Bestprofit Futures - Nilai Pancasila Yang Hilang
Fenomena nilai-nilai
sosial dikalangan masyarakat bisa dibilang krisis, ada yang berpendapat
bahwa ada beberapa nilai-nilai sosial yang telah hilang. Dilihat secara
garis besar memang terlihat hilang, namun sebenarnya nilai-nilai
tersebut belum hilang. Atau kata hilang tersebut bisa diganti dengan
kata memudar. Sebab sebenarnya masih ada orang-orang yang peduli atau
tetap mempertahankan setiap nilai-nilai sosial yang ada. Namun mereka
memiliki keterbatasan untuk berusaha mengsosialisasikan kembali
nilai-nilai tersebut untuk bisa diamalkan oleh setiap orang. Di sini
peran pemerintah sangatlah berpengaruh, namun pemerintah pun sepertinya
banyak juga yang melupakan fungsinya sebagai pejabat negara. Pemerintah
pun kadang melupakan peran didalam suatu negara. Banyak dari mereka yang
menganggap dirinya sebagai penguasa bukan sebagai pemimpin. Hal itu
menambah sulit usaha-usaha segelintir orang yang ingin mempertahankan
nilai-nilai sosial.
Jika kita ingin
membahas nilai” sosial kita harus mengerti apa makna serta fungsi dari
PANCASILA yang merupakan ideologi mengara ini. Kepribadian Negara
Indonesia tercermin dari bagaimana kepribadian masyarakatnya. Jika
dibandingkan kepribadian Indonesia dahulu dengan Indonesia saat ini
sangatlah berbeda. Bisa dilihat bahwa kepribadian Indonesia terangkum
didalam ideologi Negara berupa PANCASILA. Saat ini banyak nilai-nilai
sosial yang memudar seperti nilai gotong –royong,nilai keadilan,nilai
hukum,nilai kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga Negara,nilai
kebudayaan yang dikalahkan oleh era globalisasi,dll. Indonesia memang
telah merdeka, berhasil mengalahkan para penjajah. Namun sebenarnya
Indonesia memiliki lawan yang lebih sulit di masa ini, yaitu Indonesia
harus melawan rakyatnya sendiri. Karena penyebab utama hilangnya nilai
sosial adalah manusianya. Jika manusianya bisa merawat, menjaga,
mengamalkan serta dengan tegas menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma
sosial yang telah tergambar di Pancasila, bisa dipastikan rakyat
Indonesia bisa mengatasi segala macam problematika kehidupan berbangsa
dan bernegara.
Butir-butir PANCASILA:
1. SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
a. Percaya
dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
b. Hormat
menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
c. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.
2. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
a. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
b. Berani membela kebenaran dan keadilan.
c. Bangsa
Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia,
karena itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.
3. SILA PERSATUAN INDONESIA
a. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
b. Cinta Tanah Air dan Bangsa.
c. Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
4. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN /PERWAKILAN
a. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
b. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat kekeluargaan.
c. Keputusan
yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai kebenaran dan keadilan
5. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
a. Bersikap adil.
b. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
c. Menghormati hak-hak orang lain.
d. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
Fungsi-fungsi PANCASILA
1. Pancasila sebagai ideologi bangsa
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
4. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hokum
5. Pancasila sebagai perjanjian luhur
6. Pancasila sebagai ligatur bangsa
7. Pancasila sebagai dasar negara
8. Pancasila sebagai filter
Fungsi-fungsi inilah yang harusnya lebih dihayati dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh nilai-nilai sosial
yang mulai pudar/hilang:
Nilai toleransi
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang mana memiliki banyak suku
budaya yang berbeda-beda. Perbedaan agama,ras,etnis, seharusnya bukan
menjadi peyebab hilangnya nilai-nilai dimasyarakat. Namun kadang kita
melihat terjadiya teror dikalangan pemeluk agama, perang suku,
diskriminasi ras, etnosentrisme masih terus terjadi. Disini terlihat
bahwa banyak nilai-nilai sosial yang pudar seperti rasa toleransi,
saling menghargai serta menghormati perbedaan. Namun kadang terjadinya
hal ini diprofokatori sejumlah orang yg ingin menghancurkan persatuan
dan kedamaian dinegara ini demi kepentingan pribadinya. Dalam sila
pertama dan ke tiga dijelaskan bahwa setiap orang harus saling
menghormati dan bekerjasama antar pemeluk agama dan penganut-penganut
kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup dan juga
saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan
kewajiban antara sesama manusia.
Nilai gotong-royong
Masyarakat
Indonesia dulu merupakan orang-orang yang suka bergotong-royong.
Terlihat dari cara mereka memperjuangkan dan menyatukan semangat serta
tujuan mereka untuk bisa terlepas dari belenggu penjajah dan terlihat
dari bagaimana cara mereka menjaga kelestarian sumber daya alam yang
ada. Namun sekarang ini sangat banyak manusia yang hanya memikirkan diri
sendiri dan melupakan bahwa mereka merupakan bagian dari negara ini.
Hal ini antara lain disebabkan oleh mulai mengenalnya masyarakat
terhadap politik dan yang sudah memiliki partai politik. Kita bisa lihat
para elit politik, pejabat, pemimpin didalam birokrasi negara semua
saling menuding, menuduh, menjatuhkan tanpa peduli jabatan yang sedang
dijabatnya. Sehingga memicu terjadinya konflik serta perpecahan.
Nilai nasionalisme
Kita
mengenal sebuah kalimat yang berbunyi “Bangsa yang besar adalah bangsa
yang menghormati jasa para pahlawannya”. Namun terbukti bahwa generasi
muda Indonesia sekarang tidak mengerti makna bersarnya nyawa yang
terbunuh, banyaknya darah dan keringat yang mengalir ditubuh para
pahlawan. Dalam hal kecil saja kita bisa melihat, ketika upacara bendera
disekolah, banyak sekali murid-murid yang malas untuk melaksanakan
upacara tersebut. Banyak anak-anak yang sengaja berhenti sekolah karena
malas. Padahal melalui pendidikkan, kita bisa meneruskan perjuangan para
pahlawan nasional. Inilah sikap apatis dan tidak tahu balas budi
terhadap jasa pahlawan dan sangat tidak boleh diturunkan kepada generasi
mendatang.
Nilai deferensiasi sosial
Kesenjangan
sosial di Indonesia sangat jelas terlihat. Dimana banyak sekali
orang-orang yang kaya namun tidak memiliki kesadaran untuk membantu
orang yang kurang mampu, malahan justru memamerkan harta yang ia miliki.
Kurangnya rasa kepedulian terhadap orang lain. Hal ini menyebabkan yang
miskin semakin miskin dan yang kaya semakin kaya. Padahal sila kedua
memiliki arti bahwa seluruh warga negara harus mengakui persamaan
derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
Sehingga tidak ada kesenjangan sosial di kalangan masyarakat.
Nilai kebudayaan
Indonesia
memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” berbeda-beda namun tetap satu.
Namun perbedaan yang ada itu justru sangat sulit disatukan. Terlalu
banyak kelompok atau suatu suku menganggap bahwa kebudayaannya lah yang
paling baik diantara yang lain. Hal ini jelas mempersulit terjadinya
integrasi antar masyarakat berbudaya. Padalah sudah jelas bahwa
Pancasila itu sendiri mempunyai fungsi sebagai kepribadian bangsa. Yang
bisa dijelaskan bahwa tiap masyarakat yang mendiami suatu provinsi tentu
saja akan membentuk suatu kebudayaan daerah sebagai identitas dari tiap
daerah, yang apabila semuanya dikumpulkan akan menjadi kebudayaan
nasional. Kebudayaan inilah yang kemudian menjadi aspek cerminan bagi
kepribadian bangsa Indonesia. Semua provinsi di Indonesia meskipun
memiliki kepribadian masing-masing, akan tetapi mereka harus dapat
mengintegrasikan diri mereka sebagai suatu bangsa karena memiliki rasa
senasib sepenanggungan dan tujuan yang sama yaitu kesatuan dan persatuan
bangsa. Belum lagi kita mendapatkan rintangan di Era Globalisasi, yang
mana kebudayaan kita semakin lama semakin pudar tertimpa oleh kebudayaan
barat.
Generasi muda Indonesia sendiripun lebih memilih untuk mengikuti
arus globalisasi tanpa berfikir bahwa Indonesia memiliki harta karun
kebudayaan yang seharusnya dipertahankan,karna jika kita sadari bahwa
orang-orang didunia banyak yang mengagumi keindahan alam dan budaya
negri ini. Seharusnya keindahan alam dan kekayaan budaya yg kita miliki
ini bisa menjadi jembatan untuk memperkenalkan Indonesia dimata dunia.
Pentingnya pemahaman Pancasila sebagai filterisasi di era globalisasi
sangatlah bermanfaat.Dengan adanya tantangan globalisasi yang semakin menggila ini, Pancasila dapat dimanfaatkan sebagai filter atau penyaring berbagai pengaruh yang ditimbulkan oleh globalisasi. Tentunya, kita harus bersikap bijaksana dan mau membuka diri terhadap globalisasi dan kemajuan iptek. Namun, diperlukan juga sikap waspada terhadap pengaruh yang ditimbulkannya. Terutama pada ideologi asing dan budaya asing yang tak selaras dgn budaya kita maka fungsi Pancasila sebagai filter yang menyaring pengaruh buruk bagi bangsa dan negara ini sehingga pengaruh buruk itu bisa diwaspadai bersama.
Nilai keadilan sosial
Keadilan
sosial di Indonesia mulai terlihat ketidak adilannya. Kita tau bahwa
hukum di Indonesia ini hanya tajam buat rakyat kecil dan tumpul ketika
berhadapan dengan pejabat dan kaum penguasa. Kasus suap dan korupsi
marak terjadi di kehidupan sehari-hari. Lembaga hukumpun yang seharunya
menegakkan keadilan dalam penegakkan hukum justru ikut serta dalam
menghancurkan nilai-nilai hukum yang terdapat di dalam Pancasila. Jika
kita teliti, rakyat adalah representasi dari pemerintahnya, sebagai
contoh kasus suap terhadap polisi saat razia kendaraan di jalan, pada
dasarnya adalah polisi yang menawarkan kemudahan kepada para pengemudi
yang terkena tilang untuk “berdamai ditempat” dalam arti pengemudi
ditawarkan untuk memberi uang kepada polisi dengan nominal yang
disepakati sebagai tanda damai agar pengemudi tidak peru repot-repot
menjalani sidang dipengadilan. Akhirnya hal tersebut tersosialisasi
keseluruh masyarakat, sehingga bukan lagi polisi yang menawarkan justru
pihak yang ketilang yang menawarkan uang kepada polisi. Inilah mengapa
saya sebut rakyat sebagai representasi pemerintahnya. Dalam hal ini
pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur
pemerintahan Negara. Yang merupakan suatu dasar untuk mengatur
penyelenggaraan Negara. Konsekuensinya seluruh pelaksanaan dan
penyelenggaraan Negara terutama segala peraturan perundang-undangan
termasuk proses reformasi dalam segala bidang dewasa ini dijabarkan dan
diderivasikan dari nilai-nilai pancasila. Maka pancasila merupakan
Sumber dari segala sumber hukum , pancasila merupakan sumber kaidah
hukum Negara yang secara konstitusional mengatur Negara Republik
Indonesia beserta seluruh unsur-unsurnya yaitu rakyat wilatah, beserta
pemerintah Negara.
Itulah beberapa contoh nilai-nilai sosial yang seakan telah hilang.
Nilai-nilai pancasila sudah tidak diingat lagi. Bahkan pejabat negara
pun ada yang lupa ketika mengucapkan butir-butir pancasila. Ironis
sekali melihat keadaan seperti ini. Pancasila
merupakan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia yang ditemukan kembali
setelah lama terpendam pada masa penjajahan bangsa Barat. Kemudian pada
saat bangsa Indonesia bangkit akan hidup mandiri sebagai bangsa yang
merdeka,bangsa Indonesia menemukan kembali Pancasila dalam arti dan
makna yang sesungguhnya. Pada saat akan mendirikan Negara RI, para
pemimpin dan tokoh pendiri negara memusyawarahkan apa yang sebaiknya
dijadikan sebagai dasar negara ,sehingga dirumusah Pancasia sebagai
perjanjian luhur seluruh bangsa Indonesia. Perjanjian luhur yang
seharusnya bisa dijalankan dan ditaati seluruh komponen masyarakat.
Sehingga terlihat jelas bahwa Pancasila adalah ideology negara yang
memiliki nilai-nilai falsafah mendasar dan rasional yang mana telah
teruji kokoh dan kuat sebagai dasar dalam mengatur kehidupan bernegara.
Selain itu, Pancasila juga merupakan wujud dari konsensus nasional
karena negara bangsa Indonesia ini adalah sebuah desain negara moderen
yang disepakati oleh para pendiri negara Republik Indonesia kemudian
nilai kandungan Pancasila dilestarikan dari generasi ke generasi.
Dengan adanya Pancasila Indonesia menjadi memiliki pandangan hidup yang
jelas untuk memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial budaya
yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju.
Posting Komentar