BEST PROFIT FUTURES
– Tahun 2014 diliputi ketidakpastian baik dari internal dan eksternal.
Perlambatan ekonomi Indonesia diproyeksikan berlanjut di tahun politik
ini. Lalu investasi apa yang dapat menjadi pertimbangan dengan kondisi
itu?
Bank Indonesia (BI) memperkirakan
pertumbuhan ekonomi sekitar 5,8%-6% pada 2014. Suku bunga acuan yang
berada di kisaran 7,5% saat ini diproyeksikan turun pada semester kedua
2014. Hal itu mengingat tren inflasi ada perlambatan. Nilai tukar rupiah
pun diperkirakan masih di kisaran 12.000 terhadap dolar Amerika Serikat
(AS).
Perencana keuangan Financia Contulting
Eko Endarto menuturkan, perlambatan ekonomi Indonesia yang terjadi dapat
dimanfaatkan untuk berinvestasi jangka panjang. Apalagi saat ini produk
investasi yang portofolionya aset saham dan emas sedang mengalami
penurunan.
Produk-produk investasi yang sedang
mengalami penurunan seperti reksa dana saham, emas dan investasi
langsung di saham dapat menjadi pilihan. Eko juga menambahkan, investasi
sebaiknya juga disesuaikan dengan tujuan investasi itu.
Menurut Eko, ketika ekonomi membaik
biasanya produk investasi jangka panjang seperti saham akan memberikan
imbal hasil cukup menarik. Imbal hasil investasi reksa dana saham
sekitar 18%-20% sedangkan emas sekitar 10%-12% per tahun.
“Gunakan produk reksa dana saham, saham dan emas untuk tujuan jangka panjang sekitar 3-5 tahun,” kata Eko.
Sementara itu, Anda juga dapat masuk ke
produk reksa dana pasar uang dan deposito dalam jangka pendek. “Kalau
investasi kurang dari satu tahun maka reksa dana pasar uang dan deposito
dapat menjadi pilihan tergantung tujuan investasi,” kata Eko.
Investasi Jangka Pendek dan Menengah
Perencana keuangan yang juga CEO ZAP
Finance, Prita Ghozie mengatakan, sejumlah produk investasi dapat
menjadi pilihan di tahun politik ini bergantung dari waktu dan tujuan
investasinya.Bila jangka pendek, Anda dapat menempatkan dana di deposito, jangka menengah dan panjang bisa di reksa dana campuran.“Selain itu jangka menengah bisa juga di obligasi apabila kuponnya masih di atas bunga deposito,” kata Prita.Selain itu, Prita menuturkan, reksa dana
saham juga masih menarik dalam jangka panjang. Hal itu mengingat
sejumlah saham yang sudah undervalued.Kalau emas, Prita merekomendasikan untuk
diversifikasi saja. Mengingat imbal hasil emas agak sulit melonjak di
atas 20% dalam tiga tahun.
“Kalau menabung di dolar AS dapat
menarik asal kebutuhan hidup banyak dalam mata uang asing misal anak
sekolah di luar negeri dan liburan,” ujar Prita.
Ternyata banyak produk investasi yang
dapat menjadi pilihan. Mumpung masih awal tahun, Anda dapat memanfaatkan
waktu dan dana untuk siap-siap dan melakukan investasi. (liputan6.com)
Posting Komentar