Bestprofit (31/10) - Sejumlah perusahaan pengembang properti di Indonesia mulai memanfaatkan aset digital mereka sebagai sarana promosi. Sayangnya, tidak semua dari perusahaan ini mengadaptasi upaya digital branding dalam strategi pemasaran digital mereka. Managing Director Lamudi, Mart Polman, mengakui bahwa brand harus memiliki kemampuan dan keunggulan sendiri dalam menarik perhatian konsumen.
"Brand harus memiliki keunggulan tersendiri dalam memenangkan hati konsumen dengan memanfaatkan platform digital sebagai sarana utama komunikasi. Di sinilah peran digitalbranding dibutuhkan," ujarnya di Capital Place, Kamis (31/10/2019).
Hal senada juga diungkapkan Client Partner Facebook Indonesia, Also Rambie. Ia menambahkan, digital branding yang baik membuka hubungan yang baik dengan konsumen serta membuka kesempatan developer properti untuk menyampaikan penawaran lainnya dan berkontribusi menghadirkan leads penjualan yang lebih baik.
BACA JUGA :
- PT BestProfit - Ada 1.400 Pengguna WhatsApp Jadi Korban Peretasan Perusahaan Israel, Facebook Ambil Langkah Tegas! | PT Best Profit Futures Pontianak
- PT BestProfit - Lion Renegosiasi dengan Boeing | PT Best Profit Futures Pontianak
- PT BestProfit - Inggris Kasih Jalan Buat Raksasa Teknologi China 'Musuh Amerika', Pecah Kongsi? | PT Best Profit Futures Pontianak
- PT BestProfit - BRI Salurkan Kredit Usaha Rakyat Senilai Rp77,26 Triliun | PT Best Profit Futures Pontianak
"Tren pelaku usaha mengadaptasi strategi digital branding merupakan bagian membangun dan menjalin hubungan yang lebih baik dengan para konsumen," ucapnya di Capital Place, Kamis (31/10/2019).
Menurut Commercial Director Lamudi, Yoga Priyautama, mayoritas pembeli properti di Indonesia mencari informasi melalui daring sebelum melakukan pembelian. Di sini peran digital branding penting agar developer properti mampu bersaing.
"Sebanyak 92 persen dari pembeli dan calon pembeli properti di Indonesia at some pointmencari informasi di internet. Untuk itu, penting bagi pelaku usaha properti untuk bisa melakukan kegiatan digital branding yang terintegrasi agar bisa bersaing di pasar yang kompetitif ini," ujarnya di Capital Place, Kamis (31/10/2019).
Upaya pelaksanaan digital branding sebagai bagian dari strategi pemasaran digital oleh para pengembang perlu ditingkatkan lagi. Salah satu alasannya adalah karena para pelaku usaha belum secara optimal menerapkan strategi pemasaran digital yang terintegrasi. Menurut Mart, perhitungan Return Of Investment (ROI) pemasaran digital terintegrasi masih dianggap abstrak jika dibandingkan dengan perhitungan ROI digitalmarketing.
Secara harafiah, definisi ROI digital marketing adalah perhitungan keuntungan dan kerugian yang didapatkan pelaku melalui kegiatan pemasaran secara digital berdasarkan alokasi anggaran yang diinvestasikan.
"Target ROI sebuah kampanye digital sangat bergantung pada apa yang menjadi tujuan utama. Kami biasanya melakukan diskusi dengan perhitungan bersama dengan klien untuk mencapai pemahaman yang sama terkait apa yang ingin dicapai melalui kampanye yang dilakukan," ujar Mart.
Digital branding dan digital marketing sejatinya dilaksanakan bersamaan sehingga saling melengkapi satu sama lain. Bagi pelaku developer properti yang ingin memperbaiki strategi pemasaran digital mereka, bekerja sama dengan digital advisor menjadi hal yang patut dipertimbangkan.
PT BEST PROFIT FUTURES
sumber : Investing
Posting Komentar