PT Bestprofit - Dolar AS Alami Tekanan Jual Dipicu Rencana Pembukaan Ekonomi | PT Best Profit Futures Pontianak
Bestprofit (27/04) - Dolar AS mengalami tekanan jual agresif pada awal perdagangan Senin (27/04) karena kini trader mulai menjauh dari safe haven didorong semakin banyaknya negara mengumumkan rencana pencabutan bertahap pembatasan covid-19.
Pada pukul 14.42 WIB, indeks dolar AS turun 0,43% di 100,007 menurut data Investing.com. GBP/USD naik 0,50% ke 1,2429 dan EUR/USD naik 0,15% di 1,0837.
Di tanah air, rupiah akhirnya ditutup menguat 0,1% di 15.385,0 per dolar AS hingga pukul 14.58 WIB.
Selama akhir pekan, jumlah kasus virus global terus menggambarkan situasi yang menggembirakan. Angka infeksi baru, kematian dan angka rawat inap semua turun dan negara dengan risiko korban tinggi seperti Italia dan Spanyol berencana untuk membuka kembali perekonomiannya.
BACA JUGA :
- PT Bestprofit - Sedih! Bisnis Kecil di Italia Mulai Buka, tapi Mereka Masih Merana | PT Best Profit Futures Pontianak
- PT Bestprofit - Ada Ubi Ada Talas, Ada Budi Ada Balas: Prodia Bakal Hadiahkan Rp105,13 Miliar ke Pemegang Saham | PT Best Profit Futures Pontianak
- PT Bestprofit - Hati-hati Zoom, Whatsapp Tambah Jumlah Peserta Video Call Jadi 8 Orang | PT Best Profit Futures Pontianak
- PT Bestprofit - Rugi Rp265 T, Raksasa Investasi Miliarder Jepang Babak Belur | PT Best Profit Futures Pontianak
Sementara negara Eropa yang paling terpukul covid-19, Italia, telah mengumumkan rencana mengurangi tindakan karantina wilayah nasional mulai 4 Mei. Di pusat kekuatan ekonomi kawasan, Jerman, produsen mobil besar di dunia, Volkswagen (DE:VOWG_p), pada hari Senin memulai kembali aktivitasnya di kantor pusat Wolfsburg.
Di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson kembali bekerja setelah ia terkena virus, dan diharapkan untuk membahas rencana modifikasi - tetapi tidak menghapus - tindakan karantina wilayah, kemungkinan sebelum batas waktu 7 Mei ketika pemerintah secara hukum berkewajiban mengumumkan ulasan peraturan berikutnya.
Investor telah berburu dolar selama beberapa pekan terakhir di tengah berlanjutnya gejolak ekonomi akibat pandemi covid-19, yang menyebabkan arus masuk safe haven dan kekurangan dolar.
"Pemulihan penting ekuitas global selama bulan April sejauh ini mengisyaratkan beberapa kemungkinan efek penyeimbangan yang signifikan pada USD," kata analis di Danske Bank, dalam catatan penelitian. "Ini harusnya membuat USD negatif kali ini karena investor menyeimbangkan kembali posisi lindung nilainya atas aset USD menjelang akhir bulan."
Investor kini akan mengawasi pertemuan Federal Reserve yang dijadwalkan berakhir pada Rabu setempat dan pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) hari Kamis ini.
Dapatkan informasi terbaru di PT Bestprofit Futures
WWW.BEST-PROFITFUTURES.COM
PT BEST PROFIT FUTURES
sumber : Investing
Posting Komentar