Bestprofit Futures - Merintis Brand Baru
Bestprofit Futures - Ketika akan memulai sebuah bisnis baru, para perintis sering
menempatkan branding pada bagian belakang perencanaan bisnis mereka.
Inilah yang kerap kali terjadi pada para perintis usaha dalam dunia
bisnis yang awam akan branding.
Bestprofit Futures - Berdasarkan data pada Statistic Brain, bisa dipastikan 46 persen
kegagalan pada bisnis startup didasarkan pada faktor kurangnya
perencanaan. Kebanyakan dari mereka terlalu sibuk merencanakan bisnis
mereka pada pengembangan produk, keuangan, ritel, supplier, pajak, dan
lain-lain. Padahal salah satu aspek yang tidak kalah penting pada bagian
perencanaan bisnis adalah branding yang kuat.
Bestprofit Futures - Tidak hanya pemilihan nama, logo ataupun slogan, branding juga ke
arah siapakah Anda, bagaimanakah Anda berbeda dari pesaing Anda,
bagaimana men-ciptakan sisi emosional yang kuat, branding seperti
perpaduan antara strategi, pemasaran, dan komunikasi. Kekuatan branding
inilah yang dapat menggerakkan mereka para konsumen untuk dapat percaya
pada bisnis Anda sehingga menciptakan loyalitas dan membentuk imej atau
persepsi orang-orang atas bisnis tersebut.
Bestprofit Futures - Mari kita coba mengambil sebuah studi dan kembali ke enam tahun yang
lalu saat sebuah brand HTC kelahiran Taiwan baru saja memulai debutnya.
Sebagaimana dilansir Interbrand Website,John Wang, Chief Marketing
Officer HTC, menjelaskan bahwa HTC memulai kesuksesan dari memformulasi
strategi brand-nya. Pada era kompetisi pasar yang sedang ketat saat itu,
HTC bersaing dengan brand-brand besarseperti I-phone, Samsung, dan LG
yang sudah berkembang lebih jauh dari segi teknologi, kualitas, dan
distribusi produk, ditambah pula dengan anggaran pemasaran mereka yang
besar.
Bestprofit Futures - HTC menyadari hal ini seperti dihadapkan pada situasi di mana di
dunia ini semua orang ingin berteriak. Pada saat brand-brand lain sedang
mencoba berbicara tentang mereka sendiri, tidak ada yang tampak berbeda
kecuali orang yang hanya diam dengan tenang dan pada akhirnya ketika
dia berbicara setiap orang akan mendengarkan. Itulah yang HTC lakukan,
diam.
Bestprofit Futures - Memang ini bukan contoh pemasaran yang baik, tapi ini seperti melihat
siapa diri kita sebenarnya. Visi kita muncul dari budaya kita, yaitu
ketika kita melihat diri kita sendiri dan berkata kami tenang dan kami
berkomitmen. Ketika konsumen ingin membeli ponsel pintar saat ini,
mereka memiliki banyak pilihan. “Kami ingin brand HTC sangat berbeda.
Ini bukan tentang kecepatan prosesor atau kualitas layar. Ini lebih
seperti kembali ke kepribadian kita, kita melihat dunia melalui mata
konsumen,” demikian penjelasan HTC.
Bestprofit Futures - Eksekusinya dalam kasus ini, sebagai contoh, ponsel HTC akan
berdering keras bila berada di dalam tas dan akan mengurangi volume
ketika dikeluarkan. Atau saat Anda melewatkan panggilan, Anda dapat
melihat status Facebook di samping ID sang pemanggil sehingga percakapan
sudah dimulai sebelum Anda kembali menghubungi panggilan itu.
Bestprofit Futures - Hanya membutuhkan waktu satu detik untuk menjawab telepon, tapi dalam
satu detik itu pun ponsel HTC melakukan hal yang brilian. Ini adalah
tentang melakukan hal-hal besar dengan cara yang sederhana. Pada tahun
ini, menurut Techradar, HTC berada pada peringkat pertama dari 20 ponsel
terbaik di dunia, mengungguli para pelopornya, Samsung, I-phone, dan
LG. Sekarang apakah Anda percaya akan kekuatan branding?
Posting Komentar