bangunan tersebut.
Abdillah Onim, Koordinator Daarul Qur'an Gaza, melaporkan bangunan 3 lantai yang belum lama diresmikan itu kini hancur berantakan. Sebelumnya di awal-awal serangan militer Israel ke Gaza, sebuah roket juga dijatuhkan oleh pesawat F16 milik Israel tidak jauh dari Graha Tahfidz. Akibatnya atap bagian atas bangunan hancur, gerbang luar juga hancur dan kaca-kaca pecah berantakan.
Serangan militer Israel ke Gaza meski sudah menyebabkan ratusan korban jiwa dan ribuan lainnya terluka belum menunjukkan tanda-tanda mereda malah sebaliknya semakin brutal dimana bangunan sipil menjadi sasaran.
Abdillah Onim, Koordinator Daarul Qur'an Gaza, melaporkan bangunan 3 lantai yang belum lama diresmikan itu kini hancur berantakan. Sebelumnya di awal-awal serangan militer Israel ke Gaza, sebuah roket juga dijatuhkan oleh pesawat F16 milik Israel tidak jauh dari Graha Tahfidz. Akibatnya atap bagian atas bangunan hancur, gerbang luar juga hancur dan kaca-kaca pecah berantakan.
Serangan militer Israel ke Gaza meski sudah menyebabkan ratusan korban jiwa dan ribuan lainnya terluka belum menunjukkan tanda-tanda mereda malah sebaliknya semakin brutal dimana bangunan sipil menjadi sasaran.
Para santri yang baru sehari memulai aktivitas di Graha Tahfidz Daqu, terpaksa
diliburkan. ‘’Situasi masih belum kondusif untuk belajar. Pesawat Israel masih
sering mondar-mandir di atas kami,’’ ungkap Abdillah mengabarkan.
Bahkan seorang wali santri yang bernama Abu Jabal Basliqy, tewas terkena roket ketika tengah menumpang mobil di Gaza City. Warga Gaza yang dulu mengecat Graha Tahfidz Daqu itu masih ada hubungan family dengan Abdillah Onim.
Akibat semakin brutalnya serangan Israel, Kementrian Kesehatan di Gaza, Palestina, sejak Selasa (8/7) menetapkan status Gawat Darurat Gaza.
Pada hari yang sama, Israel menjatuhkan sekitar 300 roket di berbagai wilayah Gaza. Sedangkan pejuang Gaza secara sporadis membalas dengan lontaran sekitar 100 roket yang mencapai daerah Israel Ashdood, Askelon, dan Askol serta Naqab.
Hingga detik ini, tercatat sudah 200 warga Gaza tewas, lebih 100 orang luka-luka. Sekitar 10 rumah warag hancur, dan tujuh masjid rata dengan tanah. Israel sesumbar akan membumihanguskan Gaza, dan akan meratakannya dengan serangan darat menggunakan tank.
Bahkan seorang wali santri yang bernama Abu Jabal Basliqy, tewas terkena roket ketika tengah menumpang mobil di Gaza City. Warga Gaza yang dulu mengecat Graha Tahfidz Daqu itu masih ada hubungan family dengan Abdillah Onim.
Akibat semakin brutalnya serangan Israel, Kementrian Kesehatan di Gaza, Palestina, sejak Selasa (8/7) menetapkan status Gawat Darurat Gaza.
Pada hari yang sama, Israel menjatuhkan sekitar 300 roket di berbagai wilayah Gaza. Sedangkan pejuang Gaza secara sporadis membalas dengan lontaran sekitar 100 roket yang mencapai daerah Israel Ashdood, Askelon, dan Askol serta Naqab.
Hingga detik ini, tercatat sudah 200 warga Gaza tewas, lebih 100 orang luka-luka. Sekitar 10 rumah warag hancur, dan tujuh masjid rata dengan tanah. Israel sesumbar akan membumihanguskan Gaza, dan akan meratakannya dengan serangan darat menggunakan tank.
Graha Tahfidz Daarul
Quran Indonesia di Jabalia, Gaza bagian Utara diroket Israel. Gedung tempat
warga Gaza belajar dan menghapal Alquran itu tak sempat dipakai lama. Baru
berjalan sehari sudah rusak parah. Apa yang dilakukan Israel itu dikecam keras
Menlu Marty.
"Sudah saya sampaikan sikap Indonesia selama ini yang menentang, mengecam tindakan Israel ini dan mendesak agar gencatan senjata segera diterapkan," terang Marty di Kemlu, Jl Pejambon, Jakarta, Rabu (16/7/2014).
Marty juga menyampaikan agar bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Palestina segera disalurkan, juga kepada korban yang bertahan di Gaza."Dan agar bantuan kemanusiaan segera disalurkan," terang dia.
Diketahui 12 roket jatuh di Graha Tahfidz Daarul Quran Indonesia membuat bangunan yang baru sehari beroperasi itu porak poranda.
"Rumah kami juga rata dengan tanah," lapor Abdillah Onim dalam rilis yang dikirim PPPA Daarul Quran yang diterima, Selasa (15/7).
Padahal, tutur Koordinator Graha Tahfidz Daarul Quran Indonesia itu, sejak 11 bulan lalu sudah mensterilkan titik pelontar roket dari sekitar Graha Daqu.
"Sebelum membangun Graha Tahfidz Qur’an Indonesia di sini, saya sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Kami minta para pejuang memindahkan pelontaran roket dari sekitar sini. Sebab, Israel akan membalas menyerang asal roket yang mengenai wilayahnya dengan serangan yang menghancurkan," ungkap Abdillah Onim.
Graha Tahfidz Quran Indonesia mulai diroket pada Senin, 7 Juli 2014, yang menghancurkan akses jalan, tembok luar, kaca-kaca, dan sebagian atap bangunan. Namun sudah tidak kondusif untuk dipakai para santri Penghafal Quran. Bahkan seorang wali santri yang bernama Abu Jabal Basliqy, tewas terkena roket ketika tengah menumpang mobil di Gaza City.
"Sudah saya sampaikan sikap Indonesia selama ini yang menentang, mengecam tindakan Israel ini dan mendesak agar gencatan senjata segera diterapkan," terang Marty di Kemlu, Jl Pejambon, Jakarta, Rabu (16/7/2014).
Marty juga menyampaikan agar bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Palestina segera disalurkan, juga kepada korban yang bertahan di Gaza."Dan agar bantuan kemanusiaan segera disalurkan," terang dia.
Diketahui 12 roket jatuh di Graha Tahfidz Daarul Quran Indonesia membuat bangunan yang baru sehari beroperasi itu porak poranda.
"Rumah kami juga rata dengan tanah," lapor Abdillah Onim dalam rilis yang dikirim PPPA Daarul Quran yang diterima, Selasa (15/7).
Padahal, tutur Koordinator Graha Tahfidz Daarul Quran Indonesia itu, sejak 11 bulan lalu sudah mensterilkan titik pelontar roket dari sekitar Graha Daqu.
"Sebelum membangun Graha Tahfidz Qur’an Indonesia di sini, saya sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Kami minta para pejuang memindahkan pelontaran roket dari sekitar sini. Sebab, Israel akan membalas menyerang asal roket yang mengenai wilayahnya dengan serangan yang menghancurkan," ungkap Abdillah Onim.
Graha Tahfidz Quran Indonesia mulai diroket pada Senin, 7 Juli 2014, yang menghancurkan akses jalan, tembok luar, kaca-kaca, dan sebagian atap bangunan. Namun sudah tidak kondusif untuk dipakai para santri Penghafal Quran. Bahkan seorang wali santri yang bernama Abu Jabal Basliqy, tewas terkena roket ketika tengah menumpang mobil di Gaza City.
Pendiri PPPA Daarul
Qur’an, Ustadz Yusuf Mansur, menyeru masyarakat Indonesia untuk mengerahkan
infak dan sedekah guna membantu meringankan penderitaan warga Gaza. Sedekah
melalui Rekening BCA nomor 6030308059
atas nama Yayasan Daarul Qur’an
Nusantara.
Posting Komentar