Bestprofit Futures - Malam Lailatul Qadar
Malam
Lailatul Qadar 2014: Sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan sudah tiba. Keistimewaan
dan tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar 2014 mulai diburu oleh sebagian umat
Islam. Tidak mengherankan, karena pada saat tibanya malam tersebut, nilai
ibadah kadarnya setara dengan melakukannya selama 1.000 bulan. Amat besar
keutamaan yang bisa diperoleh kala seorang muslim melakukan lebih banyak
aktivitas ibadah saat itu.
Bagi
umat Islam Lailatul Qadar sangat
istimewa dan hanya datang di malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir
Ramadan. Seseorang yang mendapat kemuliaan Lailatul Qadar akan mendapat pahala
seperti beribadah selama seribu bulan atau 83 tahun lebih. Tak heran jika di
malam sepuluh terakhir Ramadan banyak umat Muslim yang meningkatkan amalan
ibadahnya.
Soal
ketentuan kapan waktu Lailatul Qadar tidak ada ketetapan pasti. Namun ulama sepakat
bahwa malam istimewa itu ada dalam satu di antara malam-malam di bulan suci
Ramadan. Pendapat yang kuat mengatakan Lailatul Qadar datang pada malam-malam
ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan yaitu pada malam ke 21, 23, 25, 27 dan
29.
Jauh-jauh
hari Nabi Muhammad SAW telah memberikan isyarat khusus untuk mempermudah umat
Islam mendapatkannya. Dalam sebuah hadits Muttafaqun ‘Alaihi yang bersumber
dari istri Nabi Muhammad, Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi mengatakan Lailatul
Qadar ada di 10 hari terakhir Ramadhan.
Lebih
khusus lagi, ada petunjuk yang bisa mempermudah untuk mendapatkannya. Malam
Qadar dapat dicari pada malam ganjil dari 10 hari terakhir Ramadhan tersebut,
menurut hadits yang diriwayatkan Bukhari dari Aisyah.
“Pada
saat Lailatul Qadar itu langit bersih, udara tidak dingin atau panas, langit
tidak berawan, tidak ada hujan, bintang tidak nampak dan pada siang harinya
matahari bersinar tidak begitu panas,” kata Muhammad Rasulullah seperti
disebutkan dalam kitab Mu’jam At Thabari Al Kabir.
Beberapa
hadist lainnya yang menjelaskan tentang Lailatul Qadar adalah:
"Dari
Aisyah r.a, ia menuturkan, “sesungguhnya Rasulullah s.a.w, bersabda: “carilah
malam qadar pada malam-malam ganjil pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan”.
(Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari:1878 dan Muslim: 1998)"
Kemuliaan
malam qadar banyak dijelaskan hadits Nabi s.a.w, antara lain hadits yang
diriwayatkan Abu Hurairah r.a:
"Siapa
yang mengerjakan ibadah pada malam qadar dengan iman dan ikhlas, maka diampuni
dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan, dengan
iman dan ikhlas, maka diampuni dosanya yang telah lalu”. (Hadits Shahih,
riwayat al-Bukhari: 1768 dan Muslim:1268)."
Dari
banyak macam bentuk ibadah kepada Allah Swt, ada ibadah dan doa yang dianjurkan
Nabi Muhammad SAW pada malam lailatul qadar. Doa yang dianjurkan diucapkan pada
malam lailatul qadar yaitu:
"Allahumma
innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni, artinya Ya Tuhanku, sesungguhnya
Engakau Dzat Maha Pengampun, dan menyukai memberikan pengampunan kepada
hamban-Nya, maka ampunilah kesalahanku."
Ini
sebagaimana yang diriwayatkan oleh lima imam hadits:
"Dari
Syayidah ‘Aisyah, r.a. Ia berkata: saya bertanya kepada Rasulullah SAW, Apa
pendapat Engkau, seandainya aku menemukan malam lailatul qadar, maka do’a
apakah yang semestinya aku ucapkan pada malam itu? Rasullullah SAW,
menjawabnya; berdo’alah dengan mengucapkan “Ya Tuhanku, sesungguhnya Engakau
Dzat Maha Pengampun, dan menyukai memberikan pengampunan kepada hamban-Nya,
maka ampunilah kesalahanku.” (H.R. Lima Imam hadits, kecuali imam Abu Daud)."
Apa Yang Dilakukan Orang Haid Pada Malam Lailatul Qadar?
Alhamdulillah.
Orang
yang haid dibolehkan melakukan semua bentuk ibadah kecuali shalat, puasa dan
thawaf di Ka’bah serta i’tikaf di dalam masjid.
Terdapat
riwayat shahih dari Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau
menghidupkan malam pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadan. Diriwayatkan
oleh Bukhari, no. 2024, dan Muslim, no. 1174 dari Aisyah radhiallahu’anha
sesungguhnya beliau berkata:
كان
النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره وأحيا ليله وأيقظ أهله
“Biasanya
Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam ketika memasuki pada sepuluh malam akhir,
beliau mengencangkan kainnya, menghidupkan malamnya serta membangunkan
keluarganya.”
Menghidupkan
malam tidak hanya terbatas menunaikan shalat, tapi mencakup semua ketaatan.
Inilah yang ditafsirkan oleh para ulama. Al-Hafidz berkata, (Menghidupkan
malamnya) maksudnya begadang dengan melakukan ketaatan. An-Nawawi berkata:
“Yaitu larut dengan begadang dalam shalat dan (ibadah) lainnya.” Dalam kitab Aunul
Ma’bud dikatakan: “Yaitu dengan shalat, zikir dan mambaca Al-Qur’an.”
Shalat
malam adalah ibadah yang terbaik yang dilakukan seorang hamba di antara
bermacam-macam ibadah pada Lailatul Qadar. Oleh karena itu Nabi sallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ
قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ . (رواه البخاري، رقم 1910، ومسلم، رقم 760 )
“Barangsiapa
yang berdiri (menunaikan shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan (penuh)
keimanan dan pengharapan (pahala), maka dosa-dosanya yang telah lalu akan
diampuni." (HR. Bukhari, no. 1910, Muslim, no. 760).
Jika
seorang wanita yang haid dilarang menunaikan shalat, maka dia masih
memungkinkan untuk menghidupkan malamnya dengan ketaatan-ketaatan lainnya
selain shalat seperti:
- Membaca Al-Qur’an
- Zikir, seberti tasbih (mengucapkan subhanallah), tahlil (lailaha illallah), tahmid (alhamdulillah) dan yang semisal dari itu. Maka perbanyak mengucapkan, subhanallah, wal hamdulillah, wa la ilaha illallah, wallahu akbar, wa subhanallah wa bihamdihi, wa subhanallahu al’adzim.. dan yang semisal itu.
- Beristigfar, maka perbanyak mengucapkan “astagfirullah “.
- Berdoa, maka perbanyak berdoa kepada Allah dan memohon kebaikan dunia dan akhirat. Karena doa adalah ibadah yang terbaik. Sampai Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Doa adalah ibadah.” (HR. Tirmizi, 2895, dishahihkan oleh Al-Albany dalam shahih Tirmizi, no. 2370)
Maka
orang yang sedang haid memungkinkan baginya melakukan ibadah-ibadah ini atau
ibadah lainnya pada Lailatul Qadar.Kami
memohon kepada Allah Ta’ala semoga diberi taufiq terhadap apa yang di senangi
dan diridai. Dan semoga (Allah) menerima amal kebaikan kita.
Posting Komentar