Best Profit - Dolar AS Lanjut Menguat Tipis, Pasar Fokus Powell dan Data Inflasi | PT Bestprofit Futures Pontianak
Bestprofit (12/07) - Dolar Amerika Serikat naik tipis pada Senin (12/07) petang dan fokus kini kembali ke prospek inflasi AS dan kebijakan moneter Federal Reserve di tengah kekhawatiran atas pemulihan ekonomi global.
Pada pukul 14.52 WIB, indeks dolar AS naik tipis 0,02% ke 92,135 menurut data Investing.com.
USD/JPY melemah 0,10% di 110,03, EUR/USD naik tipis 0,03% di 1,1877, GBP/USD turun 0,17% di 1,3876 dan AUD/USD turun 0,24% di 0,7467.
Adapun dari dalam negeri, rupiah terus beranjak menguat 0,22% ke 14.492,5 per dolar AS hingga pukul 14.49 WIB.
Dolar AS merasakan kenaikan kuat mayoritas sepanjang pekan lalu, dibantu oleh status safe haven di tengah kekhawatiran bahwa varian delta yang menyebar cepat dari virus Covid-19 dapat menghambat kebangkitan ekonomi global.
Namun, permintaan sebagian besar berkurang pada hari Jumat setelah keputusan China untuk memotong rasio persyaratan cadangan bank untuk mendukung pemulihan yang tampaknya kehilangan momentum.
"Kami masih cenderung melihat koreksi pasar saat ini bersifat sementara dan melihat ruang untuk kembali ke cerita pemulihan positif di kuartal III, yang menurut pandangan kami akan memicu pemulihan mata uang aktivitas," ungkap analis di ING dalam catatan.
Fokus minggu ini akan kembali ke prospek inflasi AS dan kecepatan pengetatan kebijakan Federal Reserve di masa depan yaitu rilis data harga konsumen pada hari Selasa dan harga gerbang pabrik. Selain itu, Ketua Fed Jerome Powell akan bersaksi di depan Kongres AS pada hari Rabu dan Kamis.
Setiap tanda bahwa inflasi bisa lebih bertahan dari yang diperkirakan sebelumnya dapat mengangkat ekspektasi The Fed bisa dengan cepat mengendalikan kebijakan moneternya yang sangat longgar, sehingga berpotensi mendukung dolar.
Sementara, USD/CNY turun tipis 0,05% ke 6,4753 pukul 14.58 WIB. China akan merilis banyak data ekonomi minggu ini, termasuk angka perdagangan, penjualan ritel, dan produksi industri.
Pelonggaran kebijakan yang tiba-tiba dikeluarkan pekan lalu telah menimbulkan kekhawatiran bahwa angka-angka ini akan menunjukkan perlambatan pemulihan negara dari pandemi.
PT BEST PROFIT FUTURES
Posting Komentar