Bestprofit (22/11) - JAKARTA. Saham-saham emiten pertambangan tercatat berguguran. Berdasarkan data RTI pada penutupan perdagangan Rabu (21/11), beberapa emiten pertambangan mengalami penurunan saham yang cukup dalam.
Adapun beberapa saham tambang yang tercatat menurun adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA) turun 6,6% ke level Rp 4.350 per saham, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) turun 11,78% ke level Rp 1.310 per saham, PT Indika Energy Tbk (INDY) turun 10,29% ke level Rp 2.180 per saham dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun 9,08% ke level Rp 20.025 per saham.
Menanggapi kondisi tersebut, Analis Samuel Sekuritas, Robertus Yanuar mengatakan, penurunan tersebut utamanya disebabkan dari beredar kabar bahwa China yang saat ini adalah importir batubara terbesar di kawasan Asia Pasifik telah menetapkan pembatasan dan penundaan custom clearance (izin masuk barang di bea cukai pelabuhan) bagi batubara impor yang ingin masuk.
BACA JUGA :
- Bestprofit - Dolar Melempem Karena Data Pengembang Rumah Jatuh | PT Best Profit Futures Pontianak
- Bestprofit - Saham Apple Jatuh, Buat Wall Street Anjlok | PT Best Profit Futures Pontianak
- Bestprofit - Alasan Trump Menolak Dengarkan Rekaman Pembunuhan Khashoggi | PT Best Profit Futures Pontianak
- Bestprofit - BCA Donasikan Rp1,354 Miliar ke UNICEF dan WWF | PT Best Profit Futures Pontianak
Hal ini kemudian membuat harga batubara Newcastle turun ke bawah US$100 per ton untuk pertama kalinya sejak bulan Mei tahun 2018. “Terlepas dari sentimen di atas, kami juga pernah mengatakan bahwa saham-saham sektor pertambangan adalah termasuk kategori second liner, yang cenderung underperform apabila market sedang improving,” kata Robertus kepada kontan.co.id, Rabu (21/11).
Di sisi lain, ini bisa dimanfaatkan untuk buy on weakness, terlebih untuk saham PTBA dan ITMG. Menurut Roberturs, kondisi oversupply yang terjadi pada pasar domestik China saat ini diharapkan dapat berbalik seiring datangnya musim dingin di bulan Januari sampai Februari tahun 2019.
Robertus merekomendasikan buy untuk saham PTBA dan ITMG dengan target harga masing-masing sebesar Rp 5.500 per saham dan Rp 30.000 per saham. Pun, menurutnya, saham-saham tersebut masih akan berpotensi seiring dengan harga batubara yang masih akan berpotensi rebound di tahun 2019.
Setali tiga uang, Rovandi, Analis Trimegah Sekuritas mengatakan, penurunan saham-saham tambang utamanya disebabkan oleh harga batubara global yang sudah terkoreksi di bawah harga US$ 100 per ton. Tercatat harga batubara Newcastle untuk kontrak pengiriman Januari 2019 pada Selasa (20/11) menurun 0,45 poin menjadi US$ 99,15 per ton.
Namun potensi penguatan harga batubara diprediksi masih akan terjadi sehingga ini bisa dimanfaatkan untuk masuk ke beberapa saham tambang yang masih berpotensi bangkit seperti PTBA yang bisa masuk di level Rp 4.470-Rp 4.500 per saham dengan target harga jangka pendek Rp 4.630 per saham.
“Buy ADRO dengan target jangka panjang Rp 1.200 per saham,” ujar Rovandi.
Dapatkan informasi terbaru di PT Bestprofit Futures
WWW.BEST-PROFITFUTURES.COM
PT BEST PROFIT FUTURES
sumber : kontan
Di sisi lain, ini bisa dimanfaatkan untuk buy on weakness, terlebih untuk saham PTBA dan ITMG. Menurut Roberturs, kondisi oversupply yang terjadi pada pasar domestik China saat ini diharapkan dapat berbalik seiring datangnya musim dingin di bulan Januari sampai Februari tahun 2019.
Robertus merekomendasikan buy untuk saham PTBA dan ITMG dengan target harga masing-masing sebesar Rp 5.500 per saham dan Rp 30.000 per saham. Pun, menurutnya, saham-saham tersebut masih akan berpotensi seiring dengan harga batubara yang masih akan berpotensi rebound di tahun 2019.
Setali tiga uang, Rovandi, Analis Trimegah Sekuritas mengatakan, penurunan saham-saham tambang utamanya disebabkan oleh harga batubara global yang sudah terkoreksi di bawah harga US$ 100 per ton. Tercatat harga batubara Newcastle untuk kontrak pengiriman Januari 2019 pada Selasa (20/11) menurun 0,45 poin menjadi US$ 99,15 per ton.
Namun potensi penguatan harga batubara diprediksi masih akan terjadi sehingga ini bisa dimanfaatkan untuk masuk ke beberapa saham tambang yang masih berpotensi bangkit seperti PTBA yang bisa masuk di level Rp 4.470-Rp 4.500 per saham dengan target harga jangka pendek Rp 4.630 per saham.
“Buy ADRO dengan target jangka panjang Rp 1.200 per saham,” ujar Rovandi.
Dapatkan informasi terbaru di PT Bestprofit Futures
WWW.BEST-PROFITFUTURES.COM
PT BEST PROFIT FUTURES
sumber : kontan
Posting Komentar