Supermoon dan Perseid Hari Ini

Senin, 11 Agustus 20140 komentar

Bestprofit Futures - Supermoon dan Perseid Hari Ini
 
Video galeri hujan Meteor Perseid 2014 hiasi Google Doodle hari ini. Jika anda berkunjung ke mesin pencari Google hari ini, anda akan menemukan perubahan Google Doodle.

Google Doodle sendiri merupakan logo-logo Google yang dimodifikasi pada saat tertentu dengan tujuan memperingat hari bersejarah atau event tertentu yang sedang berlangsung pada hari tersebut, dan ditampilkan di seluruh negara-negara yang support Google. Oleh karena itu, terkadang terjadi perbedaan antara negara yang satu dengan yang lainnya.

Hari ini, Google Doodle menggunakan perseid sebagai temanya. Perseid merupakan sebuah fenomena alam yang terjadi setiap tahunnya. Kejadian ini terjadi secara periodik dari bulan Juli hingga Agustus, dan biasanya mencapai puncak pada bulan Agustus.

Menurut Wikipedia, meteor perseid berasal dari serpihan debu ekor komet yang bernama Swift-Tuttle dan memiliki nama resmi 109P/Swift-Tuttle. Komet tersebut masuk ke atmosfer bumi sehingga menghasilkan serpihan debu tersebut. Komet Swif-Tuttle ditemukan tahun 1862, dan dicatat akan mengelilingi Matahari dalam periode 130 tahun sekali, dan terjadi pada bulan Juli-Agustus.

Puncak terjadinya hujan meteor perseid biasanya terjadi antara tanggal 9-14 Agustus. Untuk tahun 2014, hujan meteor perseid diprediksi mencapai puncak pada tanggal 12-13 Agustus 2014, dimana tanggal 12 merupakan tanggal terbanyak yang dicatat dalam sejarah terjadinya puncak hujan meteor perseid tersebut.

Google Doodle mempersembahkan sebuah video bagaimana terjadinya hujan meteor perseid di halaman utama Google hari ini.

Sayangnya, di Indonesia tidak bisa menyaksikan kejadian alam tersebut karena puncak terjadinya hujan meteor perseid itu bertepatan dengan waktu siang hari. Meski begitu, fenomena Supermoon masih bisa dilihat dengan cukup jelas. Beberapa mengatakan bahwa Supermoon kali ini merupakan yang paling terang di rentang waktu 20 tahun terakhir.

Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, memprediksi terjadinya  hujan meteor yang melintasi langit di sejumlah belahan dunia. Hujan meteor itu merupakan sisa debu jejak Komet 209P/LINEAR yang melintas sejak lama. Diperkirakan hujan meteor itu dapat terlihat pada Jumat malam hingga Sabtu pagi besok di negara-negara seberang benua.

Sayangnya Indonesia tak bisa menikmati hujan meteor ini. Kenapa?

Masyarakat di Indonesia sulit melihat pemandangan di langit malam karena di Indonesia, hujan meteor itu terjadi bertepatan dengan siang hari, yaitu sekitar pukul 13 WIB. Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan sisa debu komet itu melintas pada saat langit terang.

“Di Indonesia meteor itu akan merlintas sekitar pukul 13.00-15.00 WIB. Karena melintas di siang hari maka tak akan terlihat jelas. Keindahan meteor baru bisa dilihat pada kondisi langit malam,” terang Thomas.

Waktu terbaik untuk dapat menyaksikan hujan itu adalah pada malam hari dan ketika berada wilayah di kawasan Amerika Utara dengan perkiraan waktu Jumat malam atau Sabtu pagi.

“Kalau hujan meteor itu sifatnya hanya perkiraan. Kami belum tahu nantinya bagaimana. Belum diketahui debu yang jatuh banyak atau tidak,” imbuh pria lulusan Department of Astronomy, Kyoto University, Jepang itu.

Ia menerangkan debu jatuh disebut badai meteor jika bumi terdeteksi mendapat hujaman 1.000 meteor per jam. Sedangkan hujan meteor terjadi jika jumlah meteor yang jatuh hanya sekitar 100 meteor per jam.

Lapan akan merekam kedatangan debu sisa komet itu melalui radar meteor yang berada di Kota Tabang, Bukit Tinggi, Sumatera Barat dan Biak, Papua.

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PT BESTPROFIT FUTURES PONTIANAK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger