Bestprofit Futures - Hanafi Rais : Ucapkan Selamat Kepada Jokowi - JK
Politisi muda Partai Amanat Nasional
(PAN) Hanafi Rais memberikan ucapan selamat kepada pasangan capres-cawapres
Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK).Ucapan selamat ini hanya berselang 2 hari
menjelang pengumuman hasil penghitungan resmi Pemilihan Umum Presiden 2014 oleh
Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Selasa 22 Juli nanti.
"Sebagai generasi muda Partai Amanat Nasional, kami mengucapkan selamat kepada Bapak Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang akan memegang tampuk kepemimpinan nasional dalam waktu 5 tahun mendatang," ucap Hanafi, Minggu (20/7/2014).
Sementara, kepada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Hanafi yang juga putra mantan Ketua Umum PAN Amien Rais itu mengucapkan terima kasih dan hormat yang setinggi-tingginya. Calon presiden dan wakil presiden dengan nomor urut satu itu dinilai telah aktif menjaga proses demokratisasi negara melalui pilpres tahun ini.
"Terakhir, sebagai generasi muda Partai Amanat Nasional, kami mengajak kepada semua calon pemimpin bangsa, baik yang di lembaga eksekutif maupun di lembaga legislatif, untuk selalu menjaga kebersamaan. Di tangan kitalah nasib bangsa ini di masa mendatang akan dipertaruhkan."
"Kita harus tetap menjaga semangat reformasi untuk menyelamatkan Indonesia dari kemiskinan, dari kebodohan, dari ketertinggalan, dari dominasi asing, dari segala bentuk korupsi, kolusi, nepotisme, serta dari potensi konflik dan intoleransi," pungkas Hanafi.
"Sebagai generasi muda Partai Amanat Nasional, kami mengucapkan selamat kepada Bapak Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang akan memegang tampuk kepemimpinan nasional dalam waktu 5 tahun mendatang," ucap Hanafi, Minggu (20/7/2014).
Sementara, kepada pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Hanafi yang juga putra mantan Ketua Umum PAN Amien Rais itu mengucapkan terima kasih dan hormat yang setinggi-tingginya. Calon presiden dan wakil presiden dengan nomor urut satu itu dinilai telah aktif menjaga proses demokratisasi negara melalui pilpres tahun ini.
"Terakhir, sebagai generasi muda Partai Amanat Nasional, kami mengajak kepada semua calon pemimpin bangsa, baik yang di lembaga eksekutif maupun di lembaga legislatif, untuk selalu menjaga kebersamaan. Di tangan kitalah nasib bangsa ini di masa mendatang akan dipertaruhkan."
"Kita harus tetap menjaga semangat reformasi untuk menyelamatkan Indonesia dari kemiskinan, dari kebodohan, dari ketertinggalan, dari dominasi asing, dari segala bentuk korupsi, kolusi, nepotisme, serta dari potensi konflik dan intoleransi," pungkas Hanafi.
Kemarin, beredar pesan singkat di
kalangan anggota DPR dari PAN. Isinya, Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PAN
Amien Rais disebut mengakui keunggulan pasangan Jokowi-JK dari Prabowo-Hatta.
"Teman2 yg ku sayangi. Dari Bukber di Rmh Menhut, Pak Amien Rais meneruskan laporan dari Timses PH, bahwa kita kalah diatas 4 %. Semoga. Allah memberikan kekuatan dan keichlasan kdp kita. Aamin YRA.Wass." Demikian bunyi pesan singkat yang beredar melalui SMS, Whatsapp, dan BBM.
Saat dikonfirmasi, staf khusus Ketua Umum PAN, Yasin Kara, membenarkan substansi pesan tersebut. Dia mengaku hadir dalam acara buka puasa bersama di rumah Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Sabtu 19 Juli 2014 malam, di Jakarta.
"Teman2 yg ku sayangi. Dari Bukber di Rmh Menhut, Pak Amien Rais meneruskan laporan dari Timses PH, bahwa kita kalah diatas 4 %. Semoga. Allah memberikan kekuatan dan keichlasan kdp kita. Aamin YRA.Wass." Demikian bunyi pesan singkat yang beredar melalui SMS, Whatsapp, dan BBM.
Saat dikonfirmasi, staf khusus Ketua Umum PAN, Yasin Kara, membenarkan substansi pesan tersebut. Dia mengaku hadir dalam acara buka puasa bersama di rumah Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Sabtu 19 Juli 2014 malam, di Jakarta.
Sementara itu Relawan pasangan capres
dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menyatakan, tidak akan
melakukan keramaian dengan turun ke jalanan saat pengumuman pasangan terpililih
oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) 22 Juli.
Mereka hanya akan menggelar acara doa dan syukuran di beberapa tempat dan daerah, salah satunya di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, dengan tema 'mengawal Indonesia damai'.
Untuk memeriahkan acara tersebut, rencananya para relawan akan mendirikan tumpeng setinggi 7 meter yang akan disaksikan sekitar 20 ribu lebih relawan untuk menandai kemenangan Jokowi-JK sebagai Presiden RI ke-7.
"Kami akan membuat tumpeng setinggi 7 meter (di Tugu proklamasi), yang artinya presiden ke-7. Nah 7 itu artinya J, Jokowi," kata Ketua Relawan ProJo Budi Arie Setiadi, di Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (20/7/2014).
Dia menjelaskan, dengan acara tersebut, pihaknya ingin mengajak semua elemen masyarakat dan merasakan suasana gembira riang dan suka cita pemilu ini. Oleh karena itu seluruh relawan yang ada di seluruh Indonesia diminta hadir dalam acara syukuran dan doa bersama tersebut.
"Karena proses demokrasi pemenangnya rakyat indonesia itu sendiri," ujarnya.
Selain itu, Budi menambahkan, pihaknya juga meminta kepada Badan Pengawas Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan KPU tidak untuk bekerja profesional dan independen, dengan adanya tekanan penundaan hasil pelpires 2014.
Dia juga menilai pihak yang sejauh ini mengajukan keberatan terkait hasil pemilu tidak memiliki dasar-dasar dan argumen yang bisa dipertangungjawabkan. "Kami berharap Bawaslu dan KPU menjalankan tugasnya, tidak main-main dalam membawa aspirasi rakyat," tandas Budi.
Mereka hanya akan menggelar acara doa dan syukuran di beberapa tempat dan daerah, salah satunya di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, dengan tema 'mengawal Indonesia damai'.
Untuk memeriahkan acara tersebut, rencananya para relawan akan mendirikan tumpeng setinggi 7 meter yang akan disaksikan sekitar 20 ribu lebih relawan untuk menandai kemenangan Jokowi-JK sebagai Presiden RI ke-7.
"Kami akan membuat tumpeng setinggi 7 meter (di Tugu proklamasi), yang artinya presiden ke-7. Nah 7 itu artinya J, Jokowi," kata Ketua Relawan ProJo Budi Arie Setiadi, di Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (20/7/2014).
Dia menjelaskan, dengan acara tersebut, pihaknya ingin mengajak semua elemen masyarakat dan merasakan suasana gembira riang dan suka cita pemilu ini. Oleh karena itu seluruh relawan yang ada di seluruh Indonesia diminta hadir dalam acara syukuran dan doa bersama tersebut.
"Karena proses demokrasi pemenangnya rakyat indonesia itu sendiri," ujarnya.
Selain itu, Budi menambahkan, pihaknya juga meminta kepada Badan Pengawas Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan KPU tidak untuk bekerja profesional dan independen, dengan adanya tekanan penundaan hasil pelpires 2014.
Dia juga menilai pihak yang sejauh ini mengajukan keberatan terkait hasil pemilu tidak memiliki dasar-dasar dan argumen yang bisa dipertangungjawabkan. "Kami berharap Bawaslu dan KPU menjalankan tugasnya, tidak main-main dalam membawa aspirasi rakyat," tandas Budi.
Posting Komentar