BESTPROFIT FUTURES - Cara Bertransaksi Saham
Ada banyak pilihan belajar investasi
dan variasi investasi yang dapat Anda gunakan dalam berinvestasi dengan
harapan mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Kita akan fokuskan
tentang saham di artikel ini.Investasi dapat Anda lakukan antara lain dengan menabung, membuka tabungan deposito, membeli tanah dan bangunan, membeli emas maupun membeli surat berharga seperti saham, obligasi dan lain lain.
Pada dasarnya semua pilihan investasi mengandung peluang keuntungan
di satu sisi dan potensi kerugian atau resiko di sisi lain. Seperti
tabungan dan deposito di bank memiliki resiko kecil karena tersimpan
aman di bank, tetapi kelemahannya adalah keuntungannya yang lebih
kecil dibandingkan dengan potensi keuntungan dari berinvestasi saham.
Investasi di properti (rumah dan tanah) semakin lama harganya
semakin tinggi, tetapi juga beresiko apabila tergusur atau terjadi ,
kebakaran terhadap rumah tersebut, sedangkan usaha sendiri
(wiraswasta) beresiko bangkrut / pailit sementara investasi di
emas memiliki resiko harga turun.Bertransaksi saham sebenarnya sederhana, layaknya para pedagang bertransaksi di pasar-pasar tradisional.
Bagaimana cara bertransaksi saham?
Bertransaksi
saham sebenarnya sederhana, layaknya para pedagang bertransaksi di
pasar-pasar tradisional. Saat membeli baju atau sayuran di pasar, harga
yang tercapai berdasarkan hasil kesepakatan penjual dan pembeli. Di
pasar tradisional, selain ada pedagang atau penjual, ada mandor pasar
yang mengurus lokasi pasar dan tentu saja pembeli.
Sama halnya dengan transaksi saham di lantai bursa. Di Bursa Efek
Indonesia (BEI), kita mengenal broker, bursa efek dan investor. Investor
(pembeli) melakukan jual atau beli sahamnya lewat broker melalui system
di bursa efek.
Dengan siapa investor bertransaksi?
Jika di pasar
tradisional, pembeli membeli barang dari pedagang, lain halnya dengan
transaksi saham di bursa. Sejatinya, investor saham bertransaksi dengan
investor lainnya. Investor tersebut bisa berupa individu maupun investor
institusi.
Mekanisme transaksinya mirip dengan ketika kita mencari rumah
(property) via agen. Bila kita ingin beli rumah, langkah pertama adalah
menghubungi agen properti untuk melakukan pesanan dengan order
jenis/spefikasi yang dicari dan kisaran harga beli.
Lalu broker tersebut mencari daftar rumah yang dijual atau mencari ke
teman sesama agen properti untuk memenuhi order tersebut. Barang yang
dijual adalah barang dari investor lain. Tentu saja investor lain
tersebut sudah memberikan order terlebih dahulu.
Hal sama juga berlaku saat transksi saham. Investor yang ingin
membeli saham, harus memasukan order terlebih dahulu melalui broker,
lalu order itu dicarikan lawannya dengan order investor jual lewat
sebuah sistem.
Dimana lokasi transaksi saham?
Sebenarnya ada
lokasi transaksi saham. Tapi itu dulu. Namanya dikenal sebagai Bursa
Efek Indonesia (BEI). Disanalah order tersebut dipertemuakan sehingga
terjadi transaksi (done). Di awal-awal perdagangan bursa, order ditulis
dipapan tulis dan ketika ada yang ketemu atau done dicatat.
Apakah kita perlu ke tempat tersebut untuk bertransaksi?
Seiring
perkembangan teknologi, order tersebut di masukan keserver dan setiap
broker mengirim orangnya untuk memasukan order di terminal-terminal.
Karena perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi, sekarang
order itu bisa dikirim langsung dari kantor broker ke server di bursa
efek lewat teknologi remote trading.
Apakah perbedaan remote trading dengan online trading?
Remote
trading berbeda dengan online trading. Remote trading memfasilitasi
perdanganan dari broker-broker ke server di bursa efek. Transaksi antar
broker dilakukan melalui sistem bursa. Sedangkan online trading adalah
sistem broker yang digunakan investor untuk memasukan oder mereka.
Jadi setiap nasabah dapat memasukan order jual atau beli mereka
melalui sistem online trading ke server broker, lalu order-order
tersebut diteruskan ke bursa efek lewat sistem remote trading.
Bagaimana memulai transaksi?
Untuk memulai
transaksi, nasabah harus memilih broker terlebih dahulu. Hal ini sama
dengan ketika kita ingin menabung atau deposito di bank. Kita harus
memilih bank dulu, datang kesana untuk mengisi formulir dan ketika sudah
disetujui tabungan kita, baru kita dapat transaksi, baik menabung
ataupun menarik tabungan.
Hal yang sama terjadi saat ingin memulai investasi saham di bursa.
Setelah memilih broker, kita mengisi formulir pembukaan rekening di
kantor broker (kadang formulir bisa diantar dan dijemput). Sesudah
terbuka rekening efek, kita harus menyetor deposit awal untuk menjadi
modal transaksi. Sesudah itu baru kita bisa melakukan transaksi efek.
(as/beritasatu.com)
Posting Komentar