Bestprofit (09/11) -PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyatakan telah menjalin kerja sama dalam mengembangkan produk batubara bersama dengan PT Pertamina dan Air Products. Kerja sama tersebut dilakukan bersamaan dengan penandatanganan kerja sama gatifikasi batubara di Allentown, Amerika Serikat pada Rabu (7/11/2018) kemarin.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menegaskan bahwa ketiga pihak tersebut akan bekerja sama untuk gasifikasi batubara menjadi dimethyl ether (DME) dansynthetic natural gas (SNG). Adapun gasifikasi tersebut akan dilakukan di mulut tambang batubara Peranap, Riau.
BACA JUGA :
- Bestprofit - Dayasa Aria Prima Beli Aset Senilai Rp110 Miliar | PT Best Profit Futures Pontianak
- Bestprofit - Ini pendorong rupiah kokoh ke Rp 14.768 per dollar AS | PT Best Profit Futures Pontianak
- Bestprofit - Gozco Plantations (GZCO) jual Golden Blossom senilai Rp 247 miliar, ini alasannya | PT Best Profit Futures Pontianak
- Bestprofit - Lippo Karawaci (LPKR) sesalkan pemangkasan rating oleh Fitch | PT Best Profit Futures Pontianak
“Sekitar 70% LPG masih diimpor, tahun 2017 Indonesia mengonsumsi tidak kurang dari tujuh juta ton LPG. Pabrik gasifikasi batubara ini adalah proyek yang sangat strategis secara nasional,” jelas Nicke dalam rilis yang diterima di Jakarta, Kamis (8/11/2018).
Sepaham dengan Nicke, Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin, mengungkapkan bahwa salah satu produk hasil hilirisasi batubara adalah DME yang ditujukan untuk mensubstitusi LPG. Adapun PTBA memperkuat hilirisasi melalui sumber daya batubara sebesar 8,3 miliar ton dan cadangan batubara sebesar 3,3 miliar ton.
Nantinya, pabrik gasifikasi batubara di Peranap diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2022 dengan kapasitas 400 ribu ton DME per tahun dan 50 mmscfd SNG.
Dapatkan informasi terbaru di PT Bestprofit Futures
PT BEST PROFIT FUTURES
sumber : investing
Posting Komentar