Presdir Breadlife : Bisnis Bakery

Rabu, 13 Agustus 20140 komentar

Bestprofit Futures -Presdir Breadlife : Bisnis Bakery
 
Breadlife merupakan merek bakery yang cukup diminati oleh masyarakat Indonesia. Dengan segala macam jenis roti dan kuenya membuat lidah masyarakat bergoyang walau hanya melihatnya saja.

Namun, apa yang membuat Presiden Direktur PT Dunia Makmur Jaya Kuswanto Gunadi ingin merambah bisnis bakery tersebut?

Menurut Gunadi, prospek di sektor bakery sangatlah besar. Bakery tak hanya cukup dijual di toko roti biasa, namun bisa menjadi cafe yang menyediakan berbagai macam jenis roti.

"Kita percaya di industri makanan bakery sangat menjanjikan," ujarnya.

Apalagi, lanjutnya, didukung oleh middle clas income yang cukup pesat berkembang di Indonesia. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bertumpu pada konsumsi domestik dan perkembangan yang pesat dari segi penghasilan per kapita semakin membuat bisnis bakery menjadi pesat.

Semakin tumbuhnya pendapatan masyarakat, dirinya akan terus memperbanyak gerai untuk menyalurkan ide-ide makanannya ke masyarakat. "Dengan mengacu perkembangan gerai, tentunya jumlah pertambahan penjualan sangat signifikan," ujarnya.

Di Breadlife, lanjutnya, peningkatan penjualan difokuskan pada industri bakery dengan menambah menu-menu barunya. Selanjutnya, perbanyak gerai menjadi hal yang sangat baik untuk mengembangkan bisnis ini.

Dirinya menargetkan, dengan banyaknya gerai dan bisnis bakerynya dapat meningkatkan pertumbuhan hingga 60-80 persen.

Melihat pertumbuhan pendapatan menengah, dirinya tidak tanggung-tanggung untuk membuat Breadlife menjadi tiga format gerai. Hal ini untuk dapat merambah seluruh segmen pasar di Indonesia.

Adapun gerai tersebut yaitu, gerai dengan format store, gerai dengan format cafe, dan gerai dengan format kios.
SELAMA memimpin bisnis Bakery Breadlife, Presiden Direktur PT Dunia Makmur Jaya, Kuswanto Gunadi cukup piawan. Bagaimana tidak, dirinya cukup sukses mengembangkan Breadlife.

Namun, dibalik manisnya produk roti Breadlife, tersimpan tantangan yang cukup mengejutkan. Gunadi membocorkan tantangan tersebut adalah tenaga kerja.

"Tantangan terbesar di industri kita ini terutama di bakery artisional seperti ini adalah mendapatkan tenaga kerja," ujar Gunadi belum lama ini.Walaupun, penduduk Indonesia sekira 250 juta jiwa, namun sulit menemukan tenaga kerja untuk bisnis ini. Terutama, tenaga kerja yang mempunyai skill Baker yang terampil. "Ini tak tersedia di Indonesia," ujarnya.

Akan tetapi, dirinya tak putus asa menerima cobaan itu. menurutnya, bila tenaga kerja tidak tersedia maka bisa diciptakan. "Sehingga kita harus mendirikan training center sendiri yang berdiri April 2014 kemarin," ujarnya.

Training center milik
Breadlife ini, akan menjadi sumber pasokan tenaga kerja khususnya bakery yang terampil untuk seluruh outlet yang tersebar di Indonesia. Walaupun menjadikan tantangan utama, namun dirinya dapat mengatasi menciptakan tenaga kerjanya sendiri yang sesuai kebutuhan.

Hal ini membuat Breadlife terus berekspansi hingga memiliki 66 gerai dengan tenaga kerja yang terampil dan sesuai kebutuhan perusahaan. Membuat Breadlife mempunyai 1.500 karyawan dengan Chef handal yang sangat banyak serta para baker hingga mencapai 200 tenaga kerja.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PT BESTPROFIT FUTURES PONTIANAK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger