Peran Komoditas Di Dunia Aset

Kamis, 29 Mei 20140 komentar

BEST PROFIT FUTURES - Komoditas yang lazim dikenal orang seperti minyak, beras, cokelat, logam, dan emas bisa saja kembali populer untuk sementara waktu–seperti yang pernah terjadi–kalau pasar-pasar saham di seluruh dunia memberi para investor pengembalian yang buruk.

Pertumbuhan pesat di negara-negara berpenduduk padat seperti Cina dan India serta meningkatnya konsumsi di pasar-pasar berkembang juga mendorong kebutuhan akan lebih banyak minyak, lebih banyak kopi, lebih banyak daging, dan lebih banyak beras.

Komoditas menawarkan perlindungan dari inflasi dan kekacauan. Maklum, komoditas adalah kebutuhan utama, siapa pun tidak bisa lepas darinya; sungguh berbeda dengan aset lain seperti saham dan obligasi. Komoditas juga memiliki ”wujud” sehingga konsep investasi ke dalamnya lebih mudah dipahami kebanyakan orang. Semua ini hanyalah sebagian alasan kenapa komoditas menarik di mata begitu banyak investor.

Investor retail bisa berinvestasi ke komoditas lewat beragam produk seperti saham sektor komoditas, indeks komoditas untuk investasi, indeks future komoditas, reksadana komoditas, dan future komoditas terkelola. Investasi saham di perusahaan-perusahaan yang mengurusi komoditas memberi Anda paparan sesuai keinginan tanpa membeli komoditas terkait. Tapi produk ini juga memaparkan Anda ke gejolak pasar saham. Derivatif seperti future terkelola cocok untuk proteksi (hedging) dengan sedikit atau tanpa modal.


Kebanyakan orang menganggap minyak pilihan tepat untuk investor yang ingin menangguk keuntungan dari periode pertumbuhan ekonomi kuat. Tapi produk investasi minyak yang lainnya, seperti future minyak atau saham perusahaan minyak, butuh pengawasan konstan dan cermat. Kenapa? Sebagian karena gejolak yang diakibatkan pengaruh luar biasa dari berbagai sumber seperti lembaga internasional, politisi, dan kelompok berkepentingan lainnya.

Industri terkait air, seperti mereka yang bertanggung jawab atas penyediaan air minum dan jasa pemrosesan limbah air, termasuk industri terbesar di dunia. Kini, dengan kebutuhan yang meningkat berlipat ganda, mereka berniat melakukan ekspansi lebih jauh.

Komoditas agrikultur bernasib sama dengan minyak–menderita akibat gejolak–mengingat agrikultur termasuk industri sensitif secara politis, ditambah sensitivitas tinggi dari kebutuhan harga-harga makanan. Juga, penimbunan produk-produk agrikultur lazim dilakukan selama inflasi makanan atau musim paceklik. Karena itulah, kalau Anda butuh alat proteksi (hedging), produk-produk agrikultur layak Anda pertimbangkan. Juga kalau Anda investor berpengalaman yang rela menghadapi risiko lebih besar demi potensi pengembalian lebih besar.



Tips untuk Investor Komoditas

1.  Total modal, tanpa pendapatan. Karena tidak ada dividen, investor lebih menjumpai pertumbuhan modal ketimbang pendapatan stabil dalam investasi komoditas.

2.  Kelangkaan komoditas masih akan bertahan cukup lama. Kurangnya investasi di ekstraksi, produksi, dan transportasi komoditas selama ini–hingga baru-baru ini–mengakibatkan pembatasan persediaan, juga peningkatan harga yang belum pernah terjadi sebelumnya di berbagai pasar. Produsen baru saja membalik tren minim investasi ini, jadi ingat-ingatlah: mungkin butuh waktu cukup lama sebelum persediaan sanggup mengimbangi kebutuhan.

3.  Waspadai spekulator. Selama ini reputasi buruk komoditas muncul akibat gejolaknya maupun banyaknya spekulator yang berniat mengejar pengembalian agresif. Saat harga-harga di pasar uang tunai lebih rendah dari harga-harga di pasar future komoditas, faktor spekulasi bisa jadi lebih tinggi ketimbang kebutuhan yang mendasarinya. Kenali risiko sebelum berinvestasi.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PT BESTPROFIT FUTURES PONTIANAK - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger