Bestprofit (11/02) - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian mengklaim bahwa saat ini Indonesia telah mampu mengekspor obat hewan ke 93 negara. Angka itu meningkat 35% bila dibandingkan periode 2015 yang berjumlah hanya 35 negara.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Ditjen PKH Kementan, Fini Murfiani, mengatakan sejalan dengan itu, nilai ekspor obat hewan juga terus meningkat setiap tahunnya.
Kementan mencatat, dalam kurun waktu 2015 sampai 2018, nilai ekspor obat hewan mencapai Rp23,54 triliun. Kemudian terdapat 10.231 juta dosis sediaan biologic, farmasetik, premiks, dan bahan baku obat hewan. Kuantitasnya mencapai 635,79 ribu ton.
BACA JUGA :
- Bestprofit - Indonesia Sumbang Separuh dari Jumlah Perokok Dewasa di Asia Tenggara | PT Best Profit Futures Pontianak
- Bestprofit - 200 Musisi Sebut Inisiator RUU Permusikan Tak Kredibel | PT Best Profit Futures Pontianak
- Bestprofit - Dow Kantongi Profit Tiga Digit Jelang Pidato Kenegaraan Trump | PT Best Profit Futures Pontianak
- Bestprofit - Proyeksi hingga Strategi Toyota Tingkatkan Ekspor di 2019 | PT Best Profit Futures Pontianak
“Nilai ekspor obat hewan yang terus meningkat setiap tahun tidak terlepas dari adanya penjaminanan mutu, khasiat, dan keamanan obat hewan tersebut,” kata Fini dalam pelepasan ekspor obat hewan oleh PT Nutricell Pasific di Jakarta, Rabu (6/2/2019).
Peningkatan nilai ekspor ini lanjut dia tentunya sangat menggembirakan bagi dunia usaha di bidang obat hewan. Hal ini menunjukkan bahwa obat hewan mempunyai kontribusi yang besar dalam peningkatan devisa negara. Sekaligus merupakan keberhasilan yang luar biasa dari Kementerian Pertanian dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat terutama di bidang obat hewan.
Ia pun mengapresiasi langkah ekspor obat hewan yang dilakukan PT Nutricell Pasific sebanyak 6 ton obat atau senilai US$ 2,4 miliar ke Vietnam.”Sebanyak enam ton produk tersebut diekspor ke Vietnam. Ini merupakan komitmen kita untuk meningkatkan nilai ekspor sehingga produk Indonesia yang berkualitas semakin dikenal di dunia,” kata Fini.
Fini mengatakan nilai ekspor produk obat hewan ke Vietnam selama tahun 2018 untuk sediaan biologik sebanyak 1,2 miliar dosis dengan nilai Rp51,99 miliar. Sediaan farmasetik sebanyak 170.368 ton senilai Rp18 miliar. Sedangkan untuk sediaan premiks dan bahan baku obat hewan sebanyak 9,5 juta ton dengan nilai sebesar Rp217,4 miliar. sehingga total ekspor obat hewan ke Vietnam pada tahun 2018 sebanyak Rp287,4 miliar.
“Era perdagangan bebas dan pesatnya perkembangan teknologi mengharuskan pemerintah semakin kreatif dengan meningkatkan produksi dan ekspor obat hewan. Produk Nutricell kini merampah pasar luar negeri setelah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Selain itu juga, dengan diterapkannya MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) sejak tahun 2016, pemerintah juga terus berusaha untuk meningkatkan jumlah produsen obat hewan dalam negeri.
“Tentu hal ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan obat hewan, baik di dalam maupun luar negeri,” pungkasnya.
Dapatkan informasi terbaru di PT Bestprofit Futures
sumber : Investing
Posting Komentar