BESTPROFIT FUTURES - MANAJEMEN WAKTU
Waktu adalah sebuah anugerah pemberian Tuhan yang sangat berharga dan
merupakan sikap keadilan Tuhan bagi setiap orang. Semua mendapat jatah
yang sama; si kaya maupun si miskin; si pintar maupun si bodoh; pria
maupun wanita; orang tua maupun anak-anak.
Kita terbiasa menyebut aset yang merupakan bagian dalam melakukan sebuah bisnis: manusia (sebagai subjek bukan objek), uang, materi (bahan baku), mesin, namun tidak terbiasa untuk memasukkan waktu sebagai aset. Kalaupun toh ada, merupakan bagian yang terpisah. Oleh karenanya, banyak yang tidak menyadari dan mengabaikannya sekalipun pada kenyataannya merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
Sementara, aset dalam bentuk lain berwujud dan dapat dilihat dan dijabarkan. Tidak demikian dengan waktu yang tidak dapat kita lihat, yang dapat kita lihat adalah penunjuk waktu bukan waktu itu sendiri yang disebut jam, baik jam tangan, jam meja, maupun jam dinding, dari yang tradisional sampai yang modern, baik yang analog maupun yang digital.
Dalam bahasa Yunani dikenal ada dua kata yang menunjuk waktu. Pertama, "chronos," bersifat kuantitatif dan berurutan. Kedua adalah "kairos," bersifat kualitatif dan tidak berurutan, biasanya menunjuk kepada waktu Tuhan, misal hari kiamat. Yang akan kita bicarakan adalah chronos, dari kata ini kita mengenal kata "chronological time" atau waktu secara berurutan.
Sekali waktu lewat, ia tidak akan kembali, berlalu begitu cepat apalagi dalam era modern yang semuanya serba-instan, waktu terasa berlalu tanpa kita menyadarinya, yang tertinggal adalah dampaknya. Kita juga tidak dapat mengejar kembali waktu-waktu yang telah lewat, hilang lenyap. Oleh karena itu, sikap kita terhadap waktu adalah mempergunakannya dengan sebaik-baiknya selama itu masih ada baik untuk hari ini maupun hari esok.
Satu dan lain hal juga sebagai pertanggungjawaban kita kepada Tuhan yang telah memberikan waktu kepada kita. Kita sering mendengar ungkapan "time is money," yang mengingatkan begitu berharganya waktu. Waktu dapat dimanfaatkan untuk mencari dan memperoleh uang, namun uang tidak dapat dipakai untuk membeli waktu yang telah berlalu. Waktu jauh lebih berharga dari uang.
Kita terbiasa menyebut aset yang merupakan bagian dalam melakukan sebuah bisnis: manusia (sebagai subjek bukan objek), uang, materi (bahan baku), mesin, namun tidak terbiasa untuk memasukkan waktu sebagai aset. Kalaupun toh ada, merupakan bagian yang terpisah. Oleh karenanya, banyak yang tidak menyadari dan mengabaikannya sekalipun pada kenyataannya merupakan bagian yang tidak terpisahkan.
Sementara, aset dalam bentuk lain berwujud dan dapat dilihat dan dijabarkan. Tidak demikian dengan waktu yang tidak dapat kita lihat, yang dapat kita lihat adalah penunjuk waktu bukan waktu itu sendiri yang disebut jam, baik jam tangan, jam meja, maupun jam dinding, dari yang tradisional sampai yang modern, baik yang analog maupun yang digital.
Dalam bahasa Yunani dikenal ada dua kata yang menunjuk waktu. Pertama, "chronos," bersifat kuantitatif dan berurutan. Kedua adalah "kairos," bersifat kualitatif dan tidak berurutan, biasanya menunjuk kepada waktu Tuhan, misal hari kiamat. Yang akan kita bicarakan adalah chronos, dari kata ini kita mengenal kata "chronological time" atau waktu secara berurutan.
Sekali waktu lewat, ia tidak akan kembali, berlalu begitu cepat apalagi dalam era modern yang semuanya serba-instan, waktu terasa berlalu tanpa kita menyadarinya, yang tertinggal adalah dampaknya. Kita juga tidak dapat mengejar kembali waktu-waktu yang telah lewat, hilang lenyap. Oleh karena itu, sikap kita terhadap waktu adalah mempergunakannya dengan sebaik-baiknya selama itu masih ada baik untuk hari ini maupun hari esok.
Satu dan lain hal juga sebagai pertanggungjawaban kita kepada Tuhan yang telah memberikan waktu kepada kita. Kita sering mendengar ungkapan "time is money," yang mengingatkan begitu berharganya waktu. Waktu dapat dimanfaatkan untuk mencari dan memperoleh uang, namun uang tidak dapat dipakai untuk membeli waktu yang telah berlalu. Waktu jauh lebih berharga dari uang.
Kita tidak mungkin mengendalikan waktu karena waktu tidak bersifat tetap atau permanen akan tetapi dia berlalu tanpa kita dapat mengendalikannya. Oleh karena itu, yang benar adalah bagaimana memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan tujuan agar lebih efektif–tepat guna, produktif, dan efisien. Boleh saja jika Anda mau menamakannya sebagai“ time management” agar lebih mudah menginterpretasikannya.
Time management adalah sebuah tindakan atau sistem, cara yang mengatur alokasi atau jumlah waktu untuk mengerjakan sesuatu proyek atau tujuan tertentu melalui proses yang kita kenal sebagai management process: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), supervising (pengawasan dalam praktik), controlling (kontrol, pemeriksaan), dan evaluating (evaluasi).
Jadi, tugas kita dalam memanfaatkan waktu adalah bagaimana kita menghubungkannya dengan proses yang diperlukan untuk mencapai tujuan atau mengerjakan proyek tertentu itu. Pertimbangan dalam memanfaatkan waktu yang berharga itu berdasarkan prioritas yang harus didahulukan.
Sering kita tidak bisa menghindar untuk mengerjakan sesuatu yang tidak bisa ditunda terutama yang ada kaitannya dengan pihak luar, kemudian berdasar besar dan kecilnya dampak atas penggunaan waktu. Maksudnya, apabila dikerjakan atau tidak dikerjakan sama saja, berarti itu tidak cukup besar dampaknya. Namun jika dikerjakan, akan menghasilkan sesuatu yang besar.
Sebaliknya, jika tidak dikerjakan, akan membawa kerugian besar. Maka, menggunakan waktu pada saat tersebut sangat penting. Pemanfaatan waktu bukan saja dapat dan perlu diaplikasikan terhadap diri kita sebagai pribadi–di mana semakin tinggi kedudukan dan tanggung jawab semakin harus memperhatikannya–namun juga dalam perjalanan sebuah perusahaan.
Pandai memanfaatkan waktu akan memberikan hasil yang maksimal; sebaliknya lalai apalagi mengabaikan waktu akan memberikan hasil yang minimal bahkan membawa ke kegagalan. Memang untuk menolong kita memanfaatkan waktu, ada berbagai peralatan yang dapat kita pakai atau pergunakan seperti diary, organizer, timeplanner, time-scheduler, smartphone, dan sejenisnya.
Namun, yang terlebih penting adalah pikiran kita untuk selalu menghargai waktu dengan memanfaatkannya sebaik mungkin dan tidak sekali-kali menyiasiakannya. Bagaimana Anda mengatur waktu Anda?
*) Eliezer H Hardjo, Phd, CM, Anggota Dewan Juri ReBi & Institute of Certified Professional Managers (ICPM)
Posting Komentar