Bestprofit Futures - Brand Defense Line
Mau tidak mau, sekarang kita hidup di dalam sebuah kancah peperangan.
Perang yang tidak hanya terjadi selama beberapa saat, tetapi telah
terjadi ratusan tahun lalu dan tidak akan berakhir.
Perang yang dimaksud di sini tidak tampak nyata, tetapi sebuah perjuangan untuk mendapatkan tempat dalam benak setiap orang, memperebutkan market’s preference. Tahukah Anda perang apakah yang saya maksud? It’s brand wars. Sadarkah Anda berapa banyak iklan ataupun promosi yang Anda lihat selama sehari mulai dari Anda membuka mata di pagi hari hingga menutup mata di malam hari? Dan apakah Anda mampu mengingatnya?
Bestprofit Futures - Merek-merek tersebut berusaha dengan sekuat tenaga untuk menempatkan diri di setiap waktu dalam kehidupan kita melalui banyak hal, mulai dari iklan di TV, media cetak, billboard hingga ke alat transportasi sehari-hari. Mereka berbicara dengan gaya yang sama dan menyampaikan pesan yang sama. Ingatkah Anda dengan brand wars yang terjadi beberapa saat lalu ketika semua perusahaan telekomunikasi di Indonesia gencar bersaing dengan menggunakan angka 0,00…?
Pada awalnya hal tersebut mungkin cukup menyenangkan untuk didengar, tetapi ketika angka “0” tersebut terus berlanjut, saya dan beberapa teman mulai merasa terganggu dan iklan-iklan tersebut mulai tidak relevan lagi. Jika mulai terganggu, banyak di antara kita mulai berusaha menghindar. Caranya? Mudah saja, sekarang pikirkan siapakah musuh terbesar iklan yang muncul di TV?
Bestprofit Futures - Jika ada berpikir musuh terbesarnya adalah iklan dari brand lain atau media lain, jawaban Anda kurang tepat, jawaban sesungguhnya adalah justru remote control dari TV Anda sendiri. Apa yang akan Anda lakukan ketika suatu malam Anda sekeluarga sedang duduk di depan TV di ruang keluarga Anda, menonton sebuah acara yang sangat Anda gemari dan tiba-tiba sebuah iklan muncul?
Saya yakin dan percaya, Anda atau anggota keluarga yang lain akan mengambil remote TV dan mulai mencari acara-acara lain sambil menunggu iklan-iklan tersebut selesai sebelum akhirnya melanjutkan kembali ke acara yang tadi. Hal yang cukup ironis jika kita melihat berapa banyak investasi yang digunakan untuk membeli TV spot. Jika Anda sekarang adalah seorang brand owner, pikirkan apakah hanya dengan memasang iklan-iklan TV sudah dirasa cukup untuk membuat brand Anda masuk ke dalam benak pikiran konsumen Anda?
Bestprofit Futures - Mungkin saja dirasa cukup ketika Anda adalah sole player di industri tersebut,yang mana di zaman sekarang ini tidaklah mudah. Apalagi banyak sekali hal-hal baru yang muncul dalam waktu yang berdekatan karena banyak pebisnis yang kini suka mengamati produk lain, meniru, dan memodifikasinya. Melihat keadaan yang seperti ini, kita sebagai brand owner tidak boleh lengah untuk mencari cara-cara kreatif untuk membuat sebuah brand defense line lebih dari sekadar iklan-iklan kita.
Karena iklan-iklan tersebut bukannya tidak berguna, tetapi tidaklah cukup. Brand-brand kita memerlukan garis pertahanan yang lebih kuat. Dan jawabannya adalah our people. Orang-orang dalam perusahaan yang hidup untuk brand kitalah yang dapat menjadi garis pertahanan terkuat serta mengubah mereka dari tidak hanya seorang brand believer, tetapi seorang brand evangelist.
Apa yang saya maksud dengan brand evange list adalah orang-orang di dalam perusahaan yang tidak hanya percaya kepada perusahaan atau sebuah brand, tetapi bahkan menjiwainya hingga brand tersebut hidup karena mereka bernapaskan brand Anda. Apakah hal ini mungkin? Sangatlah mungkin. Salah satu contoh kecil saja, kita semua tahu ada sebuah brand kopi dari Amerika yang melakukan proses re-branding beberapa saat yang lalu.
Bestprofit Futures - Ketika saya datang ke salah satu gerai mereka di Jakarta Barat dan saya melihat implementasi visual yang sudah berubah, hal itu menggelitik saya untuk menanyakan kepada salah satu staf apakah logonya diganti karena jelek. Jawabannya cukup mengejutkan, yang saya pikir hanya bisa dilontarkan oleh seseorang dari jajaran BOD (board of directors) perusahaan itu.
Dengan tanggapnya dia berkata, “Pak, bran dkita sudah kuat, kita tidak memerlukan nama kita lagi terpampang dalam logo, kini semua orang sekarang sudah tahu tentang kita kok. Sama contohnya dengan merek mobil Mercedes atau BMW, kalau Bapak lihat apakah ada tulisannya di bawah logo mereka? Tidak ada kan Pak?
Sama halnya dengan merek kita. Sebuah jawaban spontan, tetapi sangat kuat. Bagi saya orang tersebut menjadi garis pertahanan terkuat dari brand tersebut. Brand owner tersebut mampu menciptakan brand evange list yang kuat yang dengan sendirinya akan mempertahankan apa yang mereka percayai. So it’s time to brand your people!
Perang yang dimaksud di sini tidak tampak nyata, tetapi sebuah perjuangan untuk mendapatkan tempat dalam benak setiap orang, memperebutkan market’s preference. Tahukah Anda perang apakah yang saya maksud? It’s brand wars. Sadarkah Anda berapa banyak iklan ataupun promosi yang Anda lihat selama sehari mulai dari Anda membuka mata di pagi hari hingga menutup mata di malam hari? Dan apakah Anda mampu mengingatnya?
Bestprofit Futures - Merek-merek tersebut berusaha dengan sekuat tenaga untuk menempatkan diri di setiap waktu dalam kehidupan kita melalui banyak hal, mulai dari iklan di TV, media cetak, billboard hingga ke alat transportasi sehari-hari. Mereka berbicara dengan gaya yang sama dan menyampaikan pesan yang sama. Ingatkah Anda dengan brand wars yang terjadi beberapa saat lalu ketika semua perusahaan telekomunikasi di Indonesia gencar bersaing dengan menggunakan angka 0,00…?
Pada awalnya hal tersebut mungkin cukup menyenangkan untuk didengar, tetapi ketika angka “0” tersebut terus berlanjut, saya dan beberapa teman mulai merasa terganggu dan iklan-iklan tersebut mulai tidak relevan lagi. Jika mulai terganggu, banyak di antara kita mulai berusaha menghindar. Caranya? Mudah saja, sekarang pikirkan siapakah musuh terbesar iklan yang muncul di TV?
Bestprofit Futures - Jika ada berpikir musuh terbesarnya adalah iklan dari brand lain atau media lain, jawaban Anda kurang tepat, jawaban sesungguhnya adalah justru remote control dari TV Anda sendiri. Apa yang akan Anda lakukan ketika suatu malam Anda sekeluarga sedang duduk di depan TV di ruang keluarga Anda, menonton sebuah acara yang sangat Anda gemari dan tiba-tiba sebuah iklan muncul?
Saya yakin dan percaya, Anda atau anggota keluarga yang lain akan mengambil remote TV dan mulai mencari acara-acara lain sambil menunggu iklan-iklan tersebut selesai sebelum akhirnya melanjutkan kembali ke acara yang tadi. Hal yang cukup ironis jika kita melihat berapa banyak investasi yang digunakan untuk membeli TV spot. Jika Anda sekarang adalah seorang brand owner, pikirkan apakah hanya dengan memasang iklan-iklan TV sudah dirasa cukup untuk membuat brand Anda masuk ke dalam benak pikiran konsumen Anda?
Bestprofit Futures - Mungkin saja dirasa cukup ketika Anda adalah sole player di industri tersebut,yang mana di zaman sekarang ini tidaklah mudah. Apalagi banyak sekali hal-hal baru yang muncul dalam waktu yang berdekatan karena banyak pebisnis yang kini suka mengamati produk lain, meniru, dan memodifikasinya. Melihat keadaan yang seperti ini, kita sebagai brand owner tidak boleh lengah untuk mencari cara-cara kreatif untuk membuat sebuah brand defense line lebih dari sekadar iklan-iklan kita.
Karena iklan-iklan tersebut bukannya tidak berguna, tetapi tidaklah cukup. Brand-brand kita memerlukan garis pertahanan yang lebih kuat. Dan jawabannya adalah our people. Orang-orang dalam perusahaan yang hidup untuk brand kitalah yang dapat menjadi garis pertahanan terkuat serta mengubah mereka dari tidak hanya seorang brand believer, tetapi seorang brand evangelist.
Apa yang saya maksud dengan brand evange list adalah orang-orang di dalam perusahaan yang tidak hanya percaya kepada perusahaan atau sebuah brand, tetapi bahkan menjiwainya hingga brand tersebut hidup karena mereka bernapaskan brand Anda. Apakah hal ini mungkin? Sangatlah mungkin. Salah satu contoh kecil saja, kita semua tahu ada sebuah brand kopi dari Amerika yang melakukan proses re-branding beberapa saat yang lalu.
Bestprofit Futures - Ketika saya datang ke salah satu gerai mereka di Jakarta Barat dan saya melihat implementasi visual yang sudah berubah, hal itu menggelitik saya untuk menanyakan kepada salah satu staf apakah logonya diganti karena jelek. Jawabannya cukup mengejutkan, yang saya pikir hanya bisa dilontarkan oleh seseorang dari jajaran BOD (board of directors) perusahaan itu.
Dengan tanggapnya dia berkata, “Pak, bran dkita sudah kuat, kita tidak memerlukan nama kita lagi terpampang dalam logo, kini semua orang sekarang sudah tahu tentang kita kok. Sama contohnya dengan merek mobil Mercedes atau BMW, kalau Bapak lihat apakah ada tulisannya di bawah logo mereka? Tidak ada kan Pak?
Sama halnya dengan merek kita. Sebuah jawaban spontan, tetapi sangat kuat. Bagi saya orang tersebut menjadi garis pertahanan terkuat dari brand tersebut. Brand owner tersebut mampu menciptakan brand evange list yang kuat yang dengan sendirinya akan mempertahankan apa yang mereka percayai. So it’s time to brand your people!
Posting Komentar