Bestprofit - Antam Butuh Dana $1,4 M untuk Kelola Tambang Emas Bekas Freeport | PT Bestprofit Futures Pontianak
Bestprofit (30/09) - Blok Wabu, gunung emas di Papua, akan dikelola oleh PT Aneka Tambang Tbk (JK:ANTM) namun bakal membutuhkan dana yang besar setelah perusahaan ditunjuk untuk mengelola tambang emas tersebut.
Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak sebagaimana dilansir CNBC Indonesia Selasa (29/09) menyampaikan perkiraan kebutuhan belanja modal (capital expenditures/ capex) sekitar US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 20,7 triliun (asumsi kurs Rp 14.800 per US$) bagi PT Aneka Tambang Tbk untuk menggarap Blok Wabu, Papua.
Orias mengatakan, secara rinci pihaknya memang belum menghitung berapa besar kebutuhan belanja modal yang dibutuhkan untuk menggarap blok emas ini. Namun bila cadangan emas di blok ini mencapai US$ 14 miliar atau sekitar Rp 207,2 triliun (asumsi kurs Rp 14.800 per US$), maka perkiraan kebutuhan belanja modal sekitar 10%-15% dari nilai sumber daya tersebut.
Meski demikian, Orias bisa memastikan apakah nantinya semua modal bakal ditanggung Antam. Namun dia menyebut, jika potensinya bagus seperti Blok Wabu, maka perusahaan akan mudah untuk mencari modal. Begitu pun dari sisi infrastruktur, menurutnya juga tidak ada masalah.
BACA JUGA :
- Bestprofit - Harga Minyak Turun Ditengah Kekhawatiran Permintaan akibat Covid-19 | PT Bestprofit Futures Pontianak
- Bestprofit - Basuki Minta Rp1,5 T ke Sri Mulyani buat Ganti Rugi Lumpur Lapindo, Kok Negara yang Bayar? | PT Bestprofit Futures Pontianak
Sementara Pemerintah Provinsi Papua telah menerbitkan surat rekomendasi bagi PT Indonesia Asahan Aluminium atau MIND ID untuk mengelola tambang emas di Blok Wabu menurut laporan Kata Data Selasa (29/09). Direktur Utama Inalum Orias Petrus Moedak menyebut rencana ini masih tahap awal.
Perusahaan telah menunjuk anak usaha, PT Aneka Tambang Tbk, untuk mengelola tambang emas bekas lahan PT Freeport Indonesia itu, katanya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Selasa.
Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir telah mengirimkan surat kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif untuk meminta pengelolaan tambang emas eks Freeport ini kepada Antam.
Alasan Erick meminta pengelolaan tambang emas ini diberikan kepada Antam karena BUMN tersebut hanya memiliki tambang emas yang masih sedikit. Sumber daya logam mulia yang dimiliki Tanah Air sebenarnya cukup besar tapi perusahaan tambang pelat merah justru tidak memiliki tambang sendiri.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Papua Frets James Boray mengatakan gubernur memberi rekomendasi wilayah izin usaha pertambangan khusus (WIUPK) bagi MIND ID.
Pemprov Papua mendukung dan merekomendasikan izin usaha kepada holding perusahaan pelat merah bidang pertambangan itu. Namun, ada ketentuan yang harus dipenuhi, yakni wilayah tersebut menjadi pencadangan negara sehingga perlu ditetapkan sebagai WIUPK.
Selain itu, MIND ID wajib bekerja sama dan berpartisipasi aktif melibatkan perusahaan daerah (BUMD). Perusahaan juga harus berkoordinasi dengan bupati setempat serta melibatkan masyarakat dan melaporkan hasil kemajuan kegiatan kepada Gubernur Papua.
Posting Komentar