Titik Rawan Kecelakaan dan Rawan Kemacetan
Sopir angkutan lebaran dan para pemudik yang
mengemudikan kendaraan pribadi agar waspada sewaktu tancap gas di jalur mudik
area Jabar. Polda Jabar mencatat
lokasi-lokasi rawan kecelakaan lalu lintas yang tersebar di ruas jalan jalur
utara, tengah, dan selatan.
Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul melalui surat elektronik mendata sejumlah kawasan rawan kecelakaan yang perlu diketahui masyarakat bertepatan momen arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 2014. Pengendara diingatkan selalu hati-hati melewati kondisi jalan lurus dan tikungan, begitu juga saat melaju di jalanan menanjak dan menurun.
"Jalur utara atau Pantura lokasinya di sekitar Ciasem dan Pamanukan (Kabupaten Subang). Lalu di Lohbener (Kabupaten Indramayu), dan Astanajapura (Kabupaten Cirebon)," kata Martin.
Untuk lokasi rawan di jalur tengah, Martin melanjutkan, berada di ruas jalan kota Subang dan Cikamurang (Kabupaten Subang). "Serta ruas jalan Jatiwangi (Kabupaten Majalengka)," ujarnya.
Dia menjelaskan beberapa titiksepanjang jalur selatan termasuk kategori rawan kecelakaan. Seperti di Pacet serta Ciranjang (Kabupaten Cianjur), Limbangan (Kabupaten Garut), dan Gentong (Kabupaten Tasikmalaya). "Selain itu di kawasan Nagreg (Kabupaten Bandung)," kata Martin.
Polda Jabar meminta pengendara kendaraan roda dua dan empat wajib mentaati rambu-rambu lalu lintas selama perjalanan mudik. Kondisi kendaraan harus dipastikan laik jalan demi keselamatan di jalan raya. Dilarang mengemudi secara ugal-ugalan yang berisiko membahayakan diri sendiri dan jiwa orang lain.
"Pengemudi agar tidak memaksakan diri membawa kendaraan jika kondisi lelah, ngantuk, dan sakit," kata Martin.Para pemudik, sambung Martin, bisa memanfaatkan kantor-kantor polisi di jalur mudik yang difungsikan menjadi rest area atau tempat istirahat.
Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul melalui surat elektronik mendata sejumlah kawasan rawan kecelakaan yang perlu diketahui masyarakat bertepatan momen arus mudik dan balik lebaran Idul Fitri 2014. Pengendara diingatkan selalu hati-hati melewati kondisi jalan lurus dan tikungan, begitu juga saat melaju di jalanan menanjak dan menurun.
"Jalur utara atau Pantura lokasinya di sekitar Ciasem dan Pamanukan (Kabupaten Subang). Lalu di Lohbener (Kabupaten Indramayu), dan Astanajapura (Kabupaten Cirebon)," kata Martin.
Untuk lokasi rawan di jalur tengah, Martin melanjutkan, berada di ruas jalan kota Subang dan Cikamurang (Kabupaten Subang). "Serta ruas jalan Jatiwangi (Kabupaten Majalengka)," ujarnya.
Dia menjelaskan beberapa titiksepanjang jalur selatan termasuk kategori rawan kecelakaan. Seperti di Pacet serta Ciranjang (Kabupaten Cianjur), Limbangan (Kabupaten Garut), dan Gentong (Kabupaten Tasikmalaya). "Selain itu di kawasan Nagreg (Kabupaten Bandung)," kata Martin.
Polda Jabar meminta pengendara kendaraan roda dua dan empat wajib mentaati rambu-rambu lalu lintas selama perjalanan mudik. Kondisi kendaraan harus dipastikan laik jalan demi keselamatan di jalan raya. Dilarang mengemudi secara ugal-ugalan yang berisiko membahayakan diri sendiri dan jiwa orang lain.
"Pengemudi agar tidak memaksakan diri membawa kendaraan jika kondisi lelah, ngantuk, dan sakit," kata Martin.Para pemudik, sambung Martin, bisa memanfaatkan kantor-kantor polisi di jalur mudik yang difungsikan menjadi rest area atau tempat istirahat.
Sementara itu Para pemudik Lebaran 2014 yang memasuki wilayah Jawa Tengah
(Jateng) supaya berhati-hati karena terdapat 20 titik rawan kecelakaan dan 11
titik rawan kemacetan.Berdasarkan data yang diperoleh Espos dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Informatikan (Dishubkominfo) Jateng, Senin (21/7/2014), titik-titik rawan
kecelakaan dan kemacetan itu tersebar mulai dari jalur pantai utara (pantura)
perbatasan Jawa Barat (Jabar) sampai perbatasan Jawa Timur (Jatim).Serta di jalur selatan berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIIY).
Titik rawan kecelakaan antara lain di Bumiayu, Losari, Pejagan (Brebes),
Ulujami (Pemalang), Tulis, Plelen (Batang), Truko (Kendal), Jl. Siliwangi, Jl.
Kaligawe (Kota Semarang).Selain itu juga Sayung (Demak), jalan raya Kudus-Pati, Pati-Rembang, Bawen
(Kabupaten Semarang), Solo-Mantingan, dan Lingkar Solo.
Di jalur selatan yakni di wilayah Rawalo (Banyumas), Prembun (Kebumen), dan
Butuh (Kutoarjo).
Sedang titik rawan kemacetan yakni pasar Bulakamba (Brebes), Jl. Raya
Wiradesa (Pekalongan), Jl. Raya Tugu dan Jl. Karangayu-Siliwangi (Kota
Semarang), Kudus, Lasem (Rembang).Rawan kemacetan juga terjadi di Bumiayu, Sampang, Sumpiuh (Banyumas), Gombong,
Prembun, Pasar Kotuwinangun (Kebumen).Pasar Babadan, Karangjati (Ungaran), Pasar Ambarawa, pintu keluar jalan tol
Bawen (Kabupaten Semarang), Ampel (Boyolali), Tegalgondo (Klaten), Kartosuro
(Sukoharjo), dan Palur (Karanganyar).
Kepala Dishubkominfo Jateng, Urip
Sihabudin mengatakan telah melakukan langkah antisipasi dititik-titik rawan
kecelakaan dan kemacetan.”Kami telah memasang rambu-rambu peringatan dititik rawan tersebut,”
katanya.Rambu yang terpasang antara lain 10.402 buah rambu lalu lintas buah, 412
buah rambu pendahulu petunjuk jalan (RPPJ), lima buah rambu elektronik, 100
buah rambu portabel, 500 traffic cone, 34 cermin tikung, 58 unit lampu
peringatan, dan lainnya.
Urip mengimbau kepada para pemudik menggunakan kendaraan supaya mematuhi
rambu-rambu yang ada guna menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas.”Para pemudik supaya berkendaraan yang tertib, jangan ngebut di jalan raya
dan mematuhi rambu-rambu yang ada,” harapnya.
Sementara, Kapolda Jateng Irjen Pol.
Nur Ali menyatakan untuk mengemankan perayaan Lebaran 2014 digelar Operasi
Ketupat Candi.”Operasi ini melibatkan 10.900 personil Polda Jateng dan jajarannya ditambah
9.500 personel dari TNI, Dishubkominfo, dan instansi lainnya,” ujar dia usai
apel gelar pasukan Operasi Ketupat Candi di Mapolda Jateng, Senin (21/7).
Kepolisian Resor Ponorogo, Jawa Timur melakukan pemantauan secara khusus di
10 titik jalur mudik yang dinilai sangat rawan terjadi kecelakaan lalu-lintas
maupun bencana alam, selama Lebaran 1435 H."Beberapa daerah rawan kecelakaan dan rawan bencana itu sudah kami
pasang spanduk imbauan agar pemudik lebih berhati-hati," kata Kasat Lantas
Polres Ponorogo, AKP David Tri Prasojo, Kamis (24/7/2014).
Beberapa daerah rawan kecelakaan itu antara lain berada di perbatasan Kabupaten
Ponorogo-Trenggalek, tepatnya di Kecamatan Sawoo.Selain kondisi jalan yang
rusak, daerah perbatasan yang berada di wilayah pegunungan/perbukitan itu
dikenal rawan longsor.Kerawanan serupa juga berpotensi terjadi di jalur perbatasan Kabupaten
Ponorogo-Pacitan, terutama di ruas jembatan Plapar di Kecamatan Slahung yang
putus total dan kini dipasang jembatan darurat.
"Di sini, hanya kendaraan dengan batas muatan tertentu yang boleh
melintas selain kendaraan roda dua. Jalur ini juga rawan longsor saat penghujan,"
tambahnya.Titik-titik rawan kecelakaan juga banyak diidentifikasi di jalur antarkota
antarprovinsi, Ponorogo-Wonogiri.Kendati kondisi jalan antarprovinsi menuju Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah
ini cukup bagus, David menegaskan pihaknya tetap melakukan pengamanan dengan
membangun pos siaga bersama jajaran/instansi lain.
"10 titik rawan itu dinilai
perlu mendapatkan perhatian khusus karena selain dilalui pemudik juga banyak
pusat-pusat keramaian masyarakat," imbuh dia.Menurut David, puncak volume kendaraan mudik pada Lebaran 1435 H kali ini
diprediksi terjadi pada H-4 dimana kebanyakan pegawai negeri maupun swasta
sudah mulai cuti Lebaran.
Posting Komentar